31
Konsumen dan Produsen
Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan
perilaku konsumen tidak rasional. a Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
1 barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi
konsumen; 2 barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
3 mutu barang terjamin; 4 harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
b Perilaku Konsumen tidak Rasional
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya
terlebih dahulu. Contohnya, yaitu: 1 tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun
elektronik; 2 memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
3 ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon; 4 prestise atau gengsi.
2. Keseimbangan Konsumen
Untuk mengetahui bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya di antara dua produk, perlu digabungkan pengertian tentang apa yang ingin
diperbuat dan apa yang dapat diperbuat oleh konsumen. Ini dilakukan dengan menggabungkan peta indiferen dan kurva garis anggaran konsumen.
Penggabungan peta indiferen dan kurva garis anggaran konsumen tampak pada Kurva 2.5 berikut.
Kompetensi Ekonomi
Bertanyalah pada diri Anda sendiri. Apakah Anda dalam mengonsumsi
suatu barang lebih banyak berperi- laku rasional atau tidak rasional?
Berdasarkan Kurva 2.5, dalam garis anggaran dapat diletakkan AB di atas peta indiferen konsumen. Perhatikan. Posisi di kanan atas garis AB
menunjukkan kombinasi barang yang tidak dapat dibeli dengan anggaran yang dimiliki. Adapun posisi di kiri bawah garis AB menggambarkan
kombinasi barang yang harga belinya lebih rendah dari pendapatan
Keseimbangan Konsumen
Kurva 2.5
K uantitas P
akaian
Kuantitas Buku 25
20 20
A
E
B 16
15
12 10
IC
1
IC
2
IC
3
IC
4
8 5
4
Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
32
sehingga tidak masuk hitungan karena diasumsikan bahwa Anda akan membelanjakan seluruh pendapatan sebesar Rp500.000,00. Jadi posisi
manakah yang akan Anda pilih?
Oleh karena Anda ingin memaksimumkan utilitas, Anda ingin mencapai kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai. Dengan
mengamati Kurva 2.5, Anda akan mencapai utilitas maksimum pada saat garis anggaran menyinggung kurva indiferen tertinggi yang dapat
dicapai. Keadaan ini disebut dengan keseimbangan konsumen.
Dari Kurva 2.5, kombinasi barang yang paling disukai dan dapat dicapai dengan anggaran yang ada terletak pada titik E. Pada titik E
tersebut, Anda akan mencapai utilitas maksimum dengan anggaran terbatas. Artinya, Anda dalam mencapai utilitas maksimum dibatasi oleh
tingkat pendapatan Anda. Keterbatasan di sini merupakan satu kenyataan bahwa seseorang tidak akan dapat mengonsumsi barang yang nilainya
melebihi pendapatannya.
3. Perilaku Produsen
a. Pengertian Produksi
Sebelum memahami perilaku produsen, terlebih dahulu pahami makna produksi itu sendiri. Produksi merupakan kegiatan menghasilkan
barang dan jasa. Penghasil barang dan jasa dinamakan produsen. Barang dan jasa dapat disebut juga barang.
Sumber: Info Bisnis, Februari 2003
Barang yang ada di pasar sebagian besar merupakan
barang hasil produksi.
Gambar 2.4
Pengertian produksi secara sempit adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang
menjadi barang yang lain. Secara luas, produksi dapat diartikan sebagai segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dengan demikian, produksi meliputi semua perbuatan atau kegiatan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang saja, tetapi dapat
juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku-buku cerita, dan pelayanan jasa keuangan.
Kegiatan produksi merupakan suatu sistem artinya bahwa terdapat hubungan yang saling memberikan pengaruh dan me mengaruhi antara
faktor produksi yang satu dan yang lainnya. Di samping itu, kegiatan produksi merupakan suatu proses artinya bahwa produksi dilakukan
melalui tahap demi tahap secara berurutan.
Fokus
t 1SPEVLTJFLTUSBLUJG
t Produksi agraris
t 1SPEVLTJJOEVTUSJ
t 1SPEVLTJQFSEBHBOHBO
t 1SPEVLTJKBTB
33
Konsumen dan Produsen
Tajuk Ekonomi
Pada dasarnya, setiap perusahaan beroperasi
untuk mendapatkan laba keuntungan melalui kegiatan
usahanya, berupa kegiatan produksi dan perdagangan.
Dilihat dari bidang garapannya, produksi dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
1 Produksi Ekstraktif
Kegiatan produksi yang dilakukan pada perusahaan ekstraktif, yaitu dengan cara mengambil kekayaan alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia tanpa mengubah sifat maupun bentuk barangnya. Contohnya, adalah perusahaan penambangan dan perusahaan
penangkapan ikan di laut.
Sumber: Investor, 4–25 April 2006
Perusahaan pertambangan merupakan salah satu bentuk
pengambilan kekayaan alam.
Gambar 2.5
2 Produksi Agraris
Kegiatan produksi yang dilakukan pada perusahaan agraris, yaitu dengan cara mengolah sumber daya alam terlebih dahulu sehingga meng-
hasilkan barang baru. Misalnya, mengolah tanah pertanian, membuat perkebunan kelapa sawit, dan pemeliharaan ikan bandeng. Dengan
demikian, pengertian agraris tidak hanya mencakup pertanian saja, tetapi juga peternakan.
3 Produksi Industri
Kegiatan yang dilakukan pada perusahaan industri berhubungan dengan usaha dan kegiatan manusia mengolah bahan mentah atau bahan
baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan ini pada dasarnya adalah usaha untuk mempertinggi kegunaan dan nilai barang
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya, industri peng- gergajian kayu, industri sepeda motor, industri mobil, industri pesawat
terbang, industri pakan ayam, dan industri obat-obatan.
4 Produksi Perdagangan
Kegiatan yang dilakukan perdagangan berhubungan dengan penyaluran hasil produksi dari produsen kepada konsumen. Dengan
kata lain, perusahaan ini melakukan kegiatan jual beli barang sehingga terjadi perpindahan hak milik dari barang tersebut. Penyaluran barang
dari produsen ke konsumen dapat melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut.
a Secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya penjual bakso
menjual bakso langsung ke konsumen. b Secara
semi-langsung, yaitu melalui perantara. Contoh produsen menjual
ke pedagang eceran, misalnya, warung, toko, supermarket. Kemudian, pedagang eceran menjualnya ke konsumen.
c Secara tidak langsung, yaitu melalui beberapa perantara. Contoh dari produsen ke grosir. Kemudian, ke pedagang eceran baru ke konsumen.
Sumber: www.snagnag.com
Salah satu contoh produksi yang bersifat agraris adalah hasil
perkebunan.
Gambar 2.6
Kompetensi Ekonomi
Diskusikan dengan teman sebangku Anda. Dengan
mengamati kegiatan produksi yang bersifat perdagangan, apakah
produksi tersebut melakukan kegiatan distribusi?
Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
34
5 Produksi Jasa
Walaupun produksi jasa tidak berwujud konkret, tetapi manfaatnya dapat dirasakan. Adapun jenis-jenis dari perusahaan jasa, yaitu:
a jasa bisnis, seperti bank, konsultan, dan lembaga keuangan lainnya; b jasa perdagangan, seperti supermarket, toko, warung, dan usaha
perawatan dan perbaikan; c jasa infrastuktur, seperti jasa komunikasi dan transportasi;
d jasa sosial atau personal, seperti restoran dan kesehatan; e administrasi publik, seperti pendidikan dan pemerintahan.
Analisis Ekonomi 2.1
Setelah Anda memahami materi tersebut, tugas Anda adalah sebagai berikut. 1. Lakukan kegiatan ini secara individu.
2. Carilah perusahaan-perusahaan yang ada di daerah Anda, kemudian kelompokkan perusahaan tersebut ke dalam 5 bidang garapan, yaitu
produksi ekstraktif, produksi agraris, produksi industri, produksi perda- gangan, dan produksi jasa.
3. Kumpulkan hasilnya kepada BapakIbu guru Anda.
Sumber: Tempo, 23–29 Mei 2005
b. Fungsi Produksi
Proses produksi memerlukan sejumlah faktor-faktor produksi input yang digunakan dan masuk dalam proses produksi untuk menghasilkan
sejumlah barang output. Jumlah output ini bergantung pada faktor- faktor produksi input yang digunakan dalam proses produksi.
Hubungan antara jumlah input yang digunakan dan jumlah output yang dapat dihasilkan disebut fungsi produksi production function. Jadi, fungsi
produksi adalah hubungan antara jumlah output maksimum yang dapat diproduksi dan faktor-faktor produksi input yang diperlukan untuk
menghasilkan output dengan tingkat teknologi tertentu.
Secara matematis, fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = f K, L, R, T
Q = jumlah produk output yang dihasilkan f = fungsi, menunjukkan hubungan fungsional antara jumlah output
dan input K, L, R, T K = Kapital capital atau barang modal
L = Labor tenaga kerja R = Resource kekayaan alam
T = Technology teknologi yang digunakan
Rumus tersebut menunjukkan jumlah produk output yang dihasilkan bergantung pada jumlah modal capital, jumlah tenaga kerja,
jumlah resource, dan tingkat teknologi yang digunakan. Pada umumnya, proses produksi membutuhkan berbagai jenis faktor
produksi. Namun, untuk memudahkan analisis perlu diadakan penye derhanaan terhadap faktor produksi yang jumlah dan kualitasnya sangat banyak.
Untuk itu, penyederhanaan fungsi produksi hanya bergantung pada dua faktor produksi input saja. Kedua faktor produksi tersebut adalah modal
capital dan tenaga kerja labor. Secara matematis, fungsi produksinya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = f K, L
Perusahaan jasa sepeti bengkel mobil, manfaatnya dapat
dirasakan oleh konsumen.
Gambar 2.7
Tajuk Ekonomi
Fungsi produksi menentukan output maksimum yang dapat
dihasilkan dari sejumlah tertentu input, dalam kondisi
keahlian dan pengetahuan teknis tertentu dalam
menentukan jumlah produksi.