Rendahnya Tingkat Kehidupan Masalah Ekonomi Makro

93 Kebijakan Ekonomi Pemerintah dan Permasalahannya

5. Peran Pemerintah dalam Ekonomi Makro

Peranan pemerintah dalam ekonomi makro memiliki porsi yang relatif besar. Kajian terhadap seberapa besar peranan pemerintah diwujudkan dalam kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan ekonomi internasional. Lemahnya sisi permintaan dan penawaran agregat menyebabkan perekonomian negara sedang berkembang seolah-olah berada dalam lingkaran permasalahan tanpa ujung pangkal. Oleh karena itu campur tangan pemerintah, baik melalui kebijakan ekonomi dan nonekonomi, sangat diperlukan untuk memutuskan mata rantai permasalahan tersebut. Kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi internasional secara teoretis dapat digunakan pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

a. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik diinginkan dengan cara mengubah menambah atau mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter dapat memperbesar kemampuan penawaran agregat melalui pemberian kredit, khususnya kepada kelompok Usaha Kecil dan Menengah UKM. Di Indonesia hal ini telah dilakukan, misalnya melalui pemberian kredit pertanian. Kebijakan moneter juga dapat memperbesar permintaan agregat, khususnya untuk kebutuhan pokok yang sangat penting, seperti perumahan. Di Indonesia hal ini telah dilakukan misalnya melalui program Kredit Pemilikan Rumah KPR.

b. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro pada kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui pajak. Kebijakan fiskal melalui subsidi dapat meningkatkan daya beli atau daya investasi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tetap. Misalnya subsidi Bahan Bakar Minyak BBM pada masa lalu sangat menolong masyarakat yang menggunakan minyak tanah untuk keperluan memasak atau penerangan. Demikian juga subsidi pendidikan, telah memungkinkan anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menikmati investasi Sumber Daya Manusia SDM bersekolah. Di sisi lain, kebijakan fiskal dapat menahan laju perilaku konsumtif masyarakat kaya dan berpendapatan tinggi. Hal ini dilakukan melalui kebijakan Pajak Penghasilan PPh progresif dan Pajak Pertambahan Nilai PPN, khususnya untuk barang mewah PPn-BM. Selain untuk mengelola permintaan agregat, kebijakan fiskal juga berguna untuk pengelolaan sisi penawaran agregat. Misalnya, pengenaan pajak progresif akan mengendalikan keinginan individu atau perusahaan yang mencoba terus meningkatkan keuntungan mereka. Dengan demikian kesempatan kerja dan usaha akan lebih merata. Jika penawaran agregat perlu ditingkatkan, pemerintah juga dapat menggunakan instrumen pajak dan subsidi. Misalnya, subsidi pendidikan yang diberikan kepada pengelola pendidikan swasta akan meningkatkan penawaran jasa pendidikan. Demikian juga subsidi BBM dan listrik yang diberikan kepada industri akan dapat meningkatkan ouput yang ditawarkan. Kompetensi Ekonomi Salah satu instrumen dan kebijakan fiskal adalah pengenaan pajak dan pemberian subsidi. Menurut Anda, apakah pemberian subsidi di bidang pendidikan sudah tepat sasaran? Berikan alasan. Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah atau Bank Sentral dalam proses mengatur jumlah uang beredar penawaran uang untuk mencapai tujuan khusus seperti menjaga laju inflasi, menjaga nilai tukar, terciptanya kesempatan kerja penuh atau pertumbuhan ekonomi. Monetary policy is government or Central Bank proses of managing money supply to achieve specific goals such as constraining inflation, main training an exchange rate, achieve full employment or economic growth. Sumber: www.wikipedia.org Liputan Ekonomi Economic Report Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 94 Analisis Ekonomi 4.1 Kerjakan tugas ini secara individu. 1. Carilah artikel dari surat kabar, majalah, atau internet masalah-masalah ekonomi makro yang dihadapi pemerintah. 2. Berdasarkan artikel tersebut, buatlah rangkuman. Hasilnya tulis pada buku latihan Anda, Kumpulkan hasilnya kepada Bapak Ibu guru Anda untuk dinilai.

c. Kebijakan Ekonomi Internasional

Umumnya negara sedang berkembang lebih memilih kebijakan ekonomi terbuka, yaitu melakukan hubungan ekonomi dengan luar negeri. Kebijakan ini akan membuka akses pasar ekspor bagi produk-produk mereka, sekaligus membuka sumber pengadaan barang modal dan bahan baku industri dari negara-negara lain. Secara teoretis, jika pengelolaan baik dan transparan, kebijakan ekonomi terbuka dapat mempercepat pembangunan ekonomi. Kebijakan perdagangan internasional terdiri atas kebijakan promosi ekspor, kebijakan substitusi impor, dan kebijakan proteksi industri. 1 Kebijakan Promosi Ekspor Selain menghasilkan devisa, kebijakan promosi ekspor dapat melatih dan meningkatkan daya saing atau produktivitas para pelaku ekonomi domestik. Umumnya, negara sedang berkembang mengekspor hasil-hasil sektor primer pertanian dan pertambangan atau hasil-hasil industri yang telah ditinggalkan negara-negara yang lebih dahulu maju. hailand misalnya, sangat terkenal sebagai negara yang mampu menghasilkan devisa dari ekspor hasil pertanian. Sementara Indonesia, memperoleh devisa yang besar dari ekspor tekstil. Saat ini mereka tidak lagi menaruh perhatian pada sektor-sektor tersebut, melainkan berkonsentrasi pada indusri yang padat ilmu pengetahuan, misalnya komputer dan peralatan komunikasi canggih atau peralatan militer modern. Hal ini dikarenakan nilai tambah dari penjualan produk-produk tersebut lebih tinggi dari yang dihasilkan industri mobil atau tekstil. 2 Kebijakan Substitusi Impor Kebijakan substitusi impor adalah kebijakan untuk memproduksi barang-barang yang diimpor. Tujuan utamanya adalah penghematan devisa. Di Indonesia, pengembangan industri tekstil pada awalnya adalah substitusi impor. Jika tahap substitusi impor terlampaui biasanya untuk tahap selanjutnya menempuh strategi promosi ekspor. 3 Kebijakan Proteksi Industri Kebijakan proteksi industri umumnya bersifat sementara, sebab tujuannya untuk melindungi industri yang baru berkembang, sampai mereka mampu bersaing. Jika industri tersebut sudah berkembang, maka perlindungan dicabut. Perlindungan yang diberikan biasanya adalah pengenaan tarif dan atau pemberian kuota untuk barang-barang produk negara lain yang boleh masuk ke pasar domestik. Fokus t ,FCJKBLBONPOFUFS t ,FCJKBLBOmTLBM t ,FCJKBLBOJOUFSOBTJPOBM t 1FSNJOUBBOBHSFHBU t 1FOBXBSBOBHSFHBU Sumber: Microsoft Encarta Premium dvd, 2006 Salah satu kebijakan promosi ekspor yang diterapkan negara berkembang adalah berkonsen- trasi pada industri padat ilmu pengetahuan. Bagaimana dengan promosi ekspor yang dilakukan Indonesia? Gambar 4.9