Para pemimpin perlu menyadari bahwa setiap individu dalam organisasinya, memiliki nilai yang berarti bagi perkembangan organisasi tersebut.
Seperti ungkapan Bumi tanpa stabilitas mungkin akan bergetar, demikian pula seorang pemimpin tanpa orang-orang setia yang berada dibawahnya, tidak akan
berarti apa-apa. Daripada Ingin bersinar seperti giok, lebih baik mendapatkan Kehormatan tanpa dihormati. Ini berarti bahwa para pemimpin tidak akan
berupaya untuk menonjolkan diri, dan mengesampingkan hal-hal yang telah dicapai oleh orang-orang yang berada dibawah kepemimpinannya.
Masyarakat Tionghoa di Jalan S.Parman meyakini bahwa keselarasan adalah hal yang penting dimiliki oleh orang-orang yang menjalankan usaha.
Pemimpin yang memiliki kesadaran bahwa mereka membutuhkan orang lain akan menjadi pemimpin yang hebat. Itulah sebabnya, mereka berpendapat bahwa
pemimpin hendaknya harus menghargai usaha dari setiap pekerja mereka, dan tidak akan menyepelekan segala hal yang telah dilakukan oleh para pekerja
mereka. Hal itu akan menciptakan keharmonisan yang tidak dapat dibandingkan dengan uang.
5.1.8 Keadilan dalam Memperlakukan Bawahan
“Pimpinlah organisasi dengan kebenaran. Pimpin militer dengan taktik kejutan.
Kendalikan dunia tanpa usaha. Bagaimana aku mengetahuinya?
Melalui ini: Terlalu banyak larangan di dunia,
Dan orang menjadi tidak cukup. Terlalu banyak senjata tajam diantara rakyat,
Universitas Sumatera Utara
Dan negara menjadi kacau. Terlalu banyak strategi licik di antara rakyat,
Dan hal yang aneh mulai terjadi. Terlalu nyata pertumbuhan hukum dan peraturan,
Dan terlalu banyak penjahat muncul. Maka Orang Bijak berkata:
Lihatlah pada sikap tanpa tindakan, Dan rakyat akan terpengaruh dengan sendirinya.
Lihatlah pada ketenangan yang wajar, Dan rakyat akan benar dengan sendirinya.
Lihatlah pada sikap tanpa usaha, Dan rakyat akan makmur dengan sendirinya.
Lihatlah pada sikap tanpa keinginan, Dan rakyat akan jujur dengan sendirinya, Wing 1994 : 118.”
Dalam bab ini, Lao Tzu memberitahukan kepada para pemimpin agar menjadikan Kebenaran sebagai fondasi utama dalam membangun sebuah
organisasi. Ini berarti para pemimpin harus berupaya untuk tetap benar dalam setiap aspek yang dilakukannya, karena setiap tindakan kecil apapun yang
dilakukan oleh seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap semua elemen dalam organisasi tersebut, baik itu pengaruh yang baik ataupun yang
buruk. Kata Kekuatan dalam sikap tanpa usaha berarti bahwa para pemimpin
berusaha untuk tidak campur tangan dann memerintah tanpa struktur sosial yang ketat. Ini tidak berarti bahwa para pemimpin akan diam dan tidak melakukan satu
hal pun. Dalam pandangan Tao, semakin ketat suatu pengaturan yang dibuat oleh seorang pemimpin, maka semakin kecil pula kesetiaan yang dimiliki oleh
bawahannya. Seperti dalam ungkapan Terlalu banyak larangan di dunia, Dan orang menjadi tidak cukup, demikianlah sebuah kepemimpinan dengan aturan
Universitas Sumatera Utara
yang berlebihan, tidak akan membawa manfaat yang signifikan terhadap perkembangan organisasi.
Itulah sebabnya, di akhir bab ini disebutkan Lihatlah pada sikap tanpa keinginan, Dan rakyat akan jujur dengan sendirinya. Hal ini berarti bahwa ketika
seorang pemimpin menjalankan kekuasaannya tanpa aturan yang kaku dan berlebihan, maka orang-orang yang berada di bawah kekuasaanya dapat
melakukan tugasnya dengan lebih nyaman dan tulus, serta selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada organisasi yang sedang dibangun. Pemimpin
harus menerapkan keadilan dalam memperlakukan bawahannya. Mereka tidak akan berlaku timpang dan mementingkan kepentingan sendiri.
Menurut Santi, ketika pemimpin terlalu banyak memberikan peraturan- peraturan yang memberatkan para bawahannya, pemimpin demikian bukanlah
pemimpin yang bijaksana. Bagi Santi, pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang memiliki keadilan. Pemimpin demikian akan mengerti keadaan para
pekerjanya tanpa banyak peraturan atau hukum yang memberatkan para pekerja. Sikap tidak berlebihan dibutuhkan oleh setiap pemimpin dalam berurusan dengan
para pekerjanya. Hal itu akan menyadarkan para pekerja bahwa mereka juga harus memberikan yang terbaik bagi pemimpin mereka. Mereka akan mengerti
pentingnya loyalitas dan pengabdian terhadap pemimpin mereka dan organisasi tempat mereka bekerja.
Universitas Sumatera Utara
5.1.9 Kejujuran dan Ketulusan dalam Memimpin