Biologi Kelas X
146
b. Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim kemarau.
Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dan
sumur tetap berair karena air-air tanah itu keluar sebagai mata air.
c. Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindung
oleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan humus akan menghambat terlemparnya butiran-butiran tanah permukaan dari
tempatnya sehingga terhindarlah dari erosi.
d. Mencegah banjir. Terjadinya erosi akibat hutan gundul
menyebabkan berkurangnya humus serta pendangkalan sungai dan danau sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan.
e. Sumber perekonomian. Penyediaan kayu untuk berbagai industri
terpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.
Sementara itu, berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk
pengawetan hutan adalah: a.
tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara semena-mena, tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih,
b. mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi dengan
penanaman kembali, c.
mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanami kembali bekas hutan yang telah rusak, dan
d. mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadi
karena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus diusahakan pemadaman secepat mungkin.
3. Perlindungan Margasatwa
Untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih komponen
ekosistem yang mengalami kepunahan. Oleh sebab itu, usaha pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan secara terpadu, artinya dalam
suatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem harus dilestarikan secara keseluruhan.
Sikap manusia sangat berpengaruh terhadap perlindungan satwa- satwa langka yang mulai terancam kepunahan ini. Manusia harus sadar
bahwa makhluk hidup apa pun jika telah punah, keberadaannya di alam tidak dimungkinkan lagi.
Dalam usaha melestarikan hewan-hewan langka, cara yang ditempuh oleh berbagai pihak yang berkompeten adalah:
1. membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yang
meliputi batas-batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah hewan yang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, dan
yang paling penting adalah hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan;
2. membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya,
dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, dan membiakkannya, kemudian dilepaskan kembali ke asalnya;
3. memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat lain
yang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman; 4.
mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untuk kemudian menetaskannya, membiakkannya, dan mengembalikannya
ke habitat semula.
147
Keanekaragaman Hayati
merak kanguru
komodo penyu
beo macan tutul
Latihan
1. Apakah penebangan hutan dapat berpengaruh terhadap keaneka-
ragaman hayati? 2.
Sebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati
3. Jelaskan perbedaan taman nasional, perlindungan alam ketat, dan
perlindungan alam terbimbing 4.
Sebutkan usaha-usaha yang ditempuh oleh pemerintah untuk menjaga kelestarian hewan-hewan langka
5. Sebutkan beberapa usaha manusia untuk mengoservasi
keanekaragaman hayati
Tu g a s
Bagaimana pendapat kalian tentang penggunaan kulit buaya atau kulit ular yang digunakan untuk pembuatan kerajinan tas, ikat pinggang,
ataupun dompet? Apakah kalian setuju jika dikatakan bahwa kegiatan ini adalah peningkatan bidang industri? Bagaimana dengan kemungkinan
terjadi kepunahan? Apakah tidak bertentangan dengan undang-undang perburuan? Uraikan pendapat kalian secara tertulis
Info Biologi
Berbagai Hewan Berbagai Hewan
Berbagai Hewan Berbagai Hewan
Berbagai Hewan dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi
dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi
dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi
Di Indonesia terdapat berbagai macam hewan dan tumbuhan langka yang dilindungi oleh pemerintah, di antaranya, harimau
Sumatra, buaya muara, elang bondol, orang utan sumatra, badak jawa, gajah sumatra, biawak, komodo, burung cenderawasih, penyu
hijau, penyu sukamade, dan Rafflesia arnoldii.
a. Harimau Sumatra
Panthera trigis sumatrae Harimau sumatra tersebar di seluruh Sumatra. Mulai dilindungi
pada tahun 1973. Salah satu cara untuk melestarikannya ialah dengan penangkaran di suatu lokasi tertentu yang memenuhi
persyaratan habitat alaminya. Diharapkan hal ini dapat dilakukan secara terpadu dan berfungsi sebagai pelestarian
sumber keanekaragaman hayati, budaya, serta sebagai objek wisata dan sarana pendidikan. Pelestarian harimau ini dapat
Gambar 7.15 Binatang-binatang langka yang dilindungi
Sumber: Koleksi pribadi