88
f. Refleksi dan Revisi Rancangan Tindakan
a Refleksi
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan untuk mengatasi masalah dengan merevisi perencanaan sebelumnya sesuai
temuan di lapangan. Refleksi pada siklus I ini dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas II setelah siklus I selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi dan
monitoring selama siklus I dilaksanakan, ditemukan beberapa masalah di lapangan sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan tindakan siklus I.
Ada siswa kesulitan dalam membaca menulis kalimat sederhana. Pertama, ada siswa kesulitan dan terbata-bata dalam membaca kata yang memiliki awalan,
sisipan, dan akhiran “ng”. Kedua, kesulitan siswa dalam menulis dan membaca terutama membedakan huruf “b” dan “d”, huruf “b” dan “p”. Selain itu siswa juga
mengalami kesulitan dalam membaca menulis kata-kata gabungan konsonan KKVK seperti traktor. Ada siswa yang menulis masih belum sesuai EYD
walaupun telah dicontohkan oleh guru, seperti menulis kalimat diawali huruf capital dan diakhiri tanda titik .. Pengelolaan kelas kurang terkondisi dengan
dibuktikannya ketika ditengah pembelajaran ada siswa yang kurang berkonsentrasi kemudian mengganggu siswa lain dengan mengajak bermain
sehingga menimbulkan keributan di belakang kelas. Dari kendala-kendala yang telah disebutkan pada pelaksanaan tindakan siklus I, terdapat beberapa penyebab
terjadinya kendala-kendala penelitian tindakan siklus I sebegai berikut. 1.
Media yang digunakan berupa kartu kalimat dan gambar belum variatif. Kartu kalimat yang dibuat masih tulis tangan sehingga proporsi huruf kurang tepat
89 dan kurang jelas. Gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran kurang
proporsional dan belum variatif. 2.
Pelaksanaan pembelajaran dengan model Quantum Teaching ini masih belum mendapat perhatian karena perhatian guru yang belum merata kepada siswa.
3. Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat belum merata dan siswa
masih belum berani dalam membaca secara lantang. 4.
Ada siswa kurang berkonsentrasi sehingga menjadikan siswa lain terganggu karena diajak berbicara dan bermain dan posisi duduk yang kurang tepat.
Siswa ramai diletakkan di belakang sehingga kurang terkontrol. 5.
Pelaksanaan tindakan siklus I dalam hal pengelolaan kelas kurang mendapat perhatian, karena masih ada yang kurang memperhatikan dan asyik ngobrol
sendiri. 6.
Siswa yang kesulitan dalam membaca menulis suku-suku tertutup, misalnya tanaman dibaca tamanan, mangga dibaca manga, traktor dibaca taktor
7. Ketika siswa membaca, siswa kurang tepat dalam pemenggalan kata sehingga
sehingga kata yang dibaca menjadi terdengar berbeda bunyinya. 8.
Masih ada siswa yang harus dibantu guru ketika membaca mengeja kata dan menulis.
Berdasarkan hasil refleksi berupa temuan-temuan antara peneliti dan guru di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I masih memerlukan
peningkatan dengan melakukan tindakan perbaikan berdasarkan temuan-temuan antara peneliti dan guru sehingga akan dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu
siklus II.
90 b
Revisi Rancangan Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan guru dan peneliti, dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pelaksanaan tindakan siklus I. Berdasarkan hal tersebut maka guru dan peneliti
sepakat untuk mengadakan perbaikan atau revisi pada rancangan tindakan untuk siklus selanjutnya. Adapunn revisi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kalimat-kalimat yang sebelumnya ditulis tangan oleh peneliti diperbaiki
dengan mencetak kalimat-kalimat tersebut supaya lebih jelas dan menarik. Media gambar juga dibuat lebih bervariasi dengan membuat gambar lebih
cerah dan berwarna serta beraneka ragam. 2.
Guru menciptakan suasana pembelajaran membaca menulis yang lebih menyenangkan, dengan kegiatan bernyanyi ketika kondisi siswa sedang
ramai untuk memfokuskan kembali siswa. 3.
Guru menggunkan reward atau penghargaan berupa sticker prestasi, dimana sebelumnya guru memberikan reward berupa pujian dan tepuk tangan.
Dengan adanya revisi tindakan ini diharapkan hasil kemampuan membaca menulis permulaan serta aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada
siklus II akan meningkat dan maksimal.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II