Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
12
Sumber: Tempo, 23–29 Januari 2006
Liputan Ekonomi Economic Report
Biaya oportunitas adalah suatu keputusan didasarkan pada apa
yang harus dikesampingkan alternatif terbaik berikutnya
sebagai hasil keputusan. Keputusan apapun yang melibatkan pilihan
antara dua atau lebih memiliki biaya oportunitas.
The opportunity cost of a decision is based on what must be given up the
next best alternative as a result of the decision. Any decision that involves a
choice between two or more options has an opportunity cost.
D. Biaya Oportunitas
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap masyarakat dapat berbeda dalam hal siapa yang menentukan pilihan dan bagaimana pilihan tersebut ditentukan.
Hal ini akan bergantung pada sistem perekonomian yang dianut oleh suatu masyarakat. Walaupun demikian, kebutuhan untuk memilih berlaku
umum untuk semua masyarakat. Jika kelangkaan mengharuskan adanya kebutuhan memilih, pilihan secara tidak langsung menandakan adanya
biaya. Artinya, keputusan untuk memproduksi sesuatu lebih banyak memerlukan keputusan untuk memproduksi sesuatu yang lain lebih sedikit.
Lebih sedikitnya memproduksi sesuatu yang lain dianggap sebagai biaya memproduksi sesuatu lebih banyak. Dengan demikian, muncullah apa
yang dinamakan biaya oportunitas.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa
biaya oportunitas dari suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Biaya
oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan. Sejalan dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitas adalah
biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak
digunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak sekali kelangkaan memaksa seseorang untuk
mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain. Misalnya,
Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi, Paula juga ahli pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman
komputer, Paula telah digaji sebesar Rp2.000.000,00 per bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi dosen di
suatu perguruan tinggi negeri. Dengan keputusannya tersebut, Paula telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan sebagai seorang
ahli pemrograman komputer. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli pemrograman komputer merupakan
biaya oportunitas. Contoh lain, setelah lulus SMA Beti memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, tetapi Beti memutuskan
untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji per bulan sebesar Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku,
tugas, uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan. Jadi, opportunity cost Beti untuk melanjutkan
kuliah adalah sebesar Rp12.000.000,00 gaji bekerja selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama
satu tahun sebesar Rp18.000.000,00 biaya kuliah.
Keputusan seorang individu untuk bekerja juga berhubungan dengan sejauhmana ia bersedia mengalokasikan waktu untuk bekerja
dan tidak bekerja.Opportunity cost biaya kesempatan dari bekerja adalah hilangnya waktu untuk tidak bekerja leisure time yang dapat digunakan
untuk kegiatan lainnya. Misalnya, berkumpul dengan keluarga, belanja, bersenang-senang, sebaliknya biaya oportunitas dari tidak bekerja adalah
hilangnya pendapatan.
Kompetensi Ekonomi
Diskusikan dengan teman sembangku Anda. Bagaimanakah
sikap Anda jika dihadapkan pada dua pilihan, yaitu melanjutkan
kuliah ke perguruan tinggi atau memutuskan untuk bekerja?
Petani yang bekerja di sawah sebenarnya memiliki
kesempatan untuk bekerja di bidang lain, seperti bekerja
sebagai nelayan, berburu, atau di pasar.
Gambar 1.13
13
Masalah Manusia di Bidang Ekonomi
Analisis Ekonomi 1.3
Setelah Anda memahami materi tersebut, tugas Anda adalah sebagai berikut. 1. Kerjakanlah tugas ini secara individu dalam buku tugas Anda.
2. Setiap hari Anda pasti memiliki beberapa kebutuhan, buatlah daftar kebutuhan Anda sehari-hari.
3. Apakah dari kebutuhan tersebut ada yang tidak bisa terpenuhi? Jika ada, bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut?
4. Berapakah biaya oportunitas yang Anda keluarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut?
5. Kumpulkan hasilnya kepada BapakIbu guru Anda untuk dinilai minggu depan.
E. Sistem Ekonomi untuk Memecahkan Masalah Ekonomi
Sistem perekonomian melahirkan tindakan untuk memecahkan masalah-masalah dasar ekonomi dengan cara yang berbeda. Perbedaan
dari setiap sistem ekonomi suatu negara memiliki cara tersendiri dalam mengambil keputusan berdasarkan permasalahan ekonomi negaranya. Sistem
ekonomi tersebut dapat dibedakan menjadi lima, yaitu sistem ekonomi pasar market economy system, sistem ekonomi komando atau terpimpin
command economy system, sistem ekonomi campuran mixed economy system, sistem ekonomi Pancasila, dan sistem ekonomi syariah.
1. Sistem Ekonomi Pasar Market Economy System
Dalam sistem perekonomian pasar keputusan mengenai masalah- masalah ekonomi yang utama merupakan hasil dari keputusan bebas
yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan. Dengan kata lain, masalah-masalah ekonomi yang utama tersebut diserahkan kepada pasar.
Oleh karena itu, sistem seperti ini dikenal sebagai ekonomi pasar bebas atau ekonomi pasar. Jika sistem perekonomian komando ditunjukkan
dengan sentralisasi pengambilan keputusan, dalam sistem ekonomi pasar, keputusan yang berhubungan dengan masalah ekonomi dasar didesentra-
li sasikan, tetapi tetap terkoordinasi. Sebagai alat koordinasi utama adalah perangkat harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu,
sistem ekonomi pasar sering disebut dengan sistem harga.
Dengan demikian, dalam sistem perekonomian pasar, produsen dan individu perseorangan membuat keputusan-keputusan utama mengenai
produksi dan konsumsi. Produsen berusaha untuk menghasilkan berbagai produk yang dapat mendatangkan keuntungan sebesar mungkin
menjawab masalah apa, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin menjawab masalah bagaimana. Di pihak lain, individu membuat
keputusan tentang konsumsi, yaitu keputusan yang menyangkut bagaimana individu membelanjakan upah dan pendapatannya menjawab
masalah untuk siapa.
Sistem ekonomi pasar ini pada awalnya dianut negara Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara liberal di dunia, tetapi secara murni, sekarang
ini tidak ada satu pun negara yang menganut sistem ekonomi pasar.
Sistem ekonomi pasar disebut juga ekonomi pasar bebas, ekonomi
perdagangan bebas adalah sistem ekonomi di mana produksi
dan distribusi barang dan jasa berlangsung melalui mekanisme
pasar bebas berdasarkan sistem harga bebas, bukan oleh negara dalam
ekonomi yang telah direncanakan.
A market economy system also called a free market economy, free
enterprise economy is an economic system in which the production and
distribution of goods and services takes place through the mechanism of free
markets guided by a free price system rather than by the state in a planned
economy.
Sumber: http:en.wikipedia.org
Liputan Ekonomi Economic Report