Keselarasan antara Berpikir dan Bertindak

Mereka mempraktekkan kesederhanaan dalam kehidupan dan pekerjaan, sama seperti yang dilakukan oleh alam. Dengan cara ini, pemimpin menghindari ambisi untuk memperkaya diri sendiri. Pemimpin yang bijaksana akan membebaskan diri dari segala keinginan yang mementingkan diri, sehingga dapat membawa keseimbangan dan stabilitas pada apapun yang mereka lakukan. Masyarakat Tionghoa di Jalan S.Parman menyadari bahwa keikhlasan hati adalah kunci utama kesukseksesan dalam memimpin orang lain. Menurut Santi, keikhlasan hati itu bagaikan sumur yang begitu dalam. Sumur yang dalam akan mampu untuk menyimpan air dalam jumlah yang banyak. Pemimpin yang memiliki keikhlasan hati seperti sumur yang dalam, tidak akan pernah berkesudahan. Pemimpin yang demikian tidak akan lelah untuk membantu orang lain dan memberi tanpa pamrih.

5.1.7 Keselarasan antara Berpikir dan Bertindak

“Dari dahulu, hal ini mungkin selaras dengan Yang Satu: Langit selaras dengan Yang Satu menjadi nyata. Bumi yang selaras dengan Yang Satu menjadi stabil. Pikiran yang selaras dengan Yang Satu menjadi terilhami. Lembah yang selaras dengan Yang Satu menjadi penuh. Semua Benda yang selaras dengan Yang Satu menjadi kreatif. Pemimpin yang selaras dengan Yang Satu menjadi jujur di bumi. Hal ini dicapai melalui Kesatuan. Langit tanpa kejernihan mungkin akan pecah. Bumi tanpa stabilitas mungkin akan bergetar. Pikiran tanpa inspirasi mungkin akan tertidur. Lembah tanpa kepenuhan mungkin akan kering. Semua Benda tanpa kreativitas mungkin akan mati. Pemimpin yang kejujuran mungkin akan tersandung dan jatuh. Universitas Sumatera Utara Sesungguhnya, yang tinggi berasal dari yang rendah; Yang mulia didasari oleh yang rendah. Inilah sebabnya pemimpin menyebut dirinya Sendiri, sunyi dan tak disenangi. Bukankah ini karena mereka berasal dari yang rendah dan biasa? Bukankah? Karena itu, dapatkan kehormatan tanpa dihormati. Jangan ingin bersinar seperti giok; pakailah perhiasan seolah-olah Batu, Wing 1994 : 79.” Istilah keadaan Kesatuan yang digambarkan dalam bab ini adalah keadaan di mana ada keselarasan terpadu antara yang satu dan yang banyak. Inilah latihan pikiran Tao yang utama; kemampuan untuk merasakan saling ketergantungan dan interaksi berirama antara semua unsur dan energi di alam semesta. Setiap unsur dan organisme yang ada dialam semesta memiliki rantai kesinambungan yang menghasilkan kesatuan. Dalam penerapannya, Lao Tzu mengharapkan agar para pemimpin menyadari akan pentingnya nilai kesatuan dalam membangun suatu organisasi. Lao Tzu percaya bahwa pemimpin harus mengenal baik arti dari sebuah Keselarasan. Pemimpin yang mengenal keselarasan akan menyadari betapa pentingnya kehadiran orang-orang yang berada di bawah kekuasannya terhadap dirinya sendiri. Seperti yang terdapat dalam ungkapan Bumi tanpa stabilitas mungkin akan bergetar. Untuk menjaga organisasi tetap kuat dan aktif, seorang pemimpin perlu menerapkan keseimbangan yang diperlukan baik dalam membuat keputusan atau sewaktu memperlakukan orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya. Universitas Sumatera Utara Para pemimpin perlu menyadari bahwa setiap individu dalam organisasinya, memiliki nilai yang berarti bagi perkembangan organisasi tersebut. Seperti ungkapan Bumi tanpa stabilitas mungkin akan bergetar, demikian pula seorang pemimpin tanpa orang-orang setia yang berada dibawahnya, tidak akan berarti apa-apa. Daripada Ingin bersinar seperti giok, lebih baik mendapatkan Kehormatan tanpa dihormati. Ini berarti bahwa para pemimpin tidak akan berupaya untuk menonjolkan diri, dan mengesampingkan hal-hal yang telah dicapai oleh orang-orang yang berada dibawah kepemimpinannya. Masyarakat Tionghoa di Jalan S.Parman meyakini bahwa keselarasan adalah hal yang penting dimiliki oleh orang-orang yang menjalankan usaha. Pemimpin yang memiliki kesadaran bahwa mereka membutuhkan orang lain akan menjadi pemimpin yang hebat. Itulah sebabnya, mereka berpendapat bahwa pemimpin hendaknya harus menghargai usaha dari setiap pekerja mereka, dan tidak akan menyepelekan segala hal yang telah dilakukan oleh para pekerja mereka. Hal itu akan menciptakan keharmonisan yang tidak dapat dibandingkan dengan uang.

5.1.8 Keadilan dalam Memperlakukan Bawahan