Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Teaching Langkah-langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching

39 dikembangkan nilai dan keyakinan bahwa hukuman dan hadiah tidak diperlukan karena setiap usaha harus diakui dan dihargai. 11 Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi. Dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa dan pembelajar. 12 Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehinga pembelajaran bias berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.

5. Kelebihan Model Pembelajaran Quantum Teaching

Menurut Aris Shoimin 2014:145-146 terdapat beberapa kelebihan pembelajaran Quantum Teaching, diantaranya sebagai berikut. 1 Dapat membimbing peserta didik kearah berpikir sama dalam satu saluran pikiran yang sama. 2 Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. 3 Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak. 4 Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. 5 Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan dapat mencoba melakukan sendiri. 6 Karena model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya. 40 7 Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimenegerti oleh siswa Sedangkan menurut Miftahul A‟la 2010: 41-43, ada empat keunggulan model pembelajaran Quantum Teaching yang cukup menonjol diantaranya adalah sebagai berikut. 1 Adanya unsur demonstrasi dalam pengajaran. Pembelajaran Quantum Teaching memberikan kesempatan yang luas pada seluruh siswa untuk terlibat aktif dan partisipasi dalam tahapan-tahapan kajian terhadap suatu mata pelajaran 2 Adanya kepuasan pada diri siswa. 3 Ada unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu keterampilan yang diajarkan. 4 Adanya unsur kemampuan dalam merumuskan temuan yang dihasilkan siswa, dalam bentuk konsep, teori, model, dan sebagainya.

6. Langkah-langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching

Dalam menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching menurut Miftahul A‟la 2010: 33-40 terdapat langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1 Pengkondisian awal Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan keterampilan belajar. 41 2 Penyusunan rancangan pembelajaran Tahap ini sama artinya dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi. 3 Pelaksanaan metode pembelajaran Quantum Teaching Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran Quantum Teaching. Kegiatan dalam tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R yang dijelaskan sebagai berikut. a. Penumbuhan minat T= Tumbuhkan minat Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. b. Pemberian pengalaman umum A= Alami Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari siswa yang pernah mengenal materi tersebut untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk mempelajarinya. c. Penamaan atau penyajian materi N= Namai Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah diperoleh sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa 42 dapat lebih maksimal. Untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator. d. Demonstrasi pengetahuan siswa D = Demonstrasi Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan “hasil karyanya” hasil tugas mandiri. e. Pengulangan yang dilakukan oleh siswa U = Ulangi Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan dengan penjelasan dan atau dengan mempraktikan langsung. f. Perayaan atas usaha siswa R = Rayakan Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat 43 menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih. 4 Evaluasi Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran metode pembelajaran ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap sebagai berikut. a. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan b. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang penting di buku tulis. c. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi. d. Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah. e. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan. f. Guru mengadakan evaluasi. Sedangkan menurut Menurut Aris Shoimin 2014: 142-145 terdapat langkah-langkah pembelajaran Quantum Teaching meliputi adalah sebagai berikut. 44 a. Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur, jadi pendengar yang baik, dan selalu gembira tersenyum. b. Guru harus membuat suasana belajar yang menyenangkan atau menggembirakan. Ini karena “learning is most effective when it’s fun”. Kegembiraan di sini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman penguasaan atas materi yang dipelajari, dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik. c. Lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bisa membawa kegembiraan yaitu sebagai berikut. 1 Pengaturan meja kursi diubah dengan berbagai bentuk seperti bentuk U atau lingkaran 2 Beri tanaman atau hiasan lain di luar maupun di dalam kelas 3 Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang menjadi keinginan dan kebanggaan kelas. 4 Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan, kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apa pun yang dapat Anda lakukan atau ingin Anda lakukan, mulailah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya.” d. Guru memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajar. Guru dapat memengaruhi suasana emosi siswa dengan cara sebagai berikut. 45 1 Kegiatan-kegiatan pelepas stress seperti menyanyi bersama, mengadakan permainan, dan sebagainya. 2 Aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti tur, makan bersama, dan sebagainya. 3 Menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan diungkapkan, yaitu melalui bimbingan konseling, baik petugas BPBK maupun guru e. Memutar musik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali- kali akan diputarkan instrumental dan bisa diselingi jenis music lain untuk bersenang-senang dan jeda selama pembelajaran. f. Sikap guru kepada peserta didik adalah sebagai berikut. 1 Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi peserta didik” dan tujuan. 2 Perlakuan peserta didik sebagai manusia sederajat. 3 Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja peserta didik. 4 Mendukung peserta 100 dan ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung. 5 Memberi peluang peserta didik untuk mengamati dan merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah penalaran. g. Terapkan 8 kunci keunggulan ini ke dalam rencana pembelajaran setiap hari. Kaitkan kunci-kunci ini dengan kuriikulum. 1 Integritas: bersikap jujur, tulus, dan menyeluruh. Perilaku guru selaras dengan nilai-nilai tersebut. 46 2 Kegagalan awal kesuksesan. Memahami bahwa kegagalan hanya memberikan informasi yang guru butuhkan untuk sukses. 3 Berbicara dengan niat baik. Berbicara dengan pengertian positif, bertanggung jawab untuk berkomunikasi yang jujur dan lurus. 4 Hidup pada saat ini: memusatkan perhatian pada saat ini dengan sebaik- baiknya. 5 Komitmen:penuhi janji dan kewajiban, laksanakan visi dan lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. 6 Tanggung jawab: bertanggung jwab atas tindakan guru. 7 Sikap luwes dan fleksibel: bersikap terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu guru memperoleh hasil yang diinginkan. 8 Keseimbangan: menjaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa. Menyisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang ini. h. Guru merupakan quantum teacher dalam berkomunikasi mempunyai ciri- cirisebagai berikut. 1 Antusias: menampilkan semangat untuk hidup 2 Berwibawa: menggerakan orang. 3 Positif: melihat peluang setiap saat. 4 Supel: mudah menjalin hubungan dengan beragam peserta didik. 5 Humoris: berhati lapang untuk menerima kekalahan. 6 Luwes: menemukan lebih dari satu untuk mencapai hasil. 47 7 Menerima: mencari di balik tindakan dan penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti. 8 Fasih: berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur. 9 Tulus: memiliki niat dan motivasi positif. 10 Spontan: dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil. 11 Menarik dan tertarik: mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup peserta didik dan peduli akan diri peserta didik. 12 Menganggap peserta didik “mampu” : percaya akan keberhasilan peserta didik. 13 Menentapkan dan memelihara harapan tinggi: membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap peserta didik untuk berusaha sebaik mungkin. i. Semua peserta didik diusahakan untuk memiliki modulbuku sumber belajar lainnya, dan buku yang bisa dipinjam dari perpustakaan. j. Dalam melakukan penilaian, guru harus berorientasi pada: 1 Acuanpatokan. Semua kompetensi perlu dinilai sesuai dengan acuan kriteria berdasarkan indicator hasil belajar. 2 Ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar ditetapkan dengan ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi berikutnya. 3 Metode penilaian dengan menggunakan variasi, antara lain: tes tertulis, observasi, wawancara, portofolio, dan demonstrasi. 48

7. Penerapan Model Quantum Teaching dalam Pembelajaran Membaca