Kelas Trematoda Plathyhelminthes Cacing Pipih

183 Dunia Hewan Fasciola biasanya terdapat di dalam domba atau sapi. Cacing ini mempunyai batil isap mulut, dari mulut menuju faring ke esofagus bercabang dua, kemudian menyebar ke saluran yang lebih kecil. Saluran pencernaan pada Fasciola adalah gastrovascular. Saluran ekskresi bermula dari sel nyala menuju saluran ekskresi longitudinal dan berakhir di posterior. Sistem sarafnya sama seperti Planaria. Cacing ini bersifat hermafrodit. Siklus hidupnya dimulai dari cacing dewasa yang bertelur di dalam empedu dan kantong empedu domba. Telur keluar bersama tinja. Mirasidium menetas dalam air dan masuk ke dalam siput air tawar. Perubahan miradium menjadi sporokista beredia terjadi di dalam siput, kemudian dengan cara paedogenesis membentuk serkaria berekor. Setelah itu, serkaria keluar dari redia, berenang dan menempel pada tumbuhan menjadi kista. Jika tumbuhan atau rumput tersebut dimakan oleh domba atau sapi, kista yang menempel tersebut akan ikut termakan sehingga telur akan masuk ke dalam perut sapi atau domba dan begitu seterusnya. Clonorchis yang berada di tubuh manusia adalah Clonorchis sinensis. Clonorchis mempunyai struktur tubuh yang hampir sama dengan Fasciola. Perbedaannya terletak pada sistem percabangan yang tidak beranting. Hewan ini biasa berinang pada ikan air tawar. Siklus hidup sama dengan siklus hidup cacing hati yang lain. Jika memakan ikan mentah yang mengandung serkaria, manusia dapat tertular cacing ini. Tu g a s Apakah di daerah kalian terdapat rumah pemotongan hewan? Kalau ada, pergilah ke tempat pemotongan hewan, misalnya, sapi, domba, atau babi. Observasilah kegiatan yang terjadi di sana. Carilah informasi, bagaimanakah tahap-tahap pengujian daging sebelum dijual bebas di pasar-pasar. Tanyakan pula tentang adakah hewan-hewan yang terinfeksi, khususnya cacing hati dan cacing pita. Buatlah laporan observasi kamu Presentasikan di depan teman-teman sekelasmu Kegiatan 9.2 Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Mengetahui struktur tubuh Fasciola hepatica. Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: 1. Ambillah cacing hati yang hidup pada hati domba atau sapi. Carilah di tempat pemotongan sapi. 2. Masukkan ke dalam wadah, lalu ambil sebuah dan amatilah bentuk, warna, usus, jumlah pengisap, dan ada atau tidaknya mulut. Setelah itu, gambarlah 3. Adakah cacing ini mempunyai anus, pembuluh darah, dan gastovaskuler? 4. Buatlah laporanmu dan kumpulkan Biologi X 184 c. Kelas Cestoda Cacing Pita Anggota cacing ini adalah semua cacing pita yang ada di dalam saluran usus Vertebrata, misalnya, Taenia saginata dan Taenia solium yang berada di usus manusia, Taenia echinococcus dalam usus anjing, Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, serta Monia expansa dan M. benedeni dalam usus Herbivora. Cacing ini tidak mempunyai mulut, tubuh strobila bersegmen proglotida menyatu dengan kepala skolek, diliputi kutikula, dan leher berupa segmen muda yang semakin tua semakin melebar. Lepasnya segmen tua dari tubuh cacing disebut apolitis. Cacing ini bersifat hermafrodit dan sistem saraf yang menyatu dengan sistem ekskresi. Anggota cacing ini mempunyai daur hidup yang berbeda-beda. Daur hidup T. saginata dapat dilihat pada Gambar 9.11. Gambar 9.10 Daur hidup cacing pita T. saginata Sumber: Zoologi Dasar, 1989

4. Nemathelminthes Cacing Gilig

Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk bulat panjang gilig. Cacing ini dapat hidup di tanah lembap, air tawar, air asin, dan berparasit pada hewan atau manusia. Contoh cacing yang berparasit dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut.

a. Enterobius vermicularis Cacing Kremi

Cacing ini berwarna putih, berukuran kecil, dan hidup di usus besar manusia, tepatnya dekat anus. Keberadaan cacing ini sangat mengganggu aktivitas manusia karena menyebabkan rasa gatal. Setelah digunakan untuk menggaruk, tangan harus segera dicuci. Jika tidak segera dicuci, telur cacing yang ikut terbawa di dalam kuku-kuku tangan akan ikut termakan ketika memakan makanan. Cacing tersebut akan masuk dan menetas di dalam perut. Keadaan ini disebut dengan autoinfeksi. lubang kelamin daging sapi yang berisi cacing gelembung prolotid uterus dengan telur ingesti kutikel garis skoleks pindah ke jaringan otot inang sapi onkosfer ingesti telur berisi larva cangkang kait penyerang defekasi skoleks skoleks pengisap inang manusia proglotid dewasa saluran sperma sistiserkus larva cacing reseptakel seminal sirus lubang kelamin vagina kelenjar kuning telur testis saraf longitudinal uterus kanal refridium ventral ovari Gambar 9.11 Cacing kremi Sumber: http:www.dr.natura.com 185 Dunia Hewan

b. Ascaris lumbricoides Cacing Askaris

Cacing ini dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang telah tercemar. Telur cacing dapat keluar bersama tinja manusia. Telur cacing yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi larva, kemudian larva akan berkembang menjadi cacing baru. Cacing ini akan mengambil makanan dan mengisap darah penderita cacingan sehingga keadaan orang yang menderita cacingan akan terlihat pucat dan perutnya buncit.

c. Ancylostoma duodenale Cacing Tambang

Telur cacing ini dapat keluar melalui tinja manusia. Jika telur ini terdapat di tempat yang becek, telur akan menetas menjadi larva. Jika larva ini terinjak oleh orang yang tidak beralas kaki, cacing akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit kaki yang kemudian masuk ke dalam jantung, paru-paru, dan tenggorokan. Jika tertelan ke dalam perut, larva akan berkembang menjadi cacing di dalam perut. Cacing ini akan mengisap darah penderita sehingga penderita menjadi pucat karena kekurangan darah. Sebagian besar cacing Nemathelminthes adalah endoparasit baik pada hewan dan manusia, misalnya, cacing kremi, cacing tambang, dan cacing filaria. Pencegahan penyakit tersebut dapat dicapai dengan cara mempertinggi sanitasi lingkungan dan higiene tubuh untuk memutus daur hidup cacing. Bagaimanakah cara memutus daur hidup cacing gilig? Tu g a s Bersama teman kalian, buatlah bagan reproduksi cacing tambang. Kemudian, gambarlah dan terangkan

5. Cacing Gelang Annelida

Lintah Hirudo medicinalis, pacet Haemadipsa sp., dan cacing tanah Lumbricus terestris yang berbuku-buku atau beruas-ruas seperti gelang merupakan contoh Annelida. Cacing ini dapat hidup di dalam tanah, air tawar, dan di air laut. Hewan ini telah memiliki sistem digesti, saraf, ekskresi, dan reproduksi majemuk. Selain itu, hewan ini telah dilengkapi dengan pembuluh yang di dalamnya terdapat darah yang bersirkulasi. Sebagian besar cacing ini menghasilkan larva bersilia yang disebut larva trokofor. Cacing tanah bersifat menguntungkan karena berperan dalam mempercepat pembusukan sampah dan pelapukan humus sehingga dapat membantu dalam menyuburkan tanah. Cacing tanah ini bersifat hermafrodit karena mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh. Meskipun demikian, perkawinan tetap dilakukan secara silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi secara bersamaan. Annelida hampir sama dengan Nematoda. Perbedaan antara keduanya dapat dilihat pada Tabel 9.1. Tabel 9.1 Tabel 9.1 Tabel 9.1 Tabel 9.1 Tabel 9.1 Perbedaan Annelida dan Nematoda N o . N o . N o . N o . N o . Perbedaan Perbedaan Perbedaan Perbedaan Perbedaan Annelida Annelida Annelida Annelida Annelida Nematoda Nematoda Nematoda Nematoda Nematoda 1. Bentuk tubuh Gilig, bersegmen, terdapat kepala, mata, dan Gilig, tidak bersegmen, dan tidak tentakel berkepala Gambar 9.12 Cacing askaris Sumber: http:www.dr.natura.com Gambar 9.13 Cacing tambang Sumber: http:www.dr.natura.com Gambar 9.14 Lintah Sumber: http:alpha.fmarion.edu