wawasan yang mantap tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah
serta pembangunan Nasional Depdiknas, 2006 dalam Mulyasa, 2007: 274. Lebih lanjutnya dikemukakan, bahwa secara khusus pengajaran muatan
lokal batik bertujuan agar peserta didik: 1
Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya,
2 Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai
daerah yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya,
3 Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilaiaturan-aturan
yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai- nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan
Nasional. Pemahaman terhadap konsep dasar dan tujuan muatan lokal di atas,
menunjukan bahwa pengembangan kurikulum muatan lokal pada hakekatnya bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara peserta didik dengan
lingkungannya Mulyasa, 2007: 274.
5. Tinjauan Tentang Batik
a. Pengertian Batik
Batik adalah paduan dua kata tiba Lafalkan seperti membaca kata
tibo
yaitu artinya jatuh dalam bahasa Jawa dan titik. Kedua pendapat yaitu
amba
dan tiba ini punya argumen masing-masing.
Amba
memang logis karena membuat motif atau gambar batik itu dilakukan dengan menorehkan cating
yaitu alat yang aslinya terbuat dari bambu berisi lilin cair. Begitu juga
tiba
, canting menggambarkan titik pada kain karena jatuhnya canting membentuk
titik. Batik adalah gambaranlukisan yang dibuat pada kain dan bahan lilin
dan pewarnaan naptol, menggunkan alat canting dan atau kuas serta teknik celup mencelup Setyobudi, 2007: 1. Batik merupakan salah satu produk
budaya bangsa Indonesia dalam perkembangannya, batik mengalami perkembangan corak teknik, proses dan fungsi akibat perjalanan masa dan
sentuhan berbagai budaya lain. Batik dibangun dengan pandangan dasar astistik yang berkembang sesuai dengan tutunan zaman Hasanudin, 2001:5.
b. Alat dan Bahan Pembuatan Batik
1 Alat Pembuatan Batik
Peralatan membatik adalah alat tulis untuk membuat pola kain, kompor, wajan, gawang, kursi kecel
dingklik
, canting klowong,canting isen, dan canting nembok, ember untuk mewarna batik, panci untuk
ngelorod
lilin pada kain batik, kayu mengaduk, sarung tangan karet, dan soda abu Sunoto, 2002: 4-36.
Setyobudi 2007: 5 menjelaskan beberapa alat yang dibutuhkan dalam membantik adalah sebagai berikut:
a Canting, merupakan alat pokok membatik yang menentukan apakah hasil
pekerjaan disebut batik atau bukan batik. Canting berfungsi untuk menulis
atau melukiskan cairan lilin pada kain, membuat motif-motif batik yang diinginkan. Alat ini terbuat dari bahan tembaga yang dipandukan dengan
bambu, badan canting yang berfungsi untuk mengambil dan menampung cairan lilin dari wajan, dan carat, pipa kecil melengkung untuk jalan cairan
lilin. Menurut banyak cerat, canting dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: canting cecek, canting loron, canting telon.
b Kuas, untuk membatik hendaknya tahan panas. Fungsinya kuas untuk
menutup bidang yang luas, sehingga cepat selesai. c
Wajan, adalah peralatan yang terbuat dari logam baja yang berguna untuk mencairkan lilin untuk membatik. Ukuran wajan untuk membatik biasanya
kecil. d
Gawang, adalah peralatan yang digunakan untuk membentangkan kain yang dibatik. Gawang dapat dibuat dari kayu atau bambu.
e Sarung tangan, digunakan untuk melindungi tangan agar tidak ikut
terwarnai dalam proses pewarnaan. f
Dandang besar, digunakan untuk proses pelarutan lilin yang melekat pada kain dengan merendam dan mendidihkan air serta diberi soda abu.
g Ember besar, digunakan untuk proses pewarnaan dan membersikan kain
setelah
nglorod
. h
Kursi kecil yang digunakan untuk duduk pada saat proses membantik.
2 Bahan Membatik
Bahan-bahan untuk berkarya batik terdiri dari kain morisutera, malam atau lilin, dan zat pewarna Setyobudi, 2007: 4.
a Mori, adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Selain kain mori,
kain sutera dapat digunakan sebagai bahan baku batik, tetapi harganya sangat mahal.
b Lilinmalam, adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Fungsi
penutupan kain dengan malam adalah agar menimbulkan motif pada kain yang diinginkan.
c Zat pewarnaan, digunakan untuk pewarnaan kain batik. Ada dua macam
pewarna yang digunakan untuk membatik yaitu pewarna alami yang berasal alam seperti tumbuh-tumbuhan dan pewarnaan buatan batik, yaitu
naphtol dan garam.
c. Pembuatan Batik