Faktor Pendukung dan Penghambat Orangtua Anak yang Belum

80 “Faktor pendukung kami yaitu adanya kemudahan akses informasi dan komunikasi.” OrtuAkls5B260414 Berdasarkan data hasil wawancara dengan beberapa orangtua anak yang belum berhasil menempuh pendidikan, maka dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor mereka yaitu mereka memiliki pendidikan yang baik yaitu minimal SMA atau sederajat dan pekerjaan yang baik sehingga dapat memberikan fasilitas kepada anak serta adanya lingkungan yang nyaman. 2 Faktor Penghambat Faktor pengahambat orangtua anak yang belum berhasil dalam menempuh pendidikan dapat diketahui dari beberapa hasil wawancara sebagai berikut: “Faktor penghambat kami yaitu adanya lingkungan yang tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya anak.” OrtuAKls3200414, sedangkan orangtua lain mengatakan “Faktor penghambat kami yaitu adanya lingkungan yang kurang bersahabat dengan tumbuh kembangnya anak.” OrtuAKls4A200414 Kemudian menurut orangtua yang lain yaitu mengungkapkan hal sebagai berikut: “Faktor penghambat kami yaitu kurang adanya waktu untuk menemani anak, sehingga kami secara bergantian menemani anak belajar. Kemudian adanya lingkungan yang kurang mendukung untuk kembangnya anak dan kami kesulitan membantu anak belajar karena tidak ada buku pendukung untuk belajar sejak kurikulum berubah menjadi tematik.” OrtuAKls4B260414 81 Selanjutnya orangtua lain juga mengungkapkan bahwa faktor penghambat mereka adalah kurangnya waktu. “Faktor penghambat kami yaitu apabila kami tugas atau berdinas keluar Kota Yogyakarta sehingga tidak mampu mendampingi anak secara fisik terus-menerus karena kami ayah bekerja sebagai TNI dan ibu sebagai karyawan swasta.” OrtuAKls5A040514 Yang terakhir orangtua pengungkapkan bahwa faktor penghambat mereka adalah karena kurangnya pengetahuan, lingkungan yang tidak mendukung dan keadaan anak. “Faktor penghambat dari kami yakni karena kurangnya pengetahuan karena kami hanya menempuh pendidikan akhir SMP. Adanya lingkungan perkotaan yang kami rasa hiruk pikuknya kurang mendukung tumbuh kembang anak terlebih dalam hal pembangunan karakter. Selain itu anak kami itu susah diajari dan sering melamun sehingga tidak fokus dan anaknya juga lambat dalam menerima pelajaran.” OrtuAKls5B260414 Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka dapat diketahui bahwa faktor penghambat orangtua anak yang belum berhasil berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain, tetapi pada intinya hampir sama yaitu kurangnya waktu untuk menemani anak belajar dan adanya lingkungan yang kurang mendukung untuk tumbuh kembangnya anak. 82 Tabel 3. Peran Edukatif Orangtua Anak yang Berhasil No Cara Mendidik Peran yang dilakukan Orangtua 1. Memberi Contoh dan Menyuruh Mencontoh - Menyuruh mencontoh hal-hal yang baik tata karma terhadap orangtua 2. Membiasakan - Membiasakan untuk belajar - Membiasakan disiplin 3. Memberi Penjelasan - Memberi penjelasan tentang pelajaran yang belum dimengerti anak - Memberi penjelasan tentang kewajiban anak untuk berprestasi - Memberi penjelasan bahwa akademik dan non-akademik harus ditempuh secara seimbang 4. Memberi Dorongan - Membimbing, membantu dan mengarahkan anak belajar 5. Menyuruh dan Melarang - Menyuruh anak melakukan hal positif - Menyuruh anak belajar - Melarang anak melakukan hal-hal yang merugikan - Melarang anak menonton TV saat belajar 6. Berdiskusi - Membicarakan dan mengkomunikasikan segala sesuatu dengan anak - Menghargai anak untuk berpendapat dengan pengarahan yang baik 7. Memberi Tugas dan Tanggung Jawab - Memberi tugas anak untuk belajar dan mengerjakan hal-hal positif - Memberi tanggung jawab dan disiplin terhadap belajarnya 8. Memberi Bimbingan dan Penyuluhan - Membimbing, membantu dan mengarahkan anak belajar - Memdampingi dan mengarahkan 9. Mengajak Berbuat - Membiasakan hal-hal positif dengan memberi contoh 10. Memberi Kesempatan Mencoba - Memberi kesempatan anak mengerjakan tugasnya dengan mendampingi dan mengarahkan - Membiarkan anak mengalir apa adanya dengan memantau dan mengoreksinya 11. Menciptakan Situasi yang Baik - Menciptakan kondisi yang kondusif - Menyediakan tempat yang nyaman 12. Mengadakan Pengawasan dan Pengecekan - Membiasakan disiplin, membimbing, membantu dan mengarahkan anak belajar - Memantau dan mengoreksi 13. Menerapkan Pendidikan Karakter - Membiasakan hal-hal positif - Membiasakan bertutur kata dan sikap - Membimbing berdisiplin waktu dan bertanggung jawab - Membiasakan anak untuk jujur 14. Model Pola Asuh yang Baik - Demokratis 83 Tabel 4. Peran Edukatif Orangtua Anak yang Belum Berhasil No Cara Mendidik Peran yang dilakukan Orangtua 1. Memberi Contoh dan Menyuruh Mencontoh - Menyuruh mencontoh hal-hal yang baik tata karma: berperilaku baik, jujur dan sopan 2. Membiasakan - Membiasakan untuk belajar - Mengingatkan anak untuk fokus dan percaya diri - Anak belajar dengan kemauan sendiri 3. Memberi Penjelasan - Mengajak anak belajar dengan membahas soal - Jarang menemani anak belajar tetapi mengupayakan anak mengikuti les 4. Memberi Dorongan - Selalu mengingatkan anak melakukan kegiatan dengan fokus dan percaya diri - Memberi motivasi secara fisik maupun non-fisik dan pendampingan 5. Menyuruh dan Melarang - Memberi kebebasan dalam menentukan pilihan dengan pengarahan dan memantau perkembangan anak 6. Berdiskusi - Mengajari anak sesuai kemampuan dan pelajaran yang ada - Memberikan yang terbaik untuk anak dan memasukkannya ke tempat kegiatan yang disenangi - Memantau perkembangan dan mengupayakan les tambahan 7. Memberi Tugas dan Tanggung Jawab - Mengajarkan pelajaran dan keterampilan sesuai minat dan bakat - Bertanya ada PR atau tidak dan mengingatkan untuk konsentrasi - Memasukkan anak ke tempat les dank e tempat kegiatan yang disukai 8. Memberi Bimbingan dan Penyuluhan - Memasukkan anak ke tempat les dank e tempat kegiatan yang disukai - Jarang menemani anak belajar dan anak belajar karena kemauan sendiri 9. Mengajak Berbuat - Mengajak anak beribadah - Memasukkan anak ke tempat les 10. Memberi Kesempatan Mencoba - Memberi kesempatan anak melakukan banyak hal dengan memasukkan ke tempat les atau ke tempat kegiatan yang disenangi 11. Menciptakan Situasi yang Baik - Situasi yang baik adalah di rumah karena anak bisa bersama keluarga 12. Mengadakan Pengawasan dan Pengecekan - Memantau perkembangan anak supaya tahu kemampuan anak 13. Menerapkan Pendidikan Karakter - Mendidik anak untuk taat agama - Mengajari anak berperilaku baik, jujur dan sopan - Memberi arahan dan contoh dalam keseharian 14. Model Pola Asuh yang Baik - Demokratis dan otoriter 84

C. PEMBAHASAN

1. Keberhasilan Pendidikan Anak di SD Muhammadiyah Demangan

Keberhasilan merupakan hal penting dan diinginkan semua orang, begitu juga dengan pendidikan. Keberhasilan pendidikan selalu menjadi hal terpenting bagi setiap satuan pendidikan, karena dengan adanya keberhasilan pendidikan dapat melihat dan meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda- beda, sehingga pencapaian keberhasilan pendidikan yang dicapai setiap individupun berbeda. Ada anak yang berhasil meraih pendidikan dan ada pula yang belum berhasil dalam meraih pendidikan. Keberhasilan pendidikan biasanya dapat dilihat dari pencapaian atau kemampuan seseorang dalam meraih pendidikan. Orang yang berhasil dalam pendidikan dapat menunjukkan keberhasilannya melalui prestasi yang telah didapatkan atau karakter yang ditunjukkan dari sikap dan perilakunya. SD Muhammadiyah merupakan salah satu sekolah yang melakukan proses belajar-mengajar untuk menghasilkan generasi yang berhasil dan berkualitas. Anak atau siswa mengikuti proses belajar mengajar sesuai tingkatan kelasnya dan setelah mengikuti proses pembelajaran akan terlihat keberhasilan pendidikan masing-masing anak. Dengan adanya sarana prasarana yang ada dapat menunjang proses belajar mengajar dan adanya pembinaan bakat serta minat, hampir setiap tahun 85 sekolah dapat mengikuti lomba dan mendapatkan prestasi atau menjadi juara di tingkat kecamatan, Kota, Provinsi maupun tingkat Nasional. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, dapat diketahui bahwa keberhasilan pendidikan yang berupa prestasi anak di SD Muhammadiyah Demangan berbeda-beda, baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Untuk anak yang berhasil dalam pendidikan cenderung memiki ketiga aspek secara berimbang dan baik. Anak-anak yang dikatakan berhasil dalam pendidikan ini mendapat juara I di kelas dan ada juga yang mengikuti lomba atau olimpiade untuk mewakili sekolah. Sedangkan untuk anak yang belum berhasil dalam pendidikan cenderung lebih menonjol pada salah satu aspek yang ada. Mereka yang dikatakan belum berhasil dalam pendidikan belum pernah menjadi juara kelas, tetapi ada anak yang menonjol pada aspek psikomotor dan ikut lomba renang mewakili sekolah, begitu juga untuk keberhasilan pendidikan yang berupa karakter anak. Keberhasilan pendidikan yang berupa prestasi di SD Muhammadiyah Demangan ini sesuai dengan pendapat Supriono 2008, yang mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument tes atau instrument yang relevan. Karakter anak yang berhasil dalam pendidikan secara keseluruhan lebih baik dibandingkan karakter anak yang belum berhasil dalam pendidikan. Anak yang berhasil dalam pendidikan karakter dari segi sikap 86 atau perilaku, emosi, kepercayaan diri serta kebiasaan dan kemauannya baik. Mereka adalah anak-anak yang disiplin, mandiri, tanggung jawab, patuh terhadap peraturan, cepat tanggap dan percaya diri. Sedangkan anak yang belum berhasil mempunyai karakter yang cukup. Mereka adalah anak yang kurang disiplin, kurang tanggung jawab, masih ada rasa malas, kurang termotivasi dan kurang percaya diri. Keberhasilan karakter anak di SD Muhammadiyah Demangan ini telah sesuai dengan teori yang bangun oleh Fatchul Mu’in 2011, yang membahas tentang unsur-unsur untuk menunjukkan karakter anak yaitu sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan dan kemauan, serta konsepsi diri.

2. Peran Edukatif Orangtua dalam Keberhasilan Pendidikan Anak

a. Peran Edukatif yang Dilakukan Orangtua

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, maka dapat diketahui bahwa uraian tentang peran edukatif orangtua terhadap anak yang berhasil meraih pendidikan dan yang belum berhasil meraih pendidikan dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan cara orangtua dalam mendidik anak. Cara orangtua mendidik anak yang berhasil meraih pendidikan lebih komplek daripada orangtua anak yang belum berhasil meraih pendidikan. Orangtua anak yang berhasil meraih pendidikan dapat dikatakan lebih perhatian daripada orangtua anak yang belum berhasil dalam pendidikan. Orangtua anak yang berhasil meraih pendidikan lebih mementingkan keperdulian terhadap anak dengan cara selalu berusaha menemani, memahami dan membimbing