Faktor Alam Faktor yang Memengaruhi Penawaran

53 Permintaan, Penawaran, Elastisitas, Keseimbangan Pasar, dan Pasar Pada Kurva 3.3, D adalah kurva permintaan semula, D’ adalah kurva permintaan setelah pendapatan naik, dan D” adalah kurva permintaan setelah pendapatan turun. Selain dapat digambarkan dalam kurva, hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta juga dapat dirumuskan secara matematis dalam sebuah fungsi permintaan. Melalui fungsi permintaan, dapat diketahui hubungan antara variabel bebas independent variable yaitu harga dan variabel tidak bebas dependent variable, yaitu jumlah barang yang diminta, dengan asumsi faktor-faktor lain tetap. Adapun bentuk umum dari fungsi permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut. Q d = a – bP atau Q d = jumlah barang yang diminta P = harga barang Misalnya, fungsi permintaan gula putih di kota X per bulan dapat dirumuskan dalam fungsi linear sebagai berikut. Q d = 50 – 2P Q d = jumlah gula putih yang diminta dalam ton P = harga gula putih dalam ribuan rupiah Dari fungsi permintaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika harga gula putih sama dengan 0, jumlah gula putih yang diminta adalah 50 ton. Adapun jumlah gula putih yang diminta akan 0 jika harganya Rp25.000,00. Berdasarkan fungsi permintaan tersebut, dapat ditentukan pula jumlah gula putih yang diminta pada berbagai tingkat harga antara 0 sampai dengan Rp25.000,00, seperti ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut. Pergeseran Kurva Permintaan Kurva 3.3 P = a b 1 b Q d – Tajuk Ekonomi Dari rumus fungsi permintaan dapat dilihat bahwa variabel Q d dan variabel P memiliki tanda yang berlawanan. Gerakan harga berlawanan arah dengan gerakan jumlah barang yang diminta sehingga kurva permintaan akan berlereng slope negatif. Q X P X D” D D’ H arga G ula P utih Kuantitas Gula Putih Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 54 Tajuk Ekonomi Skedul permintaan adalah daftar yang menunjukkan hubungan harga dengan jumlah barang yang diminta per unit waktu. Berdasarkan Tabel 3.2 dapat digambarkan kurva permintaan sebagai berikut. Permintaan Gula Putih Kurva 3.4

2. Hukum Penawaran dan Asumsi yang Mendasarinya

Hukum penawaran merupakan rumusan yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, harga barang merupakan variabel yang berpengaruh. Adapun jumlah barang yang ditawarkan merupakan variabel yang dipengaruhi. Hukum penawaran berbunyi: “Jika harga suatu barang naik, ceteris paribus keadaan lain tetap sama, jumah barang yang ditawarkan per unit waktu akan bertambah. Begitu sebaliknya, jika harga suatu barang turun, ceteris paribus, jumlah barang yang ditawarkan per unit waktu akan turun.” Asumsi yang mendasari hukum penawaran adalah faktor-faktor lain selain harga yang memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Faktor-faktor lain yang harus tetap sama antara lain biaya produksi, harga barang lain, dan tingkat teknologi. Hal yang dianalisis pada penawaran konsumen adalah hubungan jumlah barang yang ditawarkan dengan harga pasar atau hubungan antara harga pasar dan jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual, dengan asumsi keadaan lain tetap tidak berubah. Misalnya, data jumlah ikan mas yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut. Jean Baptis Say Menurut Jean Baptis Say, setiap penawaran akan mencipta- kan permintaannya sendiri supply creates own demand. Hal ini dikenal dengan Hukum Say atau Say’s Law. Tabel 3.2 Harga Gula Ribuan Rupiah Jumlah Gula Putih yang Diminta Ton Skedul Permintaan Gula Putih 5 10 15 20 25 50 40 30 20 10 Figur Ekonomi Q d = 50 – 2P Q d P 5 5 10 10 30 30 25 25 20 20 15 15 35 35 40 40 45 50 55