Kelas Turbellaria Plathyhelminthes Cacing Pipih

Biologi X 182 3. Amati cara gerak cacing. Apakah cacing bergerak dengan rambut getarnya atau dengan menggerakkan otot-ototnya? Berikan jawabanmu 4. Apakah ada perbedaan antara warna pada punggung dan perut? Jelaskan 5. Biarkan cacing menempel pada dinding botol. Apakah yang kalian temukan? Apakah kalian menemukan bagian mulutnya? 6. Untuk mengetahui cara Planaria mencerna makanan, masukkan nyamuk yang mengandung darah ke dalam botol. Perhatikan beberapa saat sampai cacing menempel pada nyamuk dan menjulurkan kerongkongannya lalu mengisap darah. 7. Dengan kaca pembesar, perhatikan aliran darah dari mulut dan kerongkongan usus cacing. Bagaimana arah percabangan pada usus cacing. Bagaimana pembuangan sisa makanan tersebut? Apakah cacing memiliki anus? 8. Buatlah laporanmu dilengkapi dengan gambar dan pembahasan

b. Kelas Trematoda

Hampir semua Trematoda hidup sebagai parasit, tidak bersilia, diselimuti kutikula, serta memiliki batil isap mulut dan batil isap perut. Cacing ini ada yang hidup sebagai ektoparasit, misalnya pada ikan. Ada juga yang hidup sebagai endoparasit, misalnya, cacing hati Fasciola hepatica pada saluran pencernaan sapi dan domba, Clonorchis sp. pada manusia, Fasciolopsis sp. pada saluran pencernaan, Paragonimus sp. pada paru-paru, dan Schistosoma pada saluran darah. Gambar 9.9 Fasciola hepatica: a Daur hidup dan b Sistem reproduksi Sumber: Zoologi Dasar, 1989 183 Dunia Hewan Fasciola biasanya terdapat di dalam domba atau sapi. Cacing ini mempunyai batil isap mulut, dari mulut menuju faring ke esofagus bercabang dua, kemudian menyebar ke saluran yang lebih kecil. Saluran pencernaan pada Fasciola adalah gastrovascular. Saluran ekskresi bermula dari sel nyala menuju saluran ekskresi longitudinal dan berakhir di posterior. Sistem sarafnya sama seperti Planaria. Cacing ini bersifat hermafrodit. Siklus hidupnya dimulai dari cacing dewasa yang bertelur di dalam empedu dan kantong empedu domba. Telur keluar bersama tinja. Mirasidium menetas dalam air dan masuk ke dalam siput air tawar. Perubahan miradium menjadi sporokista beredia terjadi di dalam siput, kemudian dengan cara paedogenesis membentuk serkaria berekor. Setelah itu, serkaria keluar dari redia, berenang dan menempel pada tumbuhan menjadi kista. Jika tumbuhan atau rumput tersebut dimakan oleh domba atau sapi, kista yang menempel tersebut akan ikut termakan sehingga telur akan masuk ke dalam perut sapi atau domba dan begitu seterusnya. Clonorchis yang berada di tubuh manusia adalah Clonorchis sinensis. Clonorchis mempunyai struktur tubuh yang hampir sama dengan Fasciola. Perbedaannya terletak pada sistem percabangan yang tidak beranting. Hewan ini biasa berinang pada ikan air tawar. Siklus hidup sama dengan siklus hidup cacing hati yang lain. Jika memakan ikan mentah yang mengandung serkaria, manusia dapat tertular cacing ini. Tu g a s Apakah di daerah kalian terdapat rumah pemotongan hewan? Kalau ada, pergilah ke tempat pemotongan hewan, misalnya, sapi, domba, atau babi. Observasilah kegiatan yang terjadi di sana. Carilah informasi, bagaimanakah tahap-tahap pengujian daging sebelum dijual bebas di pasar-pasar. Tanyakan pula tentang adakah hewan-hewan yang terinfeksi, khususnya cacing hati dan cacing pita. Buatlah laporan observasi kamu Presentasikan di depan teman-teman sekelasmu Kegiatan 9.2 Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Mengetahui struktur tubuh Fasciola hepatica. Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: 1. Ambillah cacing hati yang hidup pada hati domba atau sapi. Carilah di tempat pemotongan sapi. 2. Masukkan ke dalam wadah, lalu ambil sebuah dan amatilah bentuk, warna, usus, jumlah pengisap, dan ada atau tidaknya mulut. Setelah itu, gambarlah 3. Adakah cacing ini mempunyai anus, pembuluh darah, dan gastovaskuler? 4. Buatlah laporanmu dan kumpulkan