c Memola, yaitu membuat pola diatas kain dengan pensil atau alat lainnya
yang dapat dihilangkan saat
nglorod
untuk memudahkan saat mencanting. d
Mbatik,
menempelkan malam pada kain tahap pertama pada pola yang sudah dibuat di atas kain dengan mengunakan kain.
e
Nembok
, merupakan proses menyating untuk menutup bagian kain yang tidak diwarnai, penutupan ini lebih besar atau diblok.
f
Madel
, yaitu mencelup kain tahap pertama yang telah dilapisi malam ke dalam larutan pewarna.
g
Ngeroknggirah,
yaitu prose menghilangkan lilin di bagian tertentu dengan mengunakan alat pengerok.
h
Mbironi,
merupakan tahap penyatingan bagian selanjutnya untuk menutupi motif yang tidak inginkan diwarnai lagi.
i
Nyoga
, mencelup kain ke dalam larutan pewarna tahap selanjutnya. j
Nglorod
, merupakan langkah terakhir dalam membatik untuk menghilangkan malam pada kain. Penghilangn malam ini dilakukan
dengan menggunakan air mendidih dan soda abu.
6. Tinjauan Tentang Muatan Lokal Batik
a. Pengertian Muatan Lokal Batik
Muatan lokal batik merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang pontesi
dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta
didik terhadap keunggulan dan kreatifitas di daerah tempat tinggalnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014: 2.
Kerajinan batik termasuk keunggulan di daerah Jawa khususnya Yogyakarta. Berdasarkan pengertian kurikulum muatan lokal yang dijelaskan
dalam Depdiknas 2006 maka kerajinan batik dapat dijadikan sebagai mata pelajaran yang bermuatan lokal. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal batik
merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya agar penyelenggara pendidikan di daerah Yogyakarta lebih meningkatkan sebagai
program pendidikan yang isi dan media penyampaianya dikaitkan dengan lingkungan seni dan budaya daerah Yogyakarta yang sangat perlu di ajarkan
oleh peserta didik. Pembelajaran muatan lokal batik adalah suatu upaya yang dilakaukan
dengan sengaja oleh pendidik untuk mengembangkan kompotensi peserta didik melalui penanaman keterampilan dasar, pengenalan dan pemahaman terhadap
kerajianan batik yang merupakan ciri khas dari daerah Yogyakarta secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.
b. Tujuan Pelajaran Muatan Lokal Batik
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran muatan lokal batik adalah mempersiapkan peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang
menetap tentang warisan budaya Yogyakarta yaitu kerajinan batik, serta bersedia melestarikan dan mengembangkan untuk mendukung pembanguan
Nasional maupun pembangunan daerah setempat.
Tujuan lain muatan lokal batik yaitu peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kerajinan batik sebagai warisan seni budaya daerahnya,
dan peserta didik dapat menjadi lebih akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari ketersaingan terhadap lingkungannya sendiri.
c. Fungsi Pembelajaran Muatan Lokal Batik