15 Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
membaca merupakan suatu proses dimana pembaca menggunakan kemampuan fisik
dan mental
untuk memahami
atau menginterpretasikan
lambangtandatulisan yang memiliki makna sehingga apa yang disampaikan penulis dapat diterima dan dimengerti oleh pembaca.
3. Pengertian Menulis
Menulis menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 19961997: 62 merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan yang bersifat
kompleks. Kemampuan yang dimaksud di sini antara lain kemampuan berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkap pikiran gagasan secara jelas,
dengan menggunakan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah- kaidah tulis-menulis dengan baik.
Sementara itu, menulis menurut Bryne melalui St.Y. Slamet 2008:141 pada hakikatnya menulis bukan sekedar menuliskan simbol-simbol grafis
sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan menulis adalah kemampuan menuangkan buah
pikiran melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah
pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Sedangkan Murray dalam Saleh Abbas, 2006: 127 menyatakan bahwa menulis adalah proses berfikir yang berkesinambungan mulai dari mencoba dan
sampai mengulas kembali. Kemampuan menulis permulaan merupakan salah satu
16 jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat produktif, artinya kemampuan
menulis ini merupakan kemampuan menghasilkan, dalam hal ini tulisan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan yang kompleks dengan menggunakan kemampuan berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkap pikiran gagasan secara
jelas, dengan menggunakan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah-kaidah dalam tulis-menulis dengan baik
4. Pengertian Kemampuan Membaca Menulis Permulaan
Pembelajaran membaca menulis permulaan menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih 19961997: 49-62 merupakan pembelajaran membaca menulis
tingkat awal yang diperoleh siswa di kelas I dan II sekolah dasar. Kemampuan membaca menulis permulaan yang diperoleh siswa di kelas I dan II tersebut
menjadi dasar pembelajaran membaca menulis di kelas berikutnya. Sehingga pembelajaran membaca menulis permulaan mempunyai peranan yang penting
untuk menunjang proses keterampilan pada tahap selanjutnya.
Yeti Mulyati 2008: 5 mengemukakan bahwa membaca menulis permulaan merupakan program pembelajaran yang difokuskan kepada
kemampuan membaca menulis permulaan di kelas-kelas awal pada saat siswa mulai memasuki bangku sekolah. Kemampuan membaca permulaan lebih
diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Hal ini dimaksudkan siswa dapat mengubah dan melafalkan lambang-
lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Sedangkan untuk pembelajaran menulis permulaam lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik.
17 Siswa dilatih untuk dapat menuliskan mirip dengan kemampuan melukis atau
menggambar lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna. Selanjutnya, dengan
kemampuan dasar ini, secara perlahan-lahan siswa dibimbing pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, ke dalam bentuk bahasa tulis melalui
lambang-lambang tulis yang sudah dikuasainya.
Membaca menulis permulaan menurut Andayani 2015:16-29 merupakan tahapan proses belajar membaca menulis bagi siswa sekolah dasar kelas awal.
Materi yang diajarkan pada pembelajaran membaca permulaan meliputi bagaimana membaca dan memahami isi bacaan secara tepat. Sedangkan untuk
pembelajaran menulis permulaan meliputi menjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi. Menyalin huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte. Menyalin
melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte. Mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak. Mengungkapkan perasaan, pikiran, dan informasi dalam
bentuk paragraf dan puisi dalam karangan sederhana dan puisi.
Membaca menulis permulaan menurut Puji Santosa, dkk. 2007:3.19-3.21 merupakan pembelajaran membaca menulis di kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Pada
pembelajaran membaca permulaan, diharapkan siswa mampu mengenali hururf, suku kata, kalimat, dan mampu membaca dalam berbagai konteks. Menulis
permulaan diawali melatih siswa memegang alat tulis dengan benar, menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana yang diawali atau
bersamaan dengan membaca permulaan.
18 Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca menulis permulaan merupakan kecakapan atau kesanggupan siswa dalam membaca dan memahami isi bacaan serta mampu menuliskan lambang atau
tulisan yang terstruktur dan bermakna bahwa membaca menulis permulaan. Membaca menulis permulaan diperoleh siswa kelas I dan II sekolah dasar.
Pembelajaran membaca menulis permulaan mengajarkan kepada siswa cara membaca yang tepat dengan tujuan dapat memahami bacaan dan bersamaan atau
dilanjutkan dengan melatih siswa memegang alat tulis dengan benar, menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana. Dalam penelitian ini
ditujukan pada kemampuan membaca menulis permulaan di kelas II. 5.
Hakikat Kemampuan Membaca Menulis Permulaan
Hakikat kemampuan membaca menulis permulaan menurut Saleh Abbas 2006: 126 adalah siswa belajar untuk dapat membunyikan kata-kata yang tertulis
dan memahami artinya dilanjutkan belajar menulis sesuatu dalam sistem tulisan tertentu yang dapat dibaca oleh orang yang telah menguasai sistem itu.
Dalam periode membaca menulis permulaan ini, siswa belajar untuk dapat memahami seperti berikut.
a. Penulisan dalam buku disusun dari kiri ke kanan dalam sistem tulisan latin.
b. Bahasa itu terdiri dari kata-kata
c. Kata-kata itu terdiri dari bunyi
d. Bunyi-bunyi itu digambar dengan huruf
e. Setiap huruf ada namanya
f. Jumlah huruf itu terbatas
19 g.
Menulis itu adalah kegiatan mewujudkan kata-kata dalam rangkaian huruf- huruf pada halaman bukupapan tulis.
6. Tujuan Membaca Menulis Permulaan