Tujuan lain muatan lokal batik yaitu peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kerajinan batik sebagai warisan seni budaya daerahnya,
dan peserta didik dapat menjadi lebih akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari ketersaingan terhadap lingkungannya sendiri.
c. Fungsi Pembelajaran Muatan Lokal Batik
Fungsi pembelajaran muatan lokal batik antara lain untuk: 1
Melestarikan dan mengembangkan kerajinan batik sebagai warisan seni dan budaya daerah Yogyakarta
2 Meningkatkan keterampilan batik
3 Meningkatkan kemampuan berwiraswasta dengan dasar pengetahuan dan
keterampilan membentik.
B. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini terdapat penelitian yang relevan yaitu penelitian dengan judul
Pembelajaran Muatan Lokal Batik Kelas V dan VI di SD Delegan I1Simberharjo, Prambanan, Yogyakarta
yang dilakukan oleh Rahmawati pada tahun 2006. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif
kuatitati. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumntasi. Dalam penelitian tersebut, Rahmawati mendeskripsikan tentang
perencanaan, proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran pada pembelajaran muatan lokal batik di SD Delegan 1.
Selain Penelitian Rahmawati, penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang berjudul
Pembelajaran Muatan Lokal Batik di SMP Negeri 1
Bantul Sebagai Muatan Lokal Wajib di Kabupaten Bantul Yogyakarta
yang dilakukan oleh Nurul Aida pada tahun 2014. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian deskriptif. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian tersebut mendeskripsikan tentang persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran muatan lokal batik di SMP Negeri 1
Bantul. Selain itu penelitian ini ada persamaan dari kedua penelitian Rahmawati
yang berjudul
Pembelajaran Muatan Lokal Batik Kelas V dan VI di SD Delegan I1 Simberharjo, Prambanan, Yogyakarta
, dan Nurul Aida yang berjudul
Pembelajaran Muatan Lokal Batik di SMP Negeri 1 Bantul Sebagai Muatan Lokal Wajib di Kabupaten Bantul Yogyakarta
yaitu pada penelitiannya sama-sama menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan sama-sama
membahas tentang pembelajaran muatan lokal mulok batik.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian pembelajaran muatan lokal batik di kelas VIII D SMP Negeri 3 Mlati Sleman Yogyakarta tahun
ajaran 20142015 adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dicapai dalam pembelajaran muatan lokal batik di SMP Negeri 3 Mlati Sleman
Yogyakarta. Kulitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistic dengan cara kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong 2014: 6. Sedangkan menurut Burhan
Bungin 2008: 4 pendekatan kualitatif selain didasari oleh filsafat fenomenologisme dan humanistis, juga mendasari pendekatannya pada filsafat
lainnya, seperti empiris, idealisme, kritisme, vitalisme, dan rasionalisme dan humanisme. Lebih lanjut Burhan Bungin 2008: 6 menyatakan bahwa tahapan
penelitian kualitatif melampaui berbagai tahapan berpikir kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti memulai berpikir secara induktif, yaitu menangkap
berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan di
46