Perencanaan Tindakan Siklus II

90 b Revisi Rancangan Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan guru dan peneliti, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pelaksanaan tindakan siklus I. Berdasarkan hal tersebut maka guru dan peneliti sepakat untuk mengadakan perbaikan atau revisi pada rancangan tindakan untuk siklus selanjutnya. Adapunn revisi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kalimat-kalimat yang sebelumnya ditulis tangan oleh peneliti diperbaiki dengan mencetak kalimat-kalimat tersebut supaya lebih jelas dan menarik. Media gambar juga dibuat lebih bervariasi dengan membuat gambar lebih cerah dan berwarna serta beraneka ragam. 2. Guru menciptakan suasana pembelajaran membaca menulis yang lebih menyenangkan, dengan kegiatan bernyanyi ketika kondisi siswa sedang ramai untuk memfokuskan kembali siswa. 3. Guru menggunkan reward atau penghargaan berupa sticker prestasi, dimana sebelumnya guru memberikan reward berupa pujian dan tepuk tangan. Dengan adanya revisi tindakan ini diharapkan hasil kemampuan membaca menulis permulaan serta aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus II akan meningkat dan maksimal.

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Model pembelajaran membaca menulis permulaan pada siklus II dengan menggunakan Quantum Teaching dengan menerapkan perencanaan yang sudah tersusun sebelumnya dan ditambahkan dengan perbaikan berdasarkan revisi 91 rancangan pada siklus sebelumnya. Pada tindakan siklus II ini mengambil tema peristiwa alam. Pertemuan pertama akan dilaksanakan hari Selasa, 1 Maret 2016 pada jam kedua 08.25-11.00 dengan mengambil sub tema pagi hari. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2016 pada jam pertama 07.15- 09.50 dengan sub tema kemarau. Pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Maret 2016 pada jam pertama 07.15-09.50 dengan sub tema hujan. Mengacu pada hasil refleksi tindakan siklus I, langkah awal sebelum melaksanakan tindakan siklus II yaitu mempersiapkan segala sesuatu untuk kelancaran pelaksanaan tindakan dengan melakukan perbaikan alat kelengkapan pembelajaran. Mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dipergunakan guru dan peneliti sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan tindakan merupakan hasil perbaikan dan penyempurnaan dari rencana pembelajaran pada siklus sebelumnya. Dalam siklus II ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus lebih terstruktur dan matang dalam penyusunanya. Tema yang diambil untuk siklus II ini adalah peristiwa alam. Tema ini diharapkan mampu memberikan umpan positif terhadap siswa, sehingga siswa juga memberi respon dan umpan balik positif supaya proses pembelajaran meningkat dan memberikan hasil maksimal. Untuk peningkatkan aktivitas siswa, pada siklus II ini direncanakan menggunkan kalimat yang dicetak, gambar yang lebih bervariasi, kegiatan menyanyi untuk memfokuskan siswa ketika ramai, dan reward berupa sticker prestasi dan ada kegiatan tebak gambar, dan estafet membaca. Sticker prestasi diberikan kepada siswa yang aktif dan memperhatikan selama proses 92 pembelajaran. Semakin tinggi tingkat keaktifan dan menyimaknya semakin banyak sticker yang diterima siswa. Dengan adanya perbaikan dan penyempurnaan tersebut, tentunya pelaksanaan tindakan pembelajaran membaca menulis dengan model Quantum Teaching akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan membaca menulis serta hasil belajar siswa ke arah yang lebih baik. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Materi yang diberikan pada siklus II adalah membaca nyaring kalimat sederhana 15-20 kalimat dan menyalin teks puisi dengan huruf tegak bersambung. Berikut ini disajikan pelaksanaan tindakan siklus II, yang terdiri dari 3 kali pertemuan. a Pertemuan 1 Peneliti bersama dengan guru mengajar secara kolaborasi. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Guru bersama peneliti membagikan dan memasangkan nama di punggung siswa. Guna menumbuhkan semangat dan memotivasi belajar siswa, siswa diajak untuk menyanyikan lagu “Pergi Belajar”. Hal ini lakukan guru untuk membangun suasana menyenangkan dan tidak membosankan supaya siswa belajar dengan rasa gembira, suka cita, dan bermakna. Dilanjutkan dengan guru memberikan pertanyaan terkait dengan lagu yang dinyanyikan tadi sebagai bentuk apersepsi menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah pembelajaran Quntum Teaching. 93 Kegiatan inti dimulai dengan permainan tebak gambar. Guru memilih satu perwakilan siswa untuk ke depan kelas membuka kotak ajaib. Siswa yang terpilih memilih satu gambar tentang peristiwa pagi hari, siswa menyebutkan ciri-ciri gambar tersebut. Siswa yang melakukan permainan tidak boleh memperlihatkan gambar ke siswa. Siswa lain menebak nama benda tersebut berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya. Gambar yang telah tertebak diperlihatkan kepada siswa lain. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait gambar yang telah ditunjukkan. Langkah selanjutnya, guru memberikan beberapa kartu kalimat. Kartu kalimat yang telah dipegang siswa tersebut disusun pada papan kalimat yang telah ditempel di papan tulis. Siswa maju untuk menempelkan kartu kalimat tersebut sehingga memebentuk teks bacaan berjudul “Kegiatan Andi di Pagi Hari”. Setelah kartu kalimat tersebut tersusun menjadi teks bacaan, guru memberikan contoh cara membaca teks bacaan tersebut dengan lafal, intonasi, kelancaran, dan keberanian yang tepat. Kemudian siswa membaca teks bacaan secara klasikal dan berkelompok berdasarkan barisan meja. Berikut ini teks bacaan berjudul “Kegiatan Andi di Pagi Hari”. Kegiatan Andi di Pagi Hari Setiap pagi Andi bangun pagi. Andi merapikan tempat tidurnya. Andi bergegas menjalankan ibadah sholat. Kemudian Andi pergi keluar rumah. Ternyata matahari mulai bersinar dari arah timur. Kemudian ia menyapu halaman rumahnya. Andi bergegas mandi dan bersiap-siap ke sekolah. Andi tidak lupa untuk sarapan pagi. Pukul 6 tepat Andi berangkat menggunakan sepedanya. Ternyata di luar, matahari sudah bersinar dengan terang. Andi pamit kepada bapak dan ibunya sebelum berangkat. Ibu Andi sedang menjemur pakaian. Sedangkan bapak Andi sedang bersiap-siap berangkat kerja. Andi bersyukur kepada Tuhan diberikan sinar matahari dan hujan yang melimpah. 94 Dari teks bacaan berjudul “Kegiatan Andi di Pagi Hari” di atas diambil satu kalimat diurai menjadi kata per kata, dari kata diurai menjadi suku kata per suku kata, suku kata diurai menjadi huruf per huruf. Huruf-huruf yang telah terurai dirangkai menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, kata dirangkai menjadi kalimat. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti berikut. Gambar 8. Setiap pagi Andi bangun setiap pagi Andi bangun pagi setiap pagi Andi bangun pagi se-tiap pa-gi A-ndi ba-ngun pa-gi s-e-t-i-a-p p-a-g-i A-n-d-i b-a-n-g-u-n p-a-g-i se-tiap pa-gi A-ndi ba-ngun pa-gi setiap pagi Andi bangun pagi setiap pagi Andi bangun pagi Siswa yang telah ditunjuk membaca teks bacaan secara bergantian dengan cara melakukan estafet kotak sambil menyanyikan lagu “Pergi Belajar” untuk menunjuk memilih perwakilan tersebut. Ketika guru mengatakan „berhenti‟ maka siswa yang saat itu memegang kotak, membaca kalimat yang ada di papan tulis. Hal tersebut dilakukan kurang lebih 3 kali. Selesai membaca, siswa mengamati cara menulis kalimat sederhana yang dilakukan oleh guru dengan huruf tegak bersambung. Diikuti oleh siswa yang mencoba menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan 1 kejelasan 95 penulisan kata, 2 ketepatan penggunaan ejaan, 3 kelengkapan penulisan kata, 4 kerapian. Kegiatan selanjutnya, siswa berdiskusi dengan menempelkan gambar pada LKS dan mendeskripsikan manfaat sinar matahari yang terdapat pada gambar. Siswa mempresentasikan hasil diskusi. Selama proses presentasi, siswa memberikan tanggapan terkait hasil presentasi. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Dilanjutkan dengan siswa membaca teks bacaan “Kegiatan Andi di Pagi Hari” secara individu dan mengerjakan soal evaluasi salah satunya menyalin teks puisi menggunakan huruf tegak bersambung yang ada di soal evaluasi. Siswa yang aktif selama pembelajaran diberikan sticker prestasi dan memotivasi siswa yang belum mendapatkan sticker prestasi supaya lebih aktif dalam pembelajaran membaca menulis. b Pertemuan 2 Pertemuan kedua pada pembelajaran ini dimulai pada pukul 07.15, dikarenakan ada kebiasaan reading a loud yang dilakukan di SD N Gembongan selama 15 menit. Peneliti bersama dengan guru mengajar dengan sistem kolaborasi. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Sebelum guru dan peneliti membagikan nama kepada siswa, para siswa sudah menanyakan nama mereka dan berebut ingin memasang nama siswa sendiri. Guru bersama peneliti membagikan dan memasangkan nama di punggung siswa seperti biasa. Dalam rangka menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Matahari Terbenam”. Ini dilakukan guru dengan tujuan untuk 96 membangun suasana menyenangkan dan tidak membosankan supaya siswa belajar dengan rasa gembira, suka cita, dan bermakna. Setelah itu guru memberikan pertanyaan terkait lagu yang telah dinyanyikan sebagai wujud apersepsi dan menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran membaca menulis menggunakan Quantum Teaching. Kegiatan inti dimulai dengan bermain tebak gambar. Guru memilih satu siswa untuk ke depan kelas membuka kotak ajaib. Setelah mendapat satu gambar terpilih tentang peristiwa kemarau, siswa menyebutkan ciri-ciri gambar tersebut. Siswa yang melakukan permainan tidak boleh memperlihatkan gambar ke siswa lain dan. Siswa lain menebak nama benda tersebut berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah gambar tertebak, siswa yang maju memperlihatkan gambar benda tersebut kepada siswa lain. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait gambar yang ditunjukkan sebelumnya. Guru melanjutkan dengan membagikan beberapa kartu kalimat pada siswa. Kartu kalimat yang telah dipegang siswa tersebut disusun pada papan kalimat yang telah ditempel di papan tulis. Siswa maju untuk menempelkan kartu kalimat tersebut sehingga memebentuk teks bacaan berjudul “Musim Kemarau”. Setelah kartu kalimat tersebut tersusun menjadi teks bacaan, guru memberikan contoh c ara membaca teks bacaan berjudul “Musim Kemarau” dengan lafal, intonasi, kelancaran, dan keberanian yang tepat dilanjutkan dengan siswa membaca teks bacaan tersebut secara klasikal. Siswa membaca teks secara berkelompok berdasarkan pada barisan meja. Berikut ini dipaparkan teks bacaan dengan judul “Musim Kemarau”. 97 Musim Kemarau Musim kemarau telah tiba. Banyak tanaman yang kekeringan. Para petani merasa sedih. Pada musim itu hujan tidak turun. Sumber air banyak yang kering. Mereka sulit mendapatkan air. Padahal mereka sangat memerlukan air. Air itu untuk mengairi sawah. Dengan begitu sawah tidak kering. Tanaman dapat tumbuh subur. Pada musim itu petani tidak menanam padi. Petani menanam tanaman palawija. Misalnya saja jagung, kedelai. Tanaman palawija tidak memerlukan banyak air. Para petani masih bisa bercocok tanam. Dari teks bacaan berjudul “Musim Kemarau” di atas diambil satu kalimat diurai menjadi kata, dari kata diurai menjadi suku kata, suku kata diurai menjadi huruf. Huruf-huruf dirangkai menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, kata dirangkai menjadi kalimat. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti berikut. Gambar 9. Banyak tanaman yang kekeringan banyak tanaman yang kekeringan banyak tanaman yang kekeringan ba-nyak ta-na-man ya-ng ke-ke-ringan b-a-n-y-a-k t-a-n-a-m-a-n y-a-n-g k-e-k-e-r-i-n-g-a-n ba-nyak ta-na-man ya-ng ke-ke-ringan banyak tanaman yang kekeringan banyak tanaman yang kekeringan Perwakilan siswa membaca teks bacaan secara bergantian dengan cara melakukan estafet kotak sambil menyanyikan lagu “Matahari Terbenam” untuk menentukan perwakilan tersebut. Ketika guru mengatakan „berhenti‟ maka siswa 98 yang saat itu memegang kotak membaca kalimat yang ada di papan tulis. Hal tersebut dilakukan kurang lebih 3 kali. Selesai membaca, siswa mengamati cara menulis kalimat sederhana yang dicontohkan oleh guru dengan huruf tegak bersambung. Setelah itu siswa mempraktikkan cara menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan 1 kejelasan penulisan kata, 2 ketepatan penggunaan ejaan, 3 kelengkapan penulisan kata, 4 kerapian. Siswa melakukan tugas diskusi dengan menempelkan gambar pada LKS dan mendeskripsikan gambar tersebut. Selanjutnya siswa mempresentasikan hasil diskusi. Siswa memberikan tanggapan terkait hasil presentasi. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan berikutnya, siswa membaca teks bacaan “Musim Kemarau” secara individu dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi salah satunya menyalin teks puisi menggunakan huruf tegak bersambung yang ada di soal evaluasi. Siswa yang aktif selama pembelajaran diberikan sticker prestasi dan memotivasi siswa yang belum mendapatkan sticker prestasi supaya lebih aktif dalam pembelajaran membaca menulis. c Pertemuan 3 Pembelajaran dimulai pada pukul 07.15 karena ada kebiasaan reading a loud yang dilakukan seluruh kelas termasuk kelas II di SD N Gembongan selama 15 menit. Kegiatan membaca selesai, peneliti bersama dengan guru memulai pembelajaran. Guru dan peneliti mengajar dengan sistem kolaborasi. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan presensi 99 untuk mengetahui kehadiran siswa. Sebelum membagikan nama kepada siswa, para siswa sudah menanyakan nama mereka dan berebut ingin memasang nama siswa sendiri. Guru bersama peneliti membagikan dan memasangkan nama di punggung siswa seperti biasa. Menuju pemberian apersepsi, terlebih dahulu untuk menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa, siswa menyanyikan lagu “Tik-tik Bunyi Hujan”. Ini dilakukan guru dengan tujuan untuk membangun suasana menyenangkan dan tidak membosankan supaya siswa belajar dengan rasa gembira, suka cita, dan bermakna. Setelah itu guru menyampaikan pertanyaan terkait lagu sebelumnya dan tema dan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran membaca menulis dengan menggunakan Quantum Teaching. Kegiatan inti diawali dengan bermain tebak gambar. Guru memilih satu siswa untuk ke depan kelas membuka kotak ajaib. Setelah mendapat satu gambar terkait peristiwa pagi hari, siswa menyebutkan ciri-ciri gambar dengan menggunkan tangannya untuk menceritakan ciri-ciri benda tersebut. Siswa yang melakukan permainan tebak gambar tidak boleh memperlihatkan gambar ke siswa lain. Siswa lain menebak nama benda tersebut berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah nama gambar tertebak, siswa memperlihatkan gambar benda tersebut. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait gambar yang ditunjukkan. Setelah itu beberapa siswa diberi beberapa kartu kalimat oleh guru. Kartu kalimat yang telah dipegang siswa tersebut disusun pada papan kalimat yang telah ditempel di papan tulis. Siswa maju untuk menempelkan kartu kalimat sehingga memebentuk teks bacaan berjudul “Pelangi itu Indah Sekali”. Guru memberikan contoh cara membaca teks bacaan berjudul “Pelangi itu Indah 100 Sekali” dengan lafal, intonasi, kelancaran, dan keberanian yang tepat. Diikuti oleh siswa, siswa membaca teks bacaan secara klasikal. Dilanjutkan membaca teks secara berkelompok berdasarkan barisan meja. Berikut ini teks bacaan “Pelangi itu Indah Sekali”. Pelangi itu Indah Sekali Sore itu nenek pergi ke kebun. Nenek hendak memetik buah tomat. Nina ikut nenek ke kebun. Sebenarnya nenek sudah melarang Nina. Sore itu baru saja turun hujan. Tanah di kebun pasti becek. Saat itu pun masih gerimis. Namun Nina tetap ikut ke kebun. Nenek menyuruh Nina memakai jas hujan. Nenek tidak ingin Nina sakit. Setibanya di kebun Nina senang sekali. Tanaman tomat nenek berbuah lebat. Banyak tomat yang sudah masak. Nina asyik memetik tomat-tomat itu. Tiba-tiba Nina berteriak. Lihat ada pelangi, Nek Pelangi itu indah sekali, Nek. Nenek hanya tersenyum. Dari teks bacaan “Pelangi itu Indah Sekali” di atas diambil satu kalimat diurai menjadi kata, dari kata diurai menjadi suku kata, suku kata diurai menjadi huruf. Huruf-huruf dirangkai menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, kata dirangkai menjadi kalimat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti berikut. Gambar 10. Pelangi itu indah sekali pelangi itu indah sekali pelangi itu indah sekali pe-langi i-tu i-ndah se-ka-li p-e-l-a-n-g-i i-t-u i-n-d-a-h s-e-k-a-l-i pe-langi i-tu i-ndah se-ka-li pelangi itu indah sekali pelangi itu indah sekali 101 Perwakilan siswa membaca teks bacaan secara bergantian dengan cara melakukan estafet kotak sambil menyanyikan lagu “Tik-tik Bunyi Hujan” untuk menentukan perwakilan tersebut. Ketika guru mengatakan „berhenti‟ maka siswa yang saat itu memegang kotak membaca kalimat yang ada di papan tulis. Hal tersebut dilakukan kurang lebih 3 kali. Setelah selesai membaca, siswa mengamati cara menulis kalimat sederhana yang dilakukan oleh guru dengan huruf tegak bersambung. Siswa mempraktikkan cara menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dengan memperhatikan 1 kejelasan penulisan kata, 2 ketepatan penggunaan ejaan, 3 kelengkapan penulisan kata, 4 kerapian. Siswa melakukan tugas diskusi dengan menempelkan gambar pada LKS dan mendeskripsikan gambar. Selanjutnya siswa mempresentasikan hasil diskusi. Selama proses diskusi siswa memberikan tanggapan terkait hasil presentasi. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Menuju kegiatan penuutup, siswa membaca se cara individu teks bacaan “Pelangi itu Indah Sekali” dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi dimana salah satunya menyalin teks puisi menggunakan huruf tegak bersambung yang ada di soal evaluasi. Siswa yang aktif selama pembelajaran diberikan sticker prestasi dan memotivasi siswa yang belum mendapatkan sticker prestasi supaya lebih aktif dalam pembelajaran membaca menulis.

c. Observasi dan Monitoring