Anggota Biasa Keanggotaan Pasar Komoditas

67 Permintaan, Penawaran, Elastisitas, Keseimbangan Pasar, dan Pasar banyak telah memberikan manfaat yang besar terhadap masyarakat. Contoh transportasi kereta api untuk rakyat, bus kota, listrik, air bersih PDAM. b Pemberian hak paten dan hak penjualan tunggal exclusive franchise dapat mendorong pengusaha untuk menemukan produk-produk inovatif yang dibutuhkan masyarakat. c Dengan adanya monopoli alamiah, harga suatu produk dapat lebih murah. d Monopoli akan memacu perusahaan untuk selalu meningkatkan daya saing, baik secara lokal maupun global. Adapun beberapa keburukan dari monopoli, yaitu sebagai berikut. a Harga sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan pemegang monopoli, sehingga memungkinkan terjadi permainan harga yang dapat merugikan konsumen. b Konsumen tidak memiliki alternatif pilihan baik yang menyangkut kualitas maupun harga barang. c Adanya monopoli yang diberikan pemerintah, menyebabkan proses produksi berjalan kurang efisien, etos kerja rendah, dan layanan kepada konsumen kurang memuaskan. d Monopolis dapat melakukan kebijakan diskriminasi harga price discrimination. Misalnya, penetapan harga karcis bioskop yang dikelola “group 21Twenty One”. Jika menonton bioskop di Bandung Supermall BSM harga karcisnya mencapai Rp25.000,00 per orang, di Bandung Indah Plaza BIP hanya Rp15.000,00 per orang. 2 Pasar Oligopoli Sebagaimana istilah monopoli, istilah oligopoli juga berasal dari bahasa Yunani, yakni oligospolein yang berarti “beberapa penjual”. Berdasarkan arti kata tersebut, pasar oligopoli dapat diartikan sebagai pasar yang hanya terdiri atas beberapa perusahaan atau penjual yang menjual produk homogen sejenis. Pasar oligopoli terdiri atas dua perusahaan atau dua penjual saja disebut pasar duopoli. Produk yang dijual dapat berupa produk yang identik homogen maupun produk yang terdiferensiasi. Produk yang identik homogen misalnya, sama-sama menjual besi. Adapun yang dimaksud dengan diferensiasi produk adalah produk yang memiliki karakteristik yang bervariasi. Misal, produk telepon seluler masing-masing memiliki banyak karakteristik yang berbeda baik dari ukuran, berat, model, dan fitur. Sumber: www.ocworkbench.com Industri telepon seluler menghasilkan produk yang terdiferensiasi. Gambar 3.8 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 68 3 Pasar Persaingan Monopolistik Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dilihat pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli secara murni. Justru bentuk pasar yang banyak ditemui adalah bentuk pasar monopolistik. Bentuk pasar monopolistik ini ada di antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dikatakan mengandung persaingan sempurna karena pada pasar monopolistik terdapat banyak perusahaan atau penjual tersebut yang memiliki pangsa pasar market share yang cukup besar sehingga tidak dapat memengaruhi pasar. Oleh karena itu, dalam industri terdapat banyak perusahaan. Perbedaan pasar monopolistik dengan pasar persaingan sempurna terletak pada produk yang dijual. Jika pada pasar persaingan sempurna produk yang dijual identik bersifat sama, pada pasar monopolistik produk yang dijual merupakan produk yang terdiferensiasi diferensiasi produk. Adanya diferensiasi produk telah mendorong perusahaan atau penjual melakukan persaingan nonharga non-price competition melalui iklan, diskon, dan hadiah-hadiah. Oleh karena itu, jika dalam persaingan sempurna produsen tidak menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam membeli produk, dalam pasar monopolistik produsen suatu produk justru menjadi penting bagi konsumen. Misalnya, seorang pria yang selalu memakai produk sabun mandi merek “HARY” dan tidak mau memakai produk sabun mandi dari perusahaan lain. Dalam hal ini terlihat bahwa perusahaan sabun mandi “HARY” memiliki daya monopoli meskipun terbatas. Tajuk Ekonomi Pasar monopolistik diperkenalkan untuk pertama kalinya tahun 1930-an oleh ilmuwan Amerika Serikat bernama Edward E Chamberlin dan Joan Robinson. Model ini dirumuskan karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap model pasar persaingan sempurna yang anggapan dasarnya kurang realistis seperti anggapan jenis produk yang homogen. Pasar monopolistik mengadopsi dua anggapan yang ekstrim dan sulit, yaitu barang yang diperjualbelikan homogen dan adanya kenyataan bahwa monopoli sangat sedikit sekali Sumber: Teori Ekonomi Mikro, 2003 Sumber: Dokumentasi Penerbit Produk sabun, merupakan contoh produk terdiferensiasi dan hasil dari pelaku pasar monopolistik. Gambar 3.9 Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa pasar persaingan mono- polistik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a Jumlah penjual dan pembeli pada pasar persaingan monopolistik cukup banyak, tetapi tidak sebanyak seperti pada pasar persaingan sempurna. b Produk yang diperjualbelikan merupakan produk yang terdiferensiasi dan bukan produk yang identik. c Penjual bebas keluar dan masuk ke pasar. d Perusahaan lebih terdorong untuk melakukan persaingan nonharga non price competition, misalnya melalui iklan untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk perusahaan.