Gejala-gejala karya Seni Lukis Anak-anak
11 stimulasi dengan berbagai cara sangat diperlukan guna membangkitkan fantasi dan
minat anak. Misalnya memotivasi dengan pusat minat, ketika itu baru saja ada perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 63, dirayakan dengan
upacara bendera dan karnaval. Sudah barang tentu banyak anak-anak yang melihatnya bersama orang tua. Ketika melukis di sekolah, maka hal tersebut dapat
dijadikan tema. Cara memotivasi yang lain adalah dengan menyanyi, cerita fiksi, karyawisata, diajak melihat pameran seni lukis, dan ke museum Suwarna, 2005:
31-67 . Tujuan utama pembinaan seni lukis anak-anak adalah, membina dan
mengembangakan fantasi, sensitifitas, kreatifitas, dan ekspresi, agar menjadi harmonis lahir dan batin. Hal ini merupakan pengembangan fungsi-fungsi jiwa
Affandi dan Dewobroto : 2006. Namun kebanyakan orang tua berharap agar anaknya di dalam lomba lukis bisa juara. Hal ini dapat dimaklumi, dan perlu
adanya dialog, agar orang tua menyadari dan mengetahui hakekat yang sebenarnya. Diskusi, pembahasan lukisan baik antar anak, anak dengan para
pembina sangat diperlukan pada saat-saat tertentu secara periodik. Diantara anak saling tukar pengalaman , pengetahuan dan kecakapan teknik. Dengan demikian
terjadi kerterbukaan diantaranya, demi kemajuan lebih lanjut. Sbagaimana yang dikemukakan oleh Muharam E. dan Warti Sundaryati
19911992: 36, Kekurangan pengertian guru di bidang seni rupa umumnya dan pemahaman
lukisan anak pada khususunya dapat merugikan anak didik. Hendaknya orang tuapendidik jangan memaksakan ketentuan-ketentuan yang tidak
sesuai dengan kodrat anak waktu anak giat melukis karena mungkin
12 kerugian yang akan ditanggung bisa bersifat sementara atau seumur hidup
seperti hilangnya kemauan berekspresi, kurang inisiatif, dan rendah diri.
Dengan demikian maka para guru TK yang mengampu pembinaan seni lukis anak-anak mesti harus mengetahui dan memehami tentang berbagai teknik
melukis, strategi pembinaan dan kodrat anak sesuai dengan perkembangan kejiawaannya. Sebagaiman yang diungkapkan oleh Ida Siti Herawati dan Iriaji
19981999: 45-46, bahwa gerakan yang dilakukan oleh anak usia 4 -7 tahun ini sudah terkendali. Ia sudah dapat mengkoordinasikan pikir dengan emosi dan
kemampuan motoriknya. Garis coreng-moreng mulai berkurang, berkembang kearah bentuk - bentuk yang aktif atau bergerak lebih diutamakan. Jika ia melukis
kereta api maka bagian roda dan kepulan asap akan lebih diutamakan. Sedangkan warna yang digunakan sesuka hatinya, tidak ada hubungan dengan realita.
Biasanya para guru kelas sangat takut-takut memadukan teknik, sehingga hasilnya kurang optimal wawancara dengan guru TK Bhineka Klembon tanggal 5
Juni 2008. Perpaduan berbagai teknik sangat diperlukan guna menemukan nilai estetik yang baru sehingga menghasilkan lukisan yang bagus. Suatu lukisan anak-
anak yang bagus paling tidak memenuhi kriteria sebagai berikut: spontanitas tinggi, orisinil, tingkat penguasaan teknik tinggi, kreatif, ungkapan tema sesuai
dengan tingkat perkembangan kejiawaannnya. Untuk anak-anak yang berbakat dapat dibina khusus dalam ekstra, agar lebih intensif , produktif, kreatif, maju dan
berprestasi. Pembingkaian, pemajangan dan pameran karya lukis sangat diperlukan guna memperluas apresiasi seni anak, orang tua maupun publik. Hal ini
juga bermakna sebagai pertanggungjawaban akademik. Karya lukis anak-anak
13 yang bagus dan mempunyai ciri khusus perlu dikoleksi, sedangkan yang lain
dikembalikan pada akhir tahun ajaran. Lukisan anak-anak yang bagus dapat dimuat di kalender sebagai hiasan guna memperluas apresiasi seni. Kalender
tersebut dibagi ke orang tua anak keseluruhan dengan mengganti beaya cetak. Hati anak sangat senang dan bangga. Hal ini paling tidak akan mendidik dan memacu
anak yang lain agar berlomba-lomba dalam kebaikan, sehingga pada periode berikutnya dengan harapan karyanya dapat terpilih sebagai penghias kalender.
Pengiriman lukisan ke majalah atau harian yang menyediakan kolom lukisan juga perlu dilakukan , agar lukisan dapat dinikmati oleh publik yang lebih luas lagi.