19 g.
Menulis itu adalah kegiatan mewujudkan kata-kata dalam rangkaian huruf- huruf pada halaman bukupapan tulis.
6. Tujuan Membaca Menulis Permulaan
Menurut Herusantosa dalam Saleh Abbas, 2006: 103 tujuan pembelajaran membaca menulis permulaan MMP, seperti berikut.
a. Pembinaan dasar-dasar mekanisme membaca
b. Mampu memahami dan menyuarakan kalimat sederhana yang ditulis dengan
intonasi yang wajar c.
Siswa dapat membaca menulis kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat dalam waktu rekatif singkat. Diperolah dari pemercepatan waktu
fiksasi dan jarak fiksasi inilah yang menjadi tujuan utama pembelajaran membaca menulis permulaan MMP.
Menurut Sabarti Akhadiah M.K, dkk. 19921993: 9 tujuan membaca permulaan untuk kelas II SD adalah sebagai berikut.
a. Siswa mampu mengenali huruf sebagai lambang bunyi dalam hubungan kata
dan kalimat b.
Mengucapkan bunyi-bunyi bahasa c.
Melafalkan kata d.
Melagukan bermacam-macam kalimat dengan intonasi yang wajar. Sedangkan tujuan menulis permulaan untuk siswa kelas II SD menurut
Sabarti Akhadiah M.K, dkk. 19921993: 66 adalah sebagai berikut. a.
Menuliskan huruf kapital untuk huruf pertama awal kalimat dengan tepat. b.
Menggunakan tanda baca dengan tepat.
20 c.
Menuliskan kata-kata berstruktur fonem KKV dan KKVK dengan tepat. d.
Menuliskan kata-kata yang mengandung diftong yang mendapat akhiran –an dan
–kan. e.
Menuliskan kata yang berakhiran dengan konsonan k yang mendapat akhiran –an dan –kan dengan tepat.
7. Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan pada Siswa Kelas II SD
Pembelajaran membaca menulis permulaan di kelas II sekolah dasar semester dua meliputi membaca nyaring dan penulisan kalimat sederhana seuai
ejaan yang tepat. Henry Guntur Tarigan 2008: 23 menyatakan bahwa membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru,
murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, perasaan seorang penulis. Untuk
kegiatan membaca nyaring menurut Henry Guntur Tarigan yang harus dikuasai siswa kelas II meliputi: 1 membaca dengan terang dan jelas, 2 membaca dengan
penuh perasaan ekspresi, 3 membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata. Sedangkan menurut Sabarti Akhadiah M.K, dkk. 19921993: 30 dalam
membaca nyaring, ada beberapa aspek yang diperhatikan seperti membaca dengan intonasi yang wajar, tekanan yang baik, lafal yang benar. Lafal adalah cara
mengucapkan fonem, kata, atau kalimat secara keseluruhan. Guru harus menjelaskan perbedaan pengucapan fonem e pepet misalnya pada kata sepuluh
atau sejak dan e biasa misalnya pada kata saleh atau boleh. Guru juga harus menjelaskan perbedaan pengucapan au sebagai satu fonem misalnya pada kata
kerbau dan sebagai dua fonem misalnya pada kata bau, atau pengucapan ai
21 pada kata mengintai dan pada kata mencintai. Selain lafal harus jelas, intonasi pun
harus tepat. Seperti dikemukakan di atas, dalam intonasi terkandung jeda. Jadi, dalam membaca nyaring, lafal, jeda, serta intonasi kalimat secara keseluruhan
haruslah jelas dan tepat. Sehingga aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam membaca nyaring meliputi: 1 suara jelas terdengar, 2 pelafalan tepat, 3 intonasi
tepat, 4 kelancaran. Untuk menulis permulaan di kelas dua semester dua, siswa menulis kalimat
sederhana sesuai ejaan yang tepat. Untuk itu yang diperhatikan dalam siswa menulis kalimat sederhana sesuai ejaan yang tepat menurut Sabarti Akhadiah
M.K, dkk. 19911992: 71 adalah penulisan huruf capital di awal kalimat, penggunaan tanda baca, menuliskan kata dengan strukutur fonem KKVK seperti
kata: traktor, praktik, bangkrut dan kata yang mengandung diftong ai, au, oi yang mendapat akhiran
–an dan kan. Menurut Darmiyati Zuhcdi dan Budiasih 19961997: 52-64 materi
pembelajaran membaca permulaan pada kelas II SD berdasarkan Kurikulum Pendidikan Dasar. Untuk materi pembelajaran membaca permulaan yang tertuang
dalam GBPP mata pelajaran bahasa Indonesia ialah sebagai berikut. a.
Paragraf 15 sampai 20 baris dibaca dengan lafal dan intonasi yang tepat dan wajar.
b. Kalimat-kalimat sederhana untuk dipahami isinya.
c. Huruf besar pada awal kalimat.
d. Bacaan dengan kalimat-kalimat sederhana menggunakan huruf kapital pada
awal kalimat untuk dipahami isinya.
22 e.
Cerita anak-anak dengan memperhatikan jeda yang ada dalam bacaan. f.
Percakapandialog tentang suatu kegiatan menggunakan tanda baca titik dan tanda tanya pada akhir kalimat
g. Puisi anak-anak dibaca secara kelompok.
Sedangkan untuk menulis permulaan dari Kurikulum Sekolah Dasar GPBB dapat diketahui bahwa materi untuk menulis permulaan di kelas II SD
mencakup beberapa komponen sebagai berikut. a.
Penulisan kata-kata atau kalimat sederhana yang didiktekan guru. b.
Penulisan catatan kebutuhan sehari-hari untuk diri sendiri, dengan bantuan guru.
c. Penggunaan huruf kapital pada awal kalimat.
d. Penulisan kalimat sederhana yang didiktekan guru.
e. Penulisan nama benda, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.
f. Penggunaan huruf kapital untuk nama orang, bulan, dan hari.
g. Penempatan jeda pada akhir bagian-bagian kalimat sesuai dengan makna
kalimat. h.
Penggunaan huruf kapital secara tepat dalam kalimat. i.
Penggunaan tanda tanya pada akhir kalimat tanya.
8. Metode Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan