24 pelajaran, waktu pelajaran, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. c
Faktor Masyarakat: Kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Slameto, 2003: 54-71 dan Pitadjeng, 2006: 65
2. Karakter Anak
Simon Philips dalam Fatchul Mu’in 2011: 160 berpendapat bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem,
yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Kemudian menurut Doni Koesoema, memahami bahwa karakter sama
dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri, karakteristik, gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-
bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir. Sedangkan Winnie memahami bahwa
istilah karakter memiliki dua pengertian. Pertama, ian menunjukkan bagaimana seseorang bertingkahlaku. Yang kedua, istilah karakter erat
kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral. Fatchul Mu’in,
2011: 160. Terdapat beberapa unsur-unsur yang menunjukkan bagaimana karakter seseorang, yaitu sebagai berikut:
a. Sikap
Sikap seseorang biasanya adalah merupakan bagian karakternya, bahkan dianggap sebagai cerminan karakter seseorang tersebut. Tentu
saja tidak sepenuhnya benar, tetapi dalam hal tertentu sikap seseorang terhadap sesuatu yang ada di hadapannya, biasanya menunjukkan
bagaimana karakternya. Menurut Oskamp dalam Fatchul Mu’in 2011: 169, sikap dipengaruhi oleh proses evaluative yang dilakukan
individu. Mempelajari sikap berarti perlu juga mempelajari faktor- faktor yang mempengaruhi proses evaluatif sebagai berikut:
1
Faktor-faktor genetik dan fisiologik.
25 2
Pengalaman personal. 3
Pengaruh orangtua. 4
Kelompok sebaya atau kelompok masyarakat memberi pengaruh individu.
5 Media massa, yaitu media yang hadir di tengah masyarakat.
b. Emosi
Emosi adalah gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku dan juga
merupakan proses fisiologis. c.
Kepercayaan Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor
sosiopsikologis. Kepercayaan bahwa sesuatu itu “benar” atau “salah” atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman dan intuisi sangatlah
penting untuk membangun watak dan karakter manusia.
d. Kebiasaan dan Kemauan
Kebiasaan adalah komponen konatif dari faktor sosiopsikologis. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung
secara otomatis, tidak direncanakan. Sedangkan kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang. Kemauan
berkaitan erat dengan tindakan, bahkan ada yang mendefinisikan kemauan sebagai tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk
mencapai tujuan.
e. Konsepsi Diri
Konsepsi diri penting karena biasanya tidak semua orang perduli pada dirinya. Orang yang sukses biasanya adalah orang yang sadar
bagaimana dia membentuk wataknya. Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar, tentang bagaimana
karakter dan diri kita dibentuk. Fatchul Mu’in, 2011: 168-179
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil pencarian yang dilakukan dapat diketahui bahwa penelitian mengenai peran edukatif orangtua dalam keberhasilan pendidikan
anak belum pernah dilakukan sebelumnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa penelitian relevan yang akan diuraikan sebagai berikut.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Akmal Janan Abror 2009: 1 dengan judul “Pola Asuh Orangtua Karir dalam Mendidik Anak Studi Kasus
Keluarga Sumaryadi, Komplek TNI AU Blok K No 12 Lanud Adi sutjipto