Biologi Kelas X
98
Latihan
1. Mengapa
Protozoa disebut makhluk hidup yang mirip hewan? 2.
Apakah perbedaan antara ciliata dan flagelata? 3.
Bagaimana cara Amoeba berkembang biak?
4. Sebutkan ciri-ciri
Rhizopoda 5.
Apakah yang membedakan kelompok Sporozoa, Rhizopoda,
Flagellata, dan Ciliata?
Tu g a s
Buatlah tabel perbedaan antara Protozoa, Rhizopoda, Flagellata,
Ciliata, dan Sporozoa Berikan sebuah contoh dari masing-masing kelompok
Protozoa tersebut, lalu gambarlah Diskusikan dengan kelompokmu
C. Protista Menyerupai Jamur
Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur tubuh dan cara reproduksi yang tidak sama dengan kelompok
Fungi. Cara reproduksi jamur lendir hampir sama dengan
Fungi, tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam kingdom
Fungi karena gerakan pada fase aseksualnya lebih mirip dengan
Amoeba. Semetara itu, jamur air lebih menyerupai ganggang pada struktur molekulnya, hanya saja tidak
mengandung klorofil.
1. Filum Jamur Air Oomycota
Oomycota dapat hidup di air atau tempat-tempat lembap dan mempunyai oospora sebagai penghasil spora. Spora yang dihasilkan oleh
zigot berdinding tebal yang berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi tertentu, spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Jamur ini memiliki ciri-
ciri sebagai berikut: a.
dinding sel berupa selulosa, b.
mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat, dan
c. berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora.
Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupa dua buah flagel.
Contoh Oomycota adalah Phytophthora, Saphrolegnia, dan Pythium.
Phytophthora adalah jamur karat putih yang dapat hidup secara saprofit atau parasit. Jamur yang hidup secara parasit, misalnya,
P. nicotin tembakau,
P. palmifera kelapa, dan P. infestans kentang. Saprholegnia mempunyai miselium dan hifa sebagai alat reproduksi.
Jamur ini merupakan saprofit pada hewan air yang telah mati. Jamur ini dikatakan mempunyai spora kembara
dimorf.
2. Filum Jamur Lendir Mycomycota
Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut: a.
bentuk tubuh seperti lendir plasmodium yang merupakan massa protoplasma tidak berdinding;
b. berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak;
c. struktur tubuh vegetatif menyerupai
Amoeba, berbentuk seperti lendir plasmodium, tetapi cara berkembang biaknya menyerupai
Fungi;
99
Protista
d. berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan
yang dilakukan pada fase vegetatif aseksual dilakukan menyerupai Amoeba. Pada tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk
kotak spora seperti pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini
akan pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang menyerupai
Amoeba. Sel-sel gamet ini bersifat haploid dan akan melakukan singami atau
peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara sel jantan dan betina yang akan menghasilkan
zigot;
e. biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang
membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah. Jamur lendir
Mycomycota dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Acrasiomycota dan Myxomycota.
a. Acrasiomycota Jamur Lendir Bersekat
Acrasiomycota dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat Plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah
saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. Saat makanan berkurang
zat kimia yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung membentuk
Plasmodium. Plasmodium akan bergerak ke arah cahaya. Pada saat ada makanan,
Plasmodium akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya yang mengandung spora reproduksi. Pada saat kondisi menguntungkan,
spora yang tertinggal akan membentuk Amoeba baru dan siklus akan
berulang.
b. Myxomycota Jamur Lendir Tidak Bersekat
Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat. Jamur ini berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat,
bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas. Jamur lendir hidup di batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah
basah, kayu lapuk, dan di hutan basah.
Jamur lendir dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif
Plasmodium bergerak amoeboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam
vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa,
Plasmodium membentuk sporangium kotak spora. Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan
bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami. Singami
adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya. Hasil peleburan berupa
zigot dan zigot tumbuh dewasa.
Pada Myxomycota, massa berinti banyak yang disebut Plasmodium
jangan dikacaukan dengan plasmodium penyebab malaria, bergerak berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar hutan, di daun, kayu
busuk untuk memakan bakteri. Plasmodium mempunyai banyak inti, tetapi tidak dapat dibagi menjadi beberapa sel-sel terpisah.
Myxomycota yang sedang bergerak dapat seukuran buah anggur. Saat
Plasmodium membesar, intinya membelah. Sebaliknya, pada
Acrasiomycota, sel-sel individu tetap terpisah saat mereka bergabung membentuk
pseudoplasmodium atau massa multiseluler.