Kelas Anthozoa Hewan Berongga Coelenterata

Biologi X 180 Hewan ini memiliki tubuh yang berbentuk seperti polip, tidak membentuk medusa, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal karang, serta memiliki tentakel yang banyak dan tersusun di sekitar mulut. Mulut bermuara ke stomodaeum, dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Contohnya, anemon dan hewan karang laut.

d. Kelas Ctenophora

Tubuhnya berbentuk seperti sisir, buah kenari, atau pipih, tembus cahaya, mempunyai delapan baris papan dayung bersilia, mempunyai dua buah tentakel, berenang maju dengan menggunakan mulut, ruang gastrovaskular dilengkapi dengan stomodaeum yang sebagian dilengkapi dengan lubang ekskresi, bersifat hermafrodit, dan reproduksi dilakukan dengan seksual. Sebagian ubur-ubur dapat dimakan, sedangkan bunga karang dan anemon laut yang berwarna indah dapat dimanfaatkan sebagai hiasan pada akuarium air laut. Selain itu, keindahan taman laut dapat dijadikan objek wisata dan penelitian. Terumbu karang merupakan tempat yang baik untuk kehidupan ikan. Telah disebutkan di muka bahwa Coelenterata merupakan hewan penyusun terumbu karang koral sehingga memiliki fungsi ekologis. Namun, akhir-akhir ini pemerintah menggalakkan wisata bahari karena terumbu karang memiliki nilai estetis keindahan, misalnya, taman laut bunaken sehingga mampu mendatangkan devisa. Karang laut dapat rusak oleh ulah manusia. Sebutkan kegiatan manusia yang dapat merusak karang laut Tu g a s Saat ini sedang musim pembuatan akuarium air laut. Pergilah ke showroom-showroom akuarium air laut. Lihatlah bentuk-bentuk hewan karang yang ada. Identifikasikan jenis-jenis hewan karang baik dari kelompok Porifera ataupun Coelenterata.

3. Plathyhelminthes Cacing Pipih

Plathyhelmintes cacing pipih ini berbentuk pipih, lunak, dan simetri bilateral. Dapat hidup bebas di air tawar atau air laut, misalnya, Planaria dan sebagai parasit pada hewan atau manusia, misalnya, cacing hati. Cacing ini tidak mempunyai saluran pencernaan makanan dan anus. a . a . a . a . a . Struktur Tubuh Plathyhelminthes Struktur Tubuh Plathyhelminthes Struktur Tubuh Plathyhelminthes Struktur Tubuh Plathyhelminthes Struktur Tubuh Plathyhelminthes Tubuh Plathyhelminthes tersusun atas tiga lapisan embrional, yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Sel mesoderma tidak mengalami perkembangan dan terdiri atas sel yang seragam sehingga disebut sel parenkim. Tubuhnya simetri bilateral. Cacing memiliki saluran pencernaan dari mulut, faring, menuju kerongkongan. Akan tetapi, cacing pipih tidak memiliki saluran pencernaan. Cacing pipih hanya memiliki usus yang bercabang-cabang menuju seluruh tubuh sehingga peredaran makanan tidak melalui pembuluh darah, tetapi langsung diedarkan dan diserap tubuh dari cabang usus tersebut. Sistem ini disebut dengan sistem pencernaan gastrovaskuler. Selain itu, Plathyhelminthes tidak memiliki anus. Pengeluaran dilakukan melalui mulut. Sisa makanan dalam bentuk cair dikeluarkan 181 Dunia Hewan melalui permukaan tubuhnya. Demikian juga penyerapan dan pengeluaran gas dilakukan melalui permukaan tubuhnya. Sistem saraf hampir sama dengan sistem saraf pada Coelenterata, dapat bergerak aktif karena adanya sistem saraf dan sistem indra. Pada cacing hati terdapat dua bintik mata pada bagian kepalanya. Bintik mata tersebut mengandung pigmen yang disebut oseli. Indra peraba pada Planaria disebut aurikula telinga, ada juga yang memiliki organ keseimbangan dan organ untuk mengetahui arah aliran air reoreseptor. b . b . b . b . b . Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cacing pipih dapat berkembang biak secara aseksual dan secara seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh. Tiap- tiap hasil pembelahan akan meregenerasi bagian yang hilang. Cara ini biasa dilakukan oleh Tubellaria sp. Secara seksual dilakukan dengan perkawinan silang meskipun cacing pipih bersifat hermafrodit. Zigot dan kuning telur yang terbungkus kapsul akan menempel pada batu atau tumbuhan, kemudian menetas menjadi embrio yang mirip induknya. Setelah mengetahui struktur dan cara berkembang biak Plathyhelminthes, berikut ini akan dibahas tentang klasifikasinya. Plathyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut.

a. Kelas Turbellaria

Hewan yang termasuk kelas ini biasa hidup mandiri di air tawar, air laut, atau tanah yang basah, jarang sebagai parasit, epitel bersilia, berlendir, dan tubuh berbentuk tongkat, misalnya, Planaria. Planaria Dugesia biasa hidup di air tawar, bertubuh kecil, bersilia, memiliki dua mata, memiliki proboscis tenggorokan yang menonjol keluar, tenggorokan bersambung ke ruang digesti usus bercabang tiga, yaitu anterior dan posterior, tidak memiliki anus, memiliki dua tabung ekskresi, dan memiliki dua batang saraf. Sistem reproduksinya majemuk karena bersifat hermafrodit. Selain itu, Planaria juga dapat melakukan pembuahan sendiri dan ada beberapa di antaranya yang melakukan fragmentasi. Kegiatan 9.1 Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Planaria Planaria Planaria Planaria Planaria Cacing Pipih Cacing Pipih Cacing Pipih Cacing Pipih Cacing Pipih Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Mengetahui struktur tubuh Planaria. Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: 1. air jernih, 2. Planaria, dan 3. botol berleher lebar Cara Kerja: Cara Kerja: Cara Kerja: Cara Kerja: Cara Kerja: 1. Ambillah Planaria dari balik bebatuan yang ada di sekitar sungai yang airnya jernih dan belum tercemar. Di balik bebatuan akan kalian temukan cacing berwarna putih dengan panjang 2 – 3 cm dengan kepala pipih segitiga dan berbintik mata. 2. Ambil dengan kuas atau cutton bud, lalu masukkan ke dalam botol yang telah diisi air sungai yang belum tercemar. Gambar 9.8 Planaria Dugesia a. Sistem pencernaan, b. Sistem saraf, c. Sistem ekskresi, dan d. Sistem reproduksi Sumber: Zoologi Dasar, 1989