Biologi X
214
d . d .
d . d .
d . Tanah
Tanah Tanah
Tanah Tanah
Tanah merupakan tempat tumbuh makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Selain itu, tanah merupakan sumber makanan bagi hewan
dan tumbuhan. Tanah merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup yang beraneka ragam. Pada tanah gembur terdapat lebih banyak makhluk
hidup daripada pada tanah tandus. Bagi tumbuhan, tanah merupakan tempat tumbuh tanaman tersebut. Dapat dikatakan bahwa secara
langsung atau tidak langsung, semua makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya bergantung pada tanah.
e . e .
e . e .
e . Suhu
Suhu Suhu
Suhu Suhu
Seperti telah disebutkan di atas bahwa adanya cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu. Pada saat matahari
bersinar terik dengan intensitas yang tinggi, suhu udara akan meningkat sehingga udara terasa panas. Sebaliknya, jika matahari tidak terik dan
intensitas penyinarannya rendah, suhu udara akan menurun sehingga udara terasa sejuk sampai dingin.
Terjadinya perubahan suhu dari panas ke dingin atau sebaliknya sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup yang ada di
dalam suatu ekosistem karena perubahan suhu ini dapat mengakibatkan perubahan iklim dan curah hujan.
f . f .
f . f .
f . Kelembapan
Kelembapan Kelembapan
Kelembapan Kelembapan
Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembap daripada daerah yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang
hidup di dua daerah tersebut juga berbeda. Pada daerah lembap, lebih banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar matahari,
seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidup secara epifit pada batu-batu lembap, batang kayu basah, dan lainnya.
Di daerah panas, misalnya pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan, seperti bakau dan pohon kelapa.
Latihan
1. Apa sajakah komponen abiotik yang berpengaruh terhadap
ekosistem? 2.
Bandingkan antara makhluk hidup autotrof dan heterotrof 3.
Siapakah yang dikatakan sebagai produsen? 4.
Apa yang dimaksud dengan konsumen? 5.
Bagaimana jika di dalam suatu ekosistem tidak terdapat dekomposer?
Tu g a s
Coba pergilah ke kebun sekolahmu. Amati dan catatlah apa saja yang kalian temui di sana. Dari data tersebut, sebutkan manakah yang
merupakan produsen, konsumen, dekomposer, dan komponen abiotik- nya. Diskusikan hasilnya dengan teman-teman sekelasmu
C. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem yang tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Dalam suatu ekosistem, terdapat suatu keseimbangan yang disebut
215
Ekosistem
dengan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan
berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Perubahan ekosistem karena perubahan jumlah populasi komponen
biotiknya sangat berpengaruh terhadap suatu ekosistem. Perubahan komponen biotik tersebut dapat disebabkan oleh adanya pertumbuhan,
perkembangbiakan, ataupun kematian. Sebagai contoh, jika musim kemarau tidak ada petani yang
menanam padi, ulat dan tikus pemakan batang padi tidak mendapat makanan yang cukup sehingga jumlahnya menurun. Demikian juga
dengan burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus, sebagian masih mendapat makanan untuk bertahan hidup dan sebagian lagi akan mati
karena tidak kebagian makanan. Akan tetapi, pada saat musim penghujan, petani mulai menanam padi maka ulat pemakan daun padi
dan tikus pengerat batang padi akan meningkat jumlahnya karena adanya peningkatan jumlah makanan tersebut, yang diikuti juga dengan kenaikan
jumlah burung pemakan ulat, dan ular pemakan tikus akan berkembang pesat pula.
Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa perubahan jumlah komponen biotik tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan
musim atau keseimbangan ekosistem tetap. Grafiknya dapat dilihat seperti di bawah ini.
Keterangan: 2 3 4 adalah musim penghujan dan 5 6 1 adalah musim kemarau.
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut dengan
homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Betapa kuatnya pertahanan ekosistem terhadap perubahan. Biasanya, batas mekanisme homeostatis dapat dengan mudah diterobos
oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembuangan sampah beracun yang terlalu banyak di dalam perairan sungai sehingga melampaui batas
homeostatis alami sungai yang mengakibatkan kerusakan yang parah terhadap ekosistem sungai. Contoh lainnya adalah penebangan hutan
lindung yang melampaui batas homeostatis sehingga dapat merusak mekanisme homeostatis ekosistem hutan.
D. Saling Ketergantungan Interdependensi
Dari uraian yang terdahulu jelas terlihat bahwa ada saling keter- gantungan di antara komponen penyusun ekosistem, baik itu komponen
biotik maupun komponen abiotik. Hewan dan manusia bergantung kepada tumbuhan. Tumbuhan, hewan, dan manusia sangat bergantung
pada lingkungannya. Berikut diuraikan hubungan saling ketergantungan tersebut.
Tikus Ular
Padi Jumlah makhluk
hidup
Waktu 1
2 3
4 5
6