Deskripsikan konsep-konsep berikut. Mengasah Kemampuan Ekonomi SMA Kelas X-Bambang Widjajanta-2009

Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 124

A. Hubungan Konsumsi dan Tabungan

Pengeluaran konsumsi pada dasarnya terdiri atas konsumsi rumah tangga pemerintah, rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan rumah tangga luar negeri. Sebelum krisis ekonomi, sekitar tahun 1996, dari total pengeluaran agregat, pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki porsi terbesar, mencapai sekitar 60. Itulah sebabnya konsumsi rumah tangga memiliki pengaruh yang besar terhadap stabilitas perekonomian.

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi

Banyak faktor yang memengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor ekonomi maupun faktor yang berasal dari nonekonomi.

a. Faktor-Faktor Ekonomi

Faktor-faktor ekonomi yang memengaruhi konsumsi di antaranya sebagai berikut. 1 Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan untuk dikonsumsi menjadi semakin besar. Contohnya, jika pendapatan seseorang masih sangat rendah, biasanya beras yang dipilih adalah beras kelas rendah atau menengah. Lauknya pun hanya ikan asin yang murahan. Akan tetapi, ketika penghasilan seseorang meningkat, beras yang dipilih menjadi beras kelas satu, misalnya beras Cianjur, dan ikan asin diganti dengan daging ayam. Dengan demikian hubungan pendapatan dengan konsumsi adalah positif. Artinya, jika pendapatan naik maka keinginan untuk konsumsipun akan meningkat. Demikian sebaliknya. 2 Kekayaan Rumah Tangga Kekayaan rumah tangga dapat berupa kekayaan riil misalnya rumah, tanah, dan mobil dan finansial misalnya deposito berjangka, saham, dan surat-surat berharga. Kekayaan-kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi seseorang karena menambah pendapatan disposabel. Hubungan antara kekayaan dan konsumsi adalah positif. Artinya, semakin banyak kekayaan seseorang maka konsumsinya akan meningkat. Demikian sebaliknya. Sumber: Tempo, 8 Februari 2004 Kompetensi Ekonomi Salah satu yang memengaruhi tingkat konsumsi yaitu pendapatan. Menurut pendapat Anda, apakah yang akan terjadi, jika seseorang tidak memiliki pendapatan tetap, terhadap konsumsinya? Berikan alasannya. Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi adalah kekayaan riil. Gambar 6.1 125 Konsumsi, Tabungan, dan Investasi 3 Tingkat Bunga Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi seseorang, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun keluarga yang kekurangan uang. Bagi mereka yang memiliki banyak uang, tingkat bunga yang tinggi menyebabkan keinginan untuk menyimpan uang di bank lebih menguntungkan, daripada dihabiskan untuk konsumsi. Jika tingkat bunga rendah, yang terjadi adalah sebaliknya. Dengan demikian hubungan tingkat bunga dengan konsumsi adalah negatif. Artinya, jika tingkat bunga naik maka konsumsi akan turun. Demikian sebaliknya. 4 Perkiraan tentang Masa Depan Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa leluasa untuk melakukan konsumsi, karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.

b. Faktor-Faktor Demografi Kependudukan

Selain faktor-faktor ekonomi di atas, tingkat konsumsi dapat juga dipengaruhi faktor nonekonomi kependudukan. Faktor-faktor demografi yang memengaruhi tingkat konsumsi di antaranya sebagai berikut. 1 Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang mendiami suatu negara akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan, tingkat kosumsi dilihat dari semua pelaku kegiatan ekonomi, yaitu rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga konsumen. 2 Komposisi Penduduk Komposisi penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi, di antaranya usia, pendidikan, dan wilayah. Semakin banyak penduduk yang berusia kerja atau usia produktif 15-64 tahun, semakin besar tingkat konsumsi, terutama jika sebagian besar dari mereka mendapat kesempatan kerja yang tinggi, dengan upah yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga semakin tinggi. Pada saat seseorang berpendidikan tinggi, kebutuhan hidupnya semakin banyak. Semakin banyak penduduk yang tinggal di perkotaan urban, pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Umumnya pola hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif dibanding masyarakat pedesaan.

2. Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi

John Maynard Keynes menjelaskan bahwa tingkat konsumsi sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel. Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak bergantung tingkat pendapatan. Artinya, tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonom atau autonomous consumption. Jika pendapatan disposabel meningkat, konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel. Fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara besarnya pendapatan nasional dan besarnya konsumsi. Rumus fungsi konsumsi adalah sebagai berikut. C = a + bYd Komposisi penduduk dan jumlah penduduk dapat menentukan tingkat konsumsi dan tabungan. Gambar 6.2 Sumber: Tempo, 8 Februari 2004 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 126 a = konsumsi autonomous, besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan nol. b = koefisien konsumsi yang merupakan tambahan konsumsi yang diakibatkan oleh tambahan pendapatan b= , b disebut MPC = Marginal Propensity to Consume. Kecenderungan mengonsumsi marjinal Marginal Propensity to Consume adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah jika pendapatan disposabel Yd bertambah satu unit. Jumlah tambahan konsumsi tidak akan lebih besar daripada tambahan pendapatan disposabel sehingga angka MPC tidak akan lebih besar daripada satu serta angka MPC juga tidak mungkin negatif, karena itu 0 MPC 1. Besarnya MPC menunjukkan kemiringan slope kurva konsumsi. Orang kali pertama yang mengenalkan konsep MPC yaitu J.M. Keynes, dalam menentukan besarnya MPC Keynes, mendasarkan teorinya pada fundamental phsycological law, hukum ini menyatakan sebagai berikut. a. Jika pendapatan konsumen berubah, pengeluaran konsumsi konsumen akan berubah searah. Artinya, jika pendapatan naik konsumsi ikut naik. Hal ini berakibat pada tanda nilai MPC yang positif. MPC dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. MPC = = perubahan tingkat konsumsi = perubahan tingkat pendapatan b. Jika pengeluaran konsumen berubah, perubahan pengeluaran konsumsi lebih kecil daripada perubahan pendapatan itu sendiri maka nilai MPC 1.

3. Hubungan Konsumsi dan Tabungan

Pendapatan disposabel yang diterima rumah tangga sebagian digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya ditabung. Fungsi tabungan menunjukkan besarnya pendapatan nasional yang digunakan untuk tabungan saving. Dengan demikian, fungsi tabungan dapat dirumuskan sebagai berikut. Y = C + S S = Y – a + bY S = –a + Y – bY S = Y – C S = Y – a – bY S = –a + 1 – bY Y = pendapatan C = konsumsi S = tabungan Jadi, rumus fungsi tabungan adalah S = –a + 1 – bYd 1-b = kecenderungan menabung Marginal Propensity to Save MPS merupakan tambahan tabungan yang diakibatkan oleh tambahan pendapatan. 1-b = MPS = Tajuk Ekonomi Keynes membuat tiga asumsi mengenai fungsi konsumsi, yang didasarkan pada introspeksi dan observasi kausal. Pertama, kecenderungan mengonsumsi marjinal jumlah yang dikonsumsi dari setiap tambahan pendapatan adalah antara nol dan satu. Kedua, rasio konsumsi terhadap pendapatan yang disebut kecenderungan mengonsumsi rata-rata turun ketika, pendapatan naik. Ketiga, pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peran penting. Sumber: Teori Ekonomi Makro, 2003 Fungsi konsumsi adalah hubungan antara tingkat pendapatan dalam satu perekonomian dan jumlah rencana rumah tangga untuk melakukan konsumsi, dengan asumsi faktor lain tetap konstan. Consumption function is the relationship between the level of income in an economy and the amount households plan to spend on consumption, other things constant. Sumber: www.wikipedia.org Liputan Ekonomi Economic Report 127 Konsumsi, Tabungan, dan Investasi Fokus t ,POTVNTJautonomous t VOHTJLPOTVNTJ t Marginal Propensity to Consume t Marginal Propensity to Save MPS Hubungan Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan