Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
92 f. Kebergantungan pada Sektor PertanianPrimer
Negara sedang berkembang pada umumnya sangat bergantung pada hasil sektor pertanian atau sektor primer. Perekonomian yang seperti ini
disebut perekonomian mono-kultur.
g. Pasar dan Informasi Tidak Sempurna
Mekanisme pasar di negara sedang berkembang umumnya belum berkembang baik. Struktur pasar barang dan jasa umumnya bersifat
non-kompetisi sempurna, dapat berupa monopoli dan oligopoli di pasar output, serta monopsoni dan oligopsoni di pasar faktor produksi. Informasi
hanya dikuasai oleh sekelompok kecil pengusaha yang memiliki hubungan baik dengan penguasa. Keadaan ini cenderung menyebabkan konsumen
dirugikan.
h. Ketergantungan dan Kerentanan terhadap Kondisi Eksternal
Ketergantungan pada kondisi eksternal merupakan karakteristik perekonomian negara sedang berkembang yang dipengaruhi kondisi
perekonomian lainnya, khususnya perekonomian negara-negara maju. Industrialisasi dapat menyebabkan perekonomian semakin bergantung
pada kondisi eksternal, terutama jika industri yang dibangun, bahan baku dan barang modalnya sangat mengandalkan impor.
Berdasarkan karakteristik negara sedang berkembang dapat disimpulkan bahwa masalah mendasar yang dihadapi adalah kelemahan di sisi permintaan
agregat dan penawaran agregat.
a. Permintaan Agregat
Jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi dengan permintaan efektif yang besar. Hal ini disebabkan rendahnya daya beli masyarakat.
Rendahnya derajat kehidupan seringkali membuat rakyat tidak mampu membeli kebutuhan pokok, baik yang bersifat konsumtif maupun investasi
sumber daya manusia. Misalnya, makanan yang bergizi, di satu sisi merupakan komoditas konsumtif, tetapi di sisi lain merupakan investasi
untuk meningkatkan kesehatan.
Rendahnya daya beli terhadap komoditas makanan, obat-obatan dan pendidikan akan melemahkan pertumbuhan dan perkembangan sektor
swasta. Dengan adanya defisiensi permintaan agregat telah menimbulkan resesi perekonomian suatu negara dan pada akhirnya akan menambah
jumlah pengangguran baru. Sementara perkembangan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk memperluas kesempatan kerja.
b. Penawaran Agregat Aggregate SupplyAS
Kelemahan penawaran agregat berkaitan erat dengan rendahnya produktivitas, minimnya persediaan barang modal, serta ketergantungan
yang sangat besar terhadap sektor pertanian atau sektor primer. Rendahnya penawaran agregat memiliki arti rendahnya pertumbuhan ekonomi, yang
memiliki dampak terhadap rendahnya pertambahan kesempatan kerja. Rendahnya kesempatan kerja akan menyebabkan rendahnya pertumbuhan
pasar domestik, dan menahan keinginan investor untuk menanamkan modalnya. Dengan kata lain, penawaran agregat ditentukan adanya biaya
produksi yang tinggi, sehingga mengakibatkan berkurangnya penawaran agregat dan selanjutkan meningkatkan laju inflasi.
Tajuk Ekonomi
Masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang
berkaitan dengan keterbelakangan, kemiskinan, pemerataan distribusi
pendapatan dan inflasi.
Sumber: Tempo,23–29 Januari 2006
Ketergantungan yang tinggi terhadap sektor pertanian di
alami negara berkembang.
Gambar 4.8
93
Kebijakan Ekonomi Pemerintah dan Permasalahannya
5. Peran Pemerintah dalam Ekonomi Makro
Peranan pemerintah dalam ekonomi makro memiliki porsi yang relatif besar. Kajian terhadap seberapa besar peranan pemerintah diwujudkan dalam
kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan ekonomi internasional. Lemahnya sisi permintaan dan penawaran agregat menyebabkan
perekonomian negara sedang berkembang seolah-olah berada dalam lingkaran permasalahan tanpa ujung pangkal. Oleh karena itu campur
tangan pemerintah, baik melalui kebijakan ekonomi dan nonekonomi, sangat diperlukan untuk memutuskan mata rantai permasalahan tersebut.
Kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi internasional secara teoretis dapat digunakan pemerintah untuk memperbaiki kondisi
perekonomian.
a. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik diinginkan dengan cara mengubah
menambah atau mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter dapat memperbesar kemampuan penawaran
agregat melalui pemberian kredit, khususnya kepada kelompok Usaha Kecil dan Menengah UKM. Di Indonesia hal ini telah dilakukan, misalnya
melalui pemberian kredit pertanian.
Kebijakan moneter juga dapat memperbesar permintaan agregat, khususnya untuk kebutuhan pokok yang sangat penting, seperti
perumahan. Di Indonesia hal ini telah dilakukan misalnya melalui program Kredit Pemilikan Rumah KPR.
b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro pada kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah melalui pajak. Kebijakan fiskal melalui subsidi dapat meningkatkan daya beli atau daya investasi masyarakat yang berpenghasilan
rendah dan tetap. Misalnya subsidi Bahan Bakar Minyak BBM pada masa lalu sangat menolong masyarakat yang menggunakan minyak tanah untuk
keperluan memasak atau penerangan. Demikian juga subsidi pendidikan, telah memungkinkan anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk
menikmati investasi Sumber Daya Manusia SDM bersekolah.
Di sisi lain, kebijakan fiskal dapat menahan laju perilaku konsumtif masyarakat kaya dan berpendapatan tinggi. Hal ini dilakukan melalui
kebijakan Pajak Penghasilan PPh progresif dan Pajak Pertambahan Nilai PPN, khususnya untuk barang mewah PPn-BM.
Selain untuk mengelola permintaan agregat, kebijakan fiskal juga berguna untuk pengelolaan sisi penawaran agregat. Misalnya, pengenaan
pajak progresif akan mengendalikan keinginan individu atau perusahaan yang mencoba terus meningkatkan keuntungan mereka. Dengan demikian
kesempatan kerja dan usaha akan lebih merata.
Jika penawaran agregat perlu ditingkatkan, pemerintah juga dapat menggunakan instrumen pajak dan subsidi. Misalnya, subsidi pendidikan yang
diberikan kepada pengelola pendidikan swasta akan meningkatkan penawaran jasa pendidikan. Demikian juga subsidi BBM dan listrik yang diberikan kepada
industri akan dapat meningkatkan ouput yang ditawarkan.
Kompetensi Ekonomi
Salah satu instrumen dan kebijakan fiskal adalah
pengenaan pajak dan pemberian subsidi. Menurut Anda, apakah
pemberian subsidi di bidang pendidikan sudah tepat sasaran?
Berikan alasan. Kebijakan moneter adalah
kebijakan pemerintah atau Bank Sentral dalam proses
mengatur jumlah uang beredar penawaran uang untuk
mencapai tujuan khusus seperti menjaga laju inflasi,
menjaga nilai tukar, terciptanya kesempatan kerja penuh atau
pertumbuhan ekonomi.
Monetary policy is government or Central Bank proses of managing
money supply to achieve specific goals such as constraining
inflation, main training an exchange rate, achieve full
employment or economic growth.
Sumber: www.wikipedia.org
Liputan Ekonomi Economic Report