Gambar V: Guru muatan lokal batik di kelas VIII D SMP Negeri 3 Malati Sleman Yogyakarta.
Dokumentasi: Dessy Eka Pertiwi, April 2015
3. Peserta Didik SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta
Jumlah peserta didik SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20142015 adalah 375 anak dari kelas VII, VIII, IX, berikut data jumlah
peserta didik SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta:
Tahun Ajaran
Kelas VII Kelas VIII
Kelas IX Jumlah
20142015 127 orang
125 orang 123 orang
375 oarang Tabel X: Data Jumlah Peserta Didik Tahun 20142015 SMP
Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta
Dokumen SMP Negeri Mlati 3 Sleman Yogyakarta, 2015
4. Peserta Didik kelas VIII D SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta
Peserta didik merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses pembelajaran muatan lokal batik. Peserta didik di SMP Negeri 3 Mlati
Sleman Yogyakarta kelas VIII wajib mengikuti mata pelajaran muatan lokal batik, karena mata pelajaran muatan lokal batik wajib ditempuh oleh peserta
didk kelas VIII di seluruh SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta. SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta kelas VIII terdapat 4 empat kelas, dan
Peserta didik dalam pembelajaran muatan lokal batik yang akan diteliti dalam
pembahasan adalah peserta didik kelas VIII D. Jumlah peserta didik kelas VIII D yang mengikuti pembelajaran muatan lokal batik yaitu 32 orang yang terdiri
dari 14 oarang laki-laki dan 18 orang perempuan. Jumlah ini sudah memenuhi batas maksimal satu rombongan belajar pada suatu kelas seperti yang diajurkan
Depdiknas.
Gambar VI: Peserta didik di kelas VIII D SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta.
Dokumentasi: Dessy Eka Pertiwi, April 2015 Berdasarkan wawancara yang dilakukan selama penelitian, kebanyakan
peserta didik mengatakan “saya senang” pelajaran muatan lokal batik. Banyak alasan yang dijelaskan, salah satunya karena pelajaran muatan lokal batik
santai, tidak membuat pusing, enak dan lain-lain. Pada saat proses pembelajaran muatan lokal batik peserta didik di kelas VIII D sangat antusias
dan sangat aktif bertanya. Namun disisi lain sebagian peserta didik kurang disiplin seperti tidak membawa perlengkapan untuk membuat karya, dan tidak
mengumpulkan tugas pada tepat waktu. Terbukti pada penelitian beberapa kendala yang dihadapi guru selama pembelajaran muatan lokal batik adalah
peserta didik tidak membawa perlengkapan untuk membuat karya padahal
sudah ditugaskan dalam bentuk kelompok dan setiap ketua kelompok selalu diingatkan pada saat guru selesai menjelaskan tugasnya dengan memanggil
ketua kelompok selain itu peserta didik juga telat mengumpulkan tugas jadi guru harus menagih.
Tetapi beberapa kendala tersebut dapat diatasi guru dan tidak menjadi penghambat proses pembelajaran muatan lokal batik di kelas VIII D SMP
Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta karena peserta didik tetap menyelesaikan tugas sebagaimana mestinya. Hal yang baik peserta didik selalu bertanya dan
meminta pengarah kepada Ibu Mariana saat mereka merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas.
Gambar VII: Peserta didik kelas VIII D meminta arahan kepada guru
Dokumentasi: Dessy Eka Pertiwi, April 2015
BAB V PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MULOK BATIK DI
KELAS VIII D SMP NEGERI 3 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20142015
Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas sejumlah bagian dan fungsi yang saling berhubungan yang harus berjalan secara terpadu untuk mencapai sesuai
yang diinginkankeberhasilan. Sebelum melakukan pelaksanaan pembelajaran muatan lokal batik di kelas VIII D SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta
tahun ajaran 20142015, ibu Mariana Mujariah, S. Pd guru muatan lokal batik melakukan beberapa persiapan atau perencanaan untuk menunjang
pelaksanaan pembelajaran yang akan berlangsung. Sesuai yang dijelaskan dalam Lampiran Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 4 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa proses pembelajaran perlu di rencanakan, dilaksanakan,
dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
A. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Batik di Kelas VIII D SMP
Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta
Perencanaan merupakan tahap paling awal yang dilakukan guru sebelum memulai pembelajaran dimana guru merancang proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini, guru pelajaran muatan lokal batik sebelum melakukan pembelajaran memerlukan persiapan-persiapan awal
seperti menyiapkan silabus, menyusun Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran RPP, menyiapkan sember belajar untuk muatan lokal batik, menyiapkan
materi pembelajaran muatan lokal batik, dan menyiapkan media pembelajaran
73