a. Tahap analisis kebutuhan
Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pembinaan kreatifitas melukis di TK, yang sangat perlu untuk dibuatkan sebuah multimedia
pembelajaran. Studi literatur ini dilakukan dengan cara mengkaji kurikulum TK dan berbagai buku yang relevan.
Sedangkan penelitian awal dilakukan untuk melihat keadaan di TK secara langsung yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan angket dengan berbagai Kepala
Sekolah TK, guru kelas TK, maupun guru TK yang mengampu melukis, beberapa anak TK. Data dari penelitian awal menujukkan bahwa sangat diperlukan adanya multimedia
pembelajaran untuk pembinaan kreativitas melukis di TK. Hal ini merupakan kebutuhan pokok seiring perkembangan ITEKS.
b. Tahap perencanaan pengembangan pembelajaran
Menetapkan standar kompetensi. Menetapkan kompetensi dasar. Menyusun strategi pembelajaran. Mengembangkan materi pembelajaran. Merencanakan bentuk
penilaian.
c. Tahap pengembangan produk
Membuat flow chart diagram alur, tahap ini dilakukan untuk mengetahui alur pengembangan multimedia yang akan dibuat. Dengan adanya diagram alur ini, maka
penulis dapat dengan mudah mengembangkan multimedia pembelajaran untuk pembinaan kreatifitas melukis di TK yang telah direncanakan. Mengumpulkan bahan-
bahan pendukung, misalnya: image, sound, animasi, movie, dan lain-lain. Mebuat storyboard, bertujuan untuk membuat frame dapat lebih menarik.
Memproduksi multimedia dengan menggunakan program flash 8 Naskah materi ditulis dalam bentuk frame authorware. Menampilkan bahan-bahan yang terkait, misalnya
images, sound, button, animasi. Bahan-bahan ini di-tansfer ke dalam frame flash 8 yang telah disediakan. Kemudian mengemas program yang sudah jadi dalam bentuk
multimedia CD pembelajaran pembinaan kreatifitas melukis di TK.
d. Produk awal
Produk awal adalah hasil pertama dari pengembangan multimedia, berwujud CD pembelajaran dengan materi pembinaan kreatifitas melukis di TK . Multimedia yang
dikembangkan pada produk awal ini belum layak untuk dijadikan sebagai media pembelajaran di TK. Hal ini desebabkan karena belum divalidasi oleh ahli materi dan
ahli media dan belum diujicobakan pada subjek uji coba yaitu anak TK.
e. Validasi produk 1 Validasi tahap I
Memvalidasi produk multimedia oleh seorang ahli materi dan seorang ahli media. Menganalisis hasil validasi dari seorang ahli materi dan seorang ahli
media. Merevisi produk berdasarkan saran ahli materi dan ahli media. 2 Validasi tahap II
Uji coba satu-satu individual pada 3 anak TK dan dimohon untuk menilai multimedia dengan angket. Menganalisis hasil penilaian anak TK. Melakukan revisi
multimedia berdasarkan penilaian anak TK.
3 Validasi tahap III
Uji coba pada kelompok kecil sebanyak 10 anak TK dan meminta penilaiannya dengan angket. Menganalisis hasil penilaian anak TK. Melakukan revisi berdasarkan
penilaian anak TK.