Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk, dan Pendapatan per Kapita

Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 110 Untuk membandingkan pendapatan per kapita antara negara yang satu dan negara yang lain, pendapatan per kapita setiap negara dinyatakan dalam dolar AS US. Dalam menghitung pendapatan per kapita, dapat dilakukan dua macam perhitungan, yaitu berdasarkan harga yang berlaku riil dan harga konstan tetap. Perhitungan menurut harga berlaku, berguna untuk memberi gambaran mengenai kemampuan daya beli rata-rata penduduk negara terhadap barang-barang. Selain itu, sebagai bahan perbandingan dalam menunjukkan perbedaan tingkat kemakmuran suatu negara dengan negara lain. Pendapatan per kapita menurut harga konstan menunjukkan perkembangan tingkat kemakmuran suatu negara. Perhitungan pendapatan per kapita, dapat dilihat pada rumus sebagai berikut.

3. Distribusi Pendapatan Nasional

Distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pendapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan dan perbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran, dan kesulitan- kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja. Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga. Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang lazim digunakan oleh bank dunia yaitu Koefisien Gini Gini Ratio. Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase jumlah penduduk dan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun. Untuk mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan, perhatikan Kurva 5.1 berikut. Kompetensi Ekonomi Kemukakan pendapat Anda. Apakah pemerataan distribusi pendapatan di negara kita sudah menjangkau semua lapisan masyarakat? Kurva Lorenz Kurva 5.1 Tajuk Ekonomi Pendapatan per kapita yang harus dijadikan ukuran adalah pendapatan per kapita riil, bukan berdasarkan pendapatan per kapita nominal. Pendapatan per kapita riil merupakan pendapatan per kapita yang telah memperhitungkan harga-harga barang dan inflasi. Adapun pendapatan per kapita nominal belum memperhitungkan harga-harga barang dan inflasi. Persentase Jumlah Penduduk Persentase P endapatan O E P 111 Pendapatan Nasional dan Inflasi Dari Kurva 5.1, sumbu horizontal menggambarkan persentase jumlah penduduk, adapun sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh penduduk tersebut. Garis diagonal di tengah disebut garis kemerataan sempurna, karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase jumlah penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya, semakin dekat jarak Kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada Kurva 5.1, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, distribusi pendapatan semakin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol 0. Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan semakin tidak merata jika nilai Koefisien Gini makin mendekati satu. Perhatikan Tabel 5.7 berikut. Tabel 5.7 Nilai Koefisien Distribusi Pendapatan 0,4 0,4 – 0,5 0,5 Tingkat ketimpangan rendah Tingkat ketimpangan sedang Tingkat ketimpangan tinggi Patokan Nilai Koefisien Gini Fokus t JTUSJCVTJQFOEBQBUBO t ,PFmTJFOJOJ t ,VSWB-PSFO[ t BSHBLPOTUBO t BSHBCFSMBLV Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan Bank Dunia World Bank. Perhatikan Tabel 5.8 berikut. Tabel 5.8 Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan Menurut Bank Dunia Distribusi Pendapatan Tingkat Ketimpangan Tinggi Sedang Rendah Kelompok 40 penduduk termiskin pengeluarannya 12 dari seluruh pengeluaran Kelompok 40 penduduk termiskin pengeluarannya 12 – 17 dari seluruh pengeluaran Kelompok 40 penduduk termiskin pengeluarannya 17 dari seluruh pengeluaran Menurut teori neoklasik, perbedaan kepemilikan faktor produksi, akan berkurang melalui suatu proses penyesuaian otomatis. Jika proses tersebut masih belum mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan. Penetapan pajak pendapatan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya, subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, tetapi tidak salah sasaran dalam pemberiannya. Pajak yang telah dipungut dengan menggunakan sistem tarif progresif semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi persentase tarifnya oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi, dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan. Sumber: www.isnandi.net Pemberian subsidi yang salah dapat merugikan masyarakat miskin. Bagaimana dengan subsidi BBM? Gambar 5.4