50 6
Perayaan atas usaha siswa R = Rayakan Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru
dengan memberikan pujian berupa tepuk tangan, sanjungan, barang kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara
langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran
berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan
agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih. c.
Evaluasi Langkah-langkah pembelajaran metode pembelajaran ceramah bermakna
dan dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagi berikut. 1
Guru mengecek kemampuan menulis siswa 2
Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah. 3
Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan.
C. Peneliti yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan peneitian ini adalah “Peningkatan kemampuan menulis permulaan melalui model Quantum Teaching pada siswa
kelas II SD Negeri Karangasem 1 Laweyan Surakarta tahun pelajaran 20092010”
oleh Alvany Rufaida. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan model Quantum Teaching dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis permulaan.
51 Hal ini terlihat dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran semakin
meningkat dalam setiap siklusnya dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa. Penelitian Alvany Rufaida tersebut relevan dengan penelitian ini. Persamaan
dengan penelitian ini yaitu penerapan model Quantum Teaching untuk mengatasi masalah pembelajaran. Selain memiliki persamaan, kedua penelitian ini juga
memiliki perbedaan yaitu penelitian yang dilakukan Alvany Rufaida untuk keterampilan menulis permulaan, sedangkan penelitian ini untuk meningkatkan
keterampilan membaca menulis permulaan.
D. Kerangka Pikir
Pembelajaran membaca menulis permulaan merupakan pengajaran yang diperoleh siswa di awal sekolah dasar. Membaca menulis permulaan merupakan
pembelajaran membaca menulis tingkat awal yang diperoleh siswa di kelas I dan II sekolah dasar. Kemampuan membaca menulis permulaan yang diperoleh siswa
di kelas I dan II tersebut menjadi dasar pembelajaran membaca menulis tingkat lanjut pada kelas berikutnya. Sehingga pembelajaran membaca menulis
permulaan mempunyai peranan yang penting untuk menunjang proses keterampilan pada tahap selanjutnya.
Materi yang diajarkan pada pembelajaran membaca menulis permulaan meliputi bagaimana membaca dengan lafal, intonasi, kelancaran dan keberanian,
sedangkan untuk menulis meliputi kegiatan menulis kalimat sederhana dengan menggunkan ejaan yang tepat dan menyalin huruf tegak bersambung melalui
kegiatan dikte.
52 Untuk kelas II SD diharapkan dapat membaca nyaring dengan
memperhatikan intonasi, lafal, keberanian dan kelancaran yang wajar dilanjutkan menulis dengan ejaan yang benar dan dapat menyatakan ide secara tertulis. Tak
mengherankan jika siswa kelas II SD masih merasa kesulitan untuk membaca menulis permulaan, lingkungan belajar yang kurang terkondisikan serta beban
belajar yang banyak menjadi rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran membaca menulis permulaan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran Qunatum Teaching dengan didukung metode SAS dan media
gambar, kartu kata, dan kartu kalimat untuk membantu siswa mengkonkretkan materi yang tengah diajarkan dan juga lebih mengaktifkan siswa untuk terlibat
secara langsung dalam proses pembelajaran membaca menulis permulaan, serta menciptakan iklim belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sehingga dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas II Sekolah
Dasar Negeri Gembongan. Dari pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka pikir sebagai
berikut.
Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir
Kemampuan membaca
menulis permulaan kelas 2 SD N Gembongan rendah
Guru memilih model pembelajaran
yang tepat
Model Quantum Teaching Guru
menggunakan langkah
tumbuhkan, alami,
namai, demonstrasi,
ulangi, dan
rayakan. Didukung
dengan metode dan media
Siswa terdorong
belajar lebih aktif Motivasi, perhatian, dan
aktifitas siswa meningkat Kemampuan membaca menulis
permulaan kelas II SD N Gembongan meningkat
53
E. Hipotesis Penelitian