Bagian-Bagian Mikroskop Mikroskop, Bagian-Bagian Mikroskop, dan Cara Menggunakan Mikroskop

23 Kerja Ilmiah 13 Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan cepat. 14 Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan. Latihan 1. Benda-benda apa sajakah yang dapat diamati dengan mikroskop? 2. Bedakan antara diafragma dan kondensor 3. Sebutkan bagian-bagian mikroskop yang bersifat statip 4. Bandingkan fungsi lensa okuler dan lensa objektif Tu g a s Gambarlah bagian-bagian mikroskop dan sebutkan fungsinya

3. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk Mengamati Mikroorganisme

1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu, bersihkan lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah. 2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa okuler dan tubus okuler. 3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda lain. 4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor menembus kaca benda. 5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini. a. Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas. b. Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat objek, kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas. 6. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif dengan menggunakan xylol. Biologi Kelas X 24 Latihan 1. Bagaimanakah cara mengukur perbesaran dalam menggunakan mikroskop? 2. Apa yang disebut dengan perbesaran lemah? 3. Bagaimanakah cara membuat perbesaran kuat? 4. Bagaimanakah urutan cara menggunakan mikroskop cahaya? 5. Bagaimanakah cara menggunakan perbesaran lemah? Tu g a s 1. Siapkan suatu preparat, lalu carilah fokus benda, misalnya nyamuk, yang akan kalian amati di bawah mikroskop, dimulai dengan perbesaran lemah ke perbesaran kuat 2. Buatlah kelompok kecil yang terdiri dari 3 – 4 orang, lalu cobalah kalian lakukan suatu eksperimen tentang suatu permasalahan yang ada di sekitar tempat tinggalmu, baik itu tentang suatu wabah penyakit, serangan hama, maupun masalah kekeringan. Buatlah perencanaan penelitian, perumusan tujuan penelitian, identifikasi masalah dan perumusan masalah, penyusunan hipotesis, penetapan variabel, serta pemilihan instrumen untuk memperoleh data. Lakukan penelitian tentang masalah tersebut. Setelah itu, buatlah laporan, kemudian hasilnya kalian presentasikan dan diskusikan dengan teman-teman dari kelompok lain di kelasmu Rangkuman 1. Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan metode ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu dan memperoleh kebenaran. 2. Dalam kerja ilmiah atau penelitian ilmiah terdapat unsur-unsur penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain, merencanakan penelitian, melaksanakan penelitian, mengomunikasi- kan hasil penelitian, dan mampu bersikap ilmiah. 3. Merencanakan penelitian terdiri atas pekerjaan menetapkan bentuk penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, studi kepustakaan, menyusun hipotesis, menetapkan variabel, dan pemilihan instrumen alat untuk memperoleh data. 4. Dalam melaksanakan penelitian, harus diperhatikan beberapa faktor, yaitu taraf perlakuan, pengendalian faktor lain, pengulangan, dan pengukuran. 5. Hasil penelitian dapat dikomunikasikan dalam bentuk jurnal, buku, majalah, atau seminar. 6. Setiap peneliti harus bersikap ilmiah, yaitu mampu membedakan fakta dan opini, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan mengajukan argumentasi, mengembangkan keingintahuan; kepedulian terhadap lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis; berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya, bekerja sama, serta jujur terhadap fakta dan tekun.