Fungsi Produksi Perilaku Produsen

37 Konsumen dan Produsen Dalam ilmu ekonomi, diminishing returns hasil yang semakin menurun merupakan penyederhanaan dari diminishing marginal returns. Dalam sistem produksi, adanya input tetap dan input variabel, konstanta input tetap, sebanyak input variabel yang digunakan, tiap penambahan unit input semakin menurunkan mengurangi penambahan output. Konsep ini dikenal dengan law of increasing opportunity cost hukum peningkatan biaya kesempatan atau hukum pengembalian semakin menurun. In economics, diminishing returns is the short form of diminishing marginal returns. In a production system, having fixed and variable inputs, keeping the fixed inputs constant, as more of a variable input is applied, each additional unit of input yields less and less additional output. This concept is also known as the law of increasing opportunity cost or the law of diminishing returns. Sumber: http:en.wikipedia.org Liputan Ekonomi Economic Report

D. Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang The Law of Diminishing Returns

Berkaitan dengan fungsi produksi, terdapat tiga konsep produksi yang penting, yaitu sebagai berikut. 1 Produksi Total atau Total Product TP, yaitu jumlah total output yang diproduksi selama waktu tertentu. Jika satu faktor produksi dijaga konstan, produk total akan berubah menurut banyak sedikitnya faktor produksi variabel yang digunakan. 2 Produk Rata-Rata atau Average Product AP, yaitu produk total di bagi dengan jumlah unit faktor produksi variabel yang digunakan. Jika labor L merupakan unit faktor produksi variabel, produk rata-rata dapat dirumuskan dalam persamaan matematis sebagai berikut: 3 Produk Marjinal atau Marginal Product MP, adalah tambahan dalam produk total karena penambahan penggunaan satu unit faktor produksi variabel. Tanda = delta atau perubahan. Contohnya, penambahan tenaga kerja dari 2 menjadi 4 unit, berarti L = 4 - 2 = 2, telah menyebabkan bertambahnya produk total dari 40 menjadi 60 TP = 60 - 40 = 20. Jadi, MP = = 10. Jika input faktor produksi terus ditambah, tambahan produk total akan semakin berkurang. Bahkan pada satu titik tertentu, hasil produksi akan mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun. Setiap tambahan input tenaga kerja akan semakin mengurangi output. Kondisi tersebut merupakan Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang The Law of Diminishing Returns. Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang Tabel 2.4 Q Perhitungan Biaya Total, Biaya Rata-Rata, dan Biaya Marjinal 10 60 6 – 20 80 4 2 30 95 3,16 1,50 40 105 2,63 1 50 117 2,34 1,20 60 132 2,20 1,50 70 152 2,17 2 80 177 2,21 2,50 TC AC MC Kompetensi Ekonomi Semakin besar jumlah output barang yang dihasilkan perusahaan, semakin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Mengapa demikian? Berdasarkan Tabel 2.4 tersebut, AC menunjukkan penurunan perhatikan ketika Q dari 60 menjadi 70. Akan tetapi setelah Q = 70, AC juga menunjukkan kenaikan. Untuk MC, mula-mula sampai dengan Q = 40 menunjukkan penurunan. Akan tetapi setelah Q = 40, MC sudah mulai naik, sementara AC masih menurun. Ketika Q = 80, ternyata MC sudah berada di atas AC. 20 2 Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 38 Tabel 2.5 Jumlah Tenaga Kerja L Produk Total TP Variasi Output antara Kapital K dengan Tenaga Kerja L Produk Marjinal MP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 150 360 660 1000 1250 1380 1400 1400 1350 150 210 260 340 250 130 20 -50 Produk Rata-rata AP 150 180 220 250 250 230 200 175 150 Tabel 2.5 menunjukkan produk total TP pada awalnya meningkat dengan cepat sejalan dengan pertambahan tenaga kerja dan mencapai maksimum TP = 1400 unit pada saat tenaga kerja sebanyak 7 orang. Jika penambahan tenaga kerja terus dilakukan, produk total akan mengalami penurunan karena produksi marjinal sudah negatif. Data pada Tabel 2.5 dapat digambarkan pada Kurva 2.8 berikut. Produksi Total TP, Produk Rata-Rata AP, dan Produk Marjinal MP Kurva 2.8 menyatakan bahwa pertambahan unit faktor produksi variabel mula-mula akan memberikan tambahan hasil yang semakin meningkat, tetapi setelah mencapai titik tertentu, pertambahan faktor produksi variabel tersebut tidak lagi memberikan tambahan hasil yang sebanding dengan asumsi semua faktor produksi input lainnya konstan. Misalnya, suatu perusahaan melakukan produksi dengan menggunakan dua input, yaitu modal K merupakan input tetap dan tenaga kerja L merupakan input variable. Tabel 2.5 menunjukkan perubahan output karena tambahan input variable tenaga kerja. Tahap III Jumlah Tenaga Kerja L Jumlah Tenaga Kerja L Tahap I P roduk T otal AP dan MP AP TP 1400 1300 1200 1100 1000 900 800 700 600 500 400 400 300 300 200 200 100 100 1 1 2 2 3 3 4 4 5 8 6 6 7 7 MP