11 Dari paparan yang ada, dapat disimpulkan bahwa peran edukatif
orangtua merupakan serangkaian perilaku yang dilakukan secara sadar, sistematis dan terarah oleh orangtua dengan tujuan untuk mendidik dan
mengantarkan anak ke arah kedewasaan.
2. Pengertian Pendidikan
Secara historis, pendidikan dalam arti luas telah mulai dilaksanakan sejak manusia berada di muka bumi ini. Adanya pendidikan
adalah setua dengan adanya kehidupan manusia itu sendiri. Dengan perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi dan bentuk
termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan. Hal ini sejalan dengan kemajuan manusia dalam pemikiran dan ide-ide tentang
pendidikan Dwi Siwoyo, dkk. 2008: 15. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan yaitu merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Kemudian pendidikan menurut para ahli dalam Hasbullah 2012: 4-5, yaitu:
a. Menurut Langeveld, pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. b.
Menurut John Dewey, pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke
arah alam dan sesama manusia.
12 c.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, yang maksudnya, bahwa
pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Dari beberapa pengertian pendidikan yang berbeda-beda menurut para ahli, namun secara essensial terdapat kesatuan unsur-unsur atau
faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau
pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik dan tujuan Hasbullah, 2012: 5.
Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Manusia dituntut untuk
mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan tersebut, sebagai pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik
dan dididik. Dalam proses perkembangan pemikiran pendidikan, kegiatan pendidikan berkembang dari konsep paedagogi, andragogi dan education.
Dalam konsep paedagogi, kegiatan pendidikan hanyan ditujukan pada anak yang belum dewasa dan tujuannya mendewasakan anak, tetapi karena
banyak hasil didikan yang justru menggambarkan perilaku yang tidak dewasa, maka sebagai antithesis dari kenyataan, muncullah gerakan
andragogi. Selanjutnya muncul gerakan modern yang berupa konsep education yang berfungsi ganda, yaitu “transfer of knowledge” dan
“making scientific of attitude”. Coser at all mengungkapkan:“Education is the deliberate, formal transfer of knowledge, skill and values from one
13 person to another”. Sementara itu dalam Webster disebutkan “education is
the process of training and developing the knowledge, skill, mind, character ect especially by formal schooling”. Kaidah-kaidah tersebut
menunjukkan bahwa dalam proses pendidikan ada pendidik yang berfungsi sebagai pelatih, pengembang, pemberi atau pewaris, kemudian
terdapat bahan yang dilatihkan, dikembangkan, diberikan dan diwariskan yaitu pengetahuan, keterampilam, berfikir, karakter yang berupa bahan
ajar, serta ada murid yang menerima latihan: pengembangan, pemberian dan pewarisan pengetahuan, keterampilan, fikiran, dan karakter.
Hasbullah, 2012: 6-9
3. Pengertian Mendidik
Sutari Imam Barnadib 1976: 10 mengutarakan manusia tidak cukup memberi makan-minum dan pakaian kepada anak-anaknya, tetapi
manusia wajib mendidik anak-anaknya. Manusia mendidik anak-anaknya dengan penuh rasa cinta dan kasih dengan harapan anaknya nanti dapat
menjadi manusia yang pandai, susila serta melebihi orang tuanya. Dengan mendasarkan pada pengertian para ahli dalam Abu Ahmadi dan Nur
Uhbiyati 2001: 69-71, mendidik dapat diartikan sebagai berikut: a.
Menurut langeveld, mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usahanya membimbing anak agar menjadi dewasa.
b. Menurut Hoogeveld, mendidik adalah membantu anak supaya kelak
cakap menyelesaikan tugas hidupnya dengan tanggungan sendiri. c.
Menurut Heyster, mendidik adalah membantu manusia dalam pertumbuhan, agar kelak mendapat kebahagiaan batin yang sedalam-
dalamnya yang dapat tercapai olehnya dengan tidak mengganggu orang lain.