9
Masalah Manusia di Bidang Ekonomi
yang bersedia dan sanggup untuk bekerja. Tenaga kerja meliputi mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk
kepentingan diri sendiri.
Menurut Sadono Sukirno, jika dilihat dari tingkat keahlian dan
pendidikannya tenaga kerja dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau
berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam sesuatu bidang pekerjaan, seperti pembantu, kuli angkut, dan pesuruh.
b. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja, seperti montir mobil, tukang
kayu, tukang memperbaiki TV dan radio. c. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang
tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu, seperti, dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
Dalam era globalisasi, suatu perusahaan akan sukses di pasar bebas, jika
perusahaan memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi akan ditentukan oleh efisiensi yang tinggi. Selanjutnya, efisiensi yang tinggi
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia tenaga kerja yang profesional dan terampil.
Di Indonesia dengan jumlah penduduk 222 juta jiwaberdasarka data Badan Pusat Statistik, 2005, masih belum memiliki sumber daya
manusia berkualitas yang mencukupi kebutuhan lapangan kerja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberadaan tenaga kerja yang ahli dan
profesional masih langka. Hal ini dapat dilihat banyak tenaga ahli asing yang bekerja di Indonesia. Banyak kebutuhan akan tenaga kerja yang
tidak terpenuhi karena tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Hal ini menunjukkan adanya kelangkaan sumber daya manusia.
Sebaliknya, di negara-negara maju dan Timur Tengah terjadi kelangkaan tenaga kerja pada tingkat tenaga kerja kasar dan tenaga kerja
terampil. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka menggunakan tenaga kerja dari Asia hailand, Filipina, Indonesia, dan Vietnam. Hal
ini menunjukkan bahwa kelangkaan tenaga kerja dapat terjadi pada semua tingkat keahlian dan pendidikan bergantung pada tempat negara dan
waktu tertentu.
3. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal tidak terbatas berupa uang, tetapi dapat pula berupa barang modal, seperti peralatan, mesin-mesin, dan bangunan. Modal dalam
definisinya yang paling luas adalah segala sesuatu yang sudah diproduksi yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau jasa lainnya. Barang-barang
modal terdiri atas barang yang sangat berguna dalam proses produksi. Seperti telah dikemukakan, barang modal terdiri atas mesin-mesin, alat-alat besar,
instalasi-instalasi pabrik, gedung-gedung, meja, jalan, jembatan, bangku, dan alat-alat pengangkutan. Semuanya telah dibuat oleh manusia dan digunakan
dalam proses produksi sepanjang waktu.
Seperti sumber daya lainnya, sumber daya modal juga langka. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilihat banyak perusahaan yang gulung tikar karena kekurangan
modal. Di negara-negara tertentu, kemajuan ekonominya lambat karena kekurangan barang modal di masyarakat yang bersangkutan. Banyak proyek pembangunan yang
tertunda juga karena terbatasnya modal. Jadi, kelangkaan modal bukan berarti modal yang ada sedikit, tetapi karena adanya ketidakseimbangan akan
kebutuhan modal dengan jumlah modal yang tersedia.
Kompetensi Ekonomi
Menurut pendapat Anda, tingginya jumlah Tenaga Kerja Indonesia
TKI yang bekerja di luar negeri disebabkan oleh sempitnya
lapangan pekerjaan di negara Indonesia ataukah langkanya
tenaga kerja di negara yang menerima TKI? Uraikan.
Sumber: Investor, 22 Februari–7 Maret 2005
Salah satu bentuk modal adalah uang. Uang dapat
dikatakan langka jika adanya ketidakseimbangan akan
kebutuhan modal dengan jumlah modal yang tersedia.
Gambar 1.9
Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
10
4. Sumber Daya Kewirausahaan Entrepreneurship
Menurut Soeparman Soemahamidjaja, orang kali pertama yang menggunakan kata “entrepreneurship” adalah Richard Cantillon dalam
‘Essai sur la nature du commerce’ 1755, sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dengan menetapkan harga pembelian
untuk dijual secara partai besar maupun secara eceran, namun dengan harga yang tidak pasti. Karakteristik dari seorang entrepreneurship adalah
“memikul beban ketidakpastian”.
Dalam hubungannya dengan manajemen, entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang memiliki dan menggunakan sumber daya finansial
uang, bahan mentah materials, dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk baru, bisnis proses produksi, atau pengembangan organisasi usaha.
Dengan demikian, seorang entrepreneur memiliki kemampuan untuk menciptakan produk baru dan berbeda dengan menggunakan sumber
daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. Orang-orang yang memiliki kualitas sebagai entrepreneurship
ini jumlahnya terbatas atau langka.
Analisis Ekonomi 1.2
Setelah Anda memahami materi tersebut, tugas Anda adalah sebagai berikut. 1. Kerjakanlah tugas ini secara individu dalam buku tugas Anda.
2. Amatilah di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda. Kelompokkan mana yang termasuk sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan
sumber daya kewira usahaan? 3. Buatlah cerita singkat dengan tema “Menanggapi Kelangkaan Bahan Bakar
Minyak BBM”. 4. Hasilnya dipresentasikan di kelas dan selanjutnya dikumpulkan kepada Bapak
Ibu guru Anda minggu depan.
Sumber: www.fib.ui.ac
Manajemen sebuah perusahaan harus memiliki
jiwa kewirausahaan dalam setiap individunya. Jiwa
kewirausahaan akan langka jika dalam manajemen
perusahaan individunya tidak memiliki jiwa
kepemimpinan yang lugas, kreatif, inovatif dan
berorientasi ke masa depan.
Gambar 1.10
C. Masalah Pokok Ekonomi
Berbagai persoalan ekonomi yang mendasar akan dihadapi oleh setiap masyarakat di manapun mereka berada dan dengan sistem perekonomian
apapun yang mereka jalankan. Mereka harus menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar. Ketiga masalah ekonomi antara satu dan yang
lainnya memiliki hubungan yang sangat erat. Ketiga masalah pokok ekonomi yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.