Keikhlasan dalam Menjalankan Tugas

5.1.6 Keikhlasan dalam Menjalankan Tugas

“Tao tak pernah bertindak, Dan juga tidak pernah diam. Jika pemimpin dapat memegangnya, Semua benda akan terpengaruh dengan sendirinya. Dipengaruhi dan ingin bertindak, Saya akan menenangkan mereka dengan Kesederhanaan Tanpa Nama. Kesederhanaan Tanpa Nama adalah seperti tanpa keinginan: Dan tanpa keinginan ada keselarasan. Dunia akan menjadi stabil dengan sendirinya, Wing 1994 : 76.” Lao Tzu percaya bahwa pemimpin yang terbaik adalah mereka yang memiliki kekuatan intelektual dan emosional untuk memimpin, bukan memerintah. Pemimpin yang bijaksana mencurahkan semua energinya untuk memimpin, dan mereka tidak mencampuri kehidupan para pengikutnya. Sehingga orang-orang yang berada dibawah kepemimpinannya akan terpengaruh dengan sendirinya. Itulah sebabnya, pemimpin yang bijaksana akan memiliki keikhlasan hati dalam menjalankan peranannya. Pemimpin yang ikhlas adalah pemimpin yang memiliki kemurnian hati yang tak terbatas. Kemurnian hati akan membantu pemimpin untuk bertindak dengan cara yang istimewa dan menarik perhatian orang lain. Pemimpin demikian, akan menghindari sikap berpura-pura. Mata mereka akan memancarkan keikhlasan hati yang tinggi nilainya di mata para bawahan. Menurut Lao Tzu, pemimpin yang berpegang pada Tao, pada waktu memimpin orang lain akan selalu aktif dalam pertumbuhan internal mereka. Universitas Sumatera Utara Mereka mempraktekkan kesederhanaan dalam kehidupan dan pekerjaan, sama seperti yang dilakukan oleh alam. Dengan cara ini, pemimpin menghindari ambisi untuk memperkaya diri sendiri. Pemimpin yang bijaksana akan membebaskan diri dari segala keinginan yang mementingkan diri, sehingga dapat membawa keseimbangan dan stabilitas pada apapun yang mereka lakukan. Masyarakat Tionghoa di Jalan S.Parman menyadari bahwa keikhlasan hati adalah kunci utama kesukseksesan dalam memimpin orang lain. Menurut Santi, keikhlasan hati itu bagaikan sumur yang begitu dalam. Sumur yang dalam akan mampu untuk menyimpan air dalam jumlah yang banyak. Pemimpin yang memiliki keikhlasan hati seperti sumur yang dalam, tidak akan pernah berkesudahan. Pemimpin yang demikian tidak akan lelah untuk membantu orang lain dan memberi tanpa pamrih.

5.1.7 Keselarasan antara Berpikir dan Bertindak