Gejala Kiri ke kanan

59

D. TK Pembina Manding

TK Pembina Manding beralamatkan di Manding, Sabdodadi, Bantul. Status: swasta. Pendidikan Guru: Sarjana Pendidikan Seni Rupa peneliti. Status Seni Lukis: Ekstra kurikuler, diikuti oleh seluruh anak TK. Pelaksanaan bersama- sama di lorong kelas bentuk L. Waktu : 90 menit. Mediaalatbahan: kertas gambar buku ukuran 22 Cm x 32 Cm, pensil, spidol, pastel, cat air, tinta hitam, palet, kuas, pasta ajaib, benang. Teknik melukis: kering-pastel, mixed media spidol, pastel, cat air, tarik-benang, folder print, finger painting. Finishing: dikumpulkan , dipajang secara periodik, dikoleksi sebagian kecil, dan dikembalikan ke anak pada akhir tahun. Strategi pembinaan: pendekatan klasikal, individual, demonstrasi, cerita dari guru, motivasi-stimulasi dengan pusat minat, ekspresi bebas. Mengikuti berbagai lomba di tingkat kecamatan, kabupaten. Mengirimkan lukisan anak di harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Teknis pelaksanaan pembinaan seni lukis anak-anak di TK Pembina Manding: seorang guru seni lukis dibantu beberapa guru kelas. Kendala: karena tidak di ruang kelas, suara guru walaupun sudah keras, suara tetap menyebar sehingga kurang terfokus. Kelompok A dan B dibina bersama-sama, tingkat kemampuan dan pengalaman anak tidak sama, sehingga guru harus menyelami dan menyesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. Guna mengantisipasi hal ini, maka pada hari pertama kali pembinaan diadakan pretes guna mengetahui kemampuan awal., sebagai titik-tolak pembinaan. Kebanyakan anak-anak melukis pemandangan dengan dua gunung, perhatikan Gambar 25 lukisan Novia B2. 60 Gambar 25. Lukisan Novia, TK Pembina, Pemandangan dua gunung Gambar 26. Lukisan Novia, TK Pembina, Pemandangan bergunung-gunung 61

1. Gejala Stereotype

Lukisan dua gunung, di TK Pembina Manding selalu muncul pada awal pembinaan. Sebagai contoh lukisan Novia kelompok B2, pada Gambar 25, muncul dua gunung berwarna hijau muda. Hal ini menimbulkan suatu pertanyaan, siapa sebenarnya yang telah lebih awal mendasari kemampuan anak dengan melukis pemandangan dua gunung ? Hal ini merupakan bawaan anak sejak dari rumah, untuk menemukan jawabannya perlu adanya penelitian yang lebih mendasar lagi. Jika lukisan dengan dua gunung ini, tidak segera dibina, maka anak akan selalu melukis dengan dua gunung terus menerus, hal ini akan menjadi gejala stereotype. Pada lukisan Novia juga terdapat seperempat matahari di sudut kiri atas, hal ini sebenarnya juga merupakan gejala terikat sudut, perlu pembinaan juga. Gejala simetris juga muncul adanya dua pohon di sebelah kiri gunung kiri dan disebelah kanan gunung kanan. Di atas gunung terdapat dua awan berwarna coklat. Pada cakrawala sebelah kiri terdapat deretan pepohonan. Gunung kanan mengeluarkan asap sebagaimana gunung Merapi di Sleman, apakah dua gunung ini merupakan pengaruh alam gunung Merbabu dan Merapi ? Memang jika dilihat dari daerah Bantul kedua gunung tersebut berdampingan tampak sangat indah dan gagah. Separuh kertas bagian bawah terbagi dua bidang, sebelah kiri adalah samudra berwarna biru dengan lima buah perahu. Bidang sebelah kanan merupakan daratan berwarna coklat dengan sebuah rumah, bendera merah putih dan sebuah pohon. Teknik melukis, mixed media , perpaduan antara pensil, pastel dan cat air, cukup artistik bila ditinjau dari segi teknik. Sapuan cat air merah pada bagian bawah dan kuning pada bagian atas, menambah kesan bintik-bintik artistik. 62 Perhatikan Gambar 26, lukisan Novia setelah ada pembinaan. Teknik mixed media, perpaduan pensil, pastel dan cat air. Objek: matahari berwarna merah, bersinar biru, sudah berbentuk lingkaran, tidak berada di sudut kiri lagi, sudah di tengah di atas lima gunung berwarna coklat dengan bintik-bintik merah. Tampak ada sebuah awan biru di sebelah kanan matahari. Nama Novia B2 ditulis di sudut kiri atas, ini sebagai pengisi bidang atas. Sedangkan objek perempatan jalan berwarna putih, salah satu arah menuju cakrawala. Objek seorang anak dengan kepala besar, kedua tangan terbuka lurus hizontal berdiri di tepi jalan. Tampak mobil kecil di sebelah kiri anak tersebut. Anak-anak memang belum mengenal proporsi, hal ini merupakan sifat kejiwaan anak, belum saatnya dikenalkan proporsi. Besok jika ia sudah berumur sekitar 12 tahun akan tahu dengan sendirinya tentang proporsi benda satu dengan lainnya. Disebelah kanan anak tertera sebuah rumah dengan tiga lantai, dinding warna merah. Di sebelah kanan rumah tumbuh sebatang pohon dengan lima gerombol daun. Sedangkan tanah dengan warna hitam, langit merah. Strategi pembinaannya lihat lampiran Tabel 1, ditunjukkan kenyataan, motivasi-stimulasi dengan cerita, pengayaan bentuk dan peningkatan teknik. Dengan ditunjukkan kenyataan bahwa di desa Manding merupakan sentra industri kerajinan kulit, telah banyak rumah perajin yang bersusun, dan bagus-bagus. Semula anak hanya melukis objek rumah berlantai satu dengan tembok kuning lihat Gambar 25. Begitu juga dengan adanya gejala terikat sudut matahari tampak seperempat bagian pada Gambar 25, dengan dimotivasi bahwa matahari itu berjalan dari timur ke barat kelihatannya, maka anak-anak akan mengetahui dan memaha- 63 minya. Kemudian tampak ada perkembangan pada Gambar 26, matahari sudah berujud lingkaran penuh dan tidak di sudut lagi. Gejala stereotype gunung dua pada gambar 25, dimotivasi dengan cerita bahwa di daerah kabupaten Gunung kidul, sebelah timur Bantul, banyak terdapat puncak-puncak gunung dan lebih dari dua, maka anak-anak juga melukis dengan gunung yang lebih dari dua buah. Tampak pada gambar 26 terdapat lima puncak gunung, dengan demikian maka Novia sudah meninggalkan gejala stereotype gunung dua. Pengembangan teknik sangat diperlukan bagi anak-anak TK Pembina, semula sebelum penelitian ini berlangsung, anak-anak melukis dengan pensil, pensil warna, dan pastel. Cat air belum dikenalkan untuk melukis. Tetapi setelah adanya penelitian ini tampak adanya pengembangan teknik, yaitu mixed media. Kombinasi antara pensil atau spidol, pastel dan cat air, sehingga hasil lukisannya tampak lebih bervariasi dan artistik. Dengan sapuan cat air maka bidang-bidang yang semula kosong belum kena pastel akan tersapu warna-warni, dan apabila cat air tersebut menyapu warna pastel, maka warna pastel tidak tertutup seluruhnya, dan menimbulkan kesan bintik-bintik menambah variasi dan artistik. Penggunaan warna cat air sangat bebas, perhatikan langit dengan warna merah, tanah dengan warna hitam pada Gambar 26. Gunungpun diwarna coklat, tidak biru terus menerus. Jalan diwarna putih, dinding dicat merah. Hal ini menunjukkan bahwa warna bagi anak tidak mesti digunakan sesuai dengan kenyataannya, namun sesuai dengan selera anak. Dengan demikian anak akan lebih bebas berekspresi, sebagaimana salah satu strategi pembinaannya adalah bebas berekspresi, tercapai.