Cara Berkembang Biak Tumbuhan Paku

159 Dunia Tumbuhan menghasilkan spora. Tumbuhan paku sporofit dapat tumbuh dan bertunas melakukan perkembangbiakan secara aseksual. Spora yang dikeluarkan dari sporangium dan jatuh di tempat yang sesuai akan berkembang menjadi protalium. Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku. Protalium berumur lebih pendek daripada sporofit. Protalium berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada subtratnya dengan rizoid. Protalium akan berkembang menjadi anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum. Pembuahan hanya berlangsung jika ada air. Peleburan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang diploid. Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora. Spora akan tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu seterusnya hingga berulang siklus pergiliran keturunan. Kebanyakan tumbuhan paku Filicinae mempunyai spora dengan sifat-sifat yang sama dan setelah berkecambah, menghasilkan protalium yang mempunyai anteridium dan arkegonium. Jenis paku yang menghasilkan spora yang sama besar dan berumah satu disebut dengan paku homospor atau isospor. Akan tetapi, pada tumbuhan paku lainnya, seperti Selaginellales dan Hydropteridales, protaliumnya tidak sama besar dan berumah dua yang disebut dengan paku heterospor. Pemisahan jenis kelamin telah terjadi sejak pembentukan spora, selain berbeda jenis kelamin, ukuran juga berbeda. Ada yang berukuran besar dan mengandung banyak cadangan makanan yang disebut makrospora atau megaspora yang terbentuk dalam makrosporangium. Jika berkecambah, akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung arkegonium yang disebut makroprotalium atau protalium betina. Yang berukuran kecil dinamakan mikrospora yang terbentuk dalam mikrosporangium. Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung anteridium yang disebut mikroprotalium atau protalium jantan. Untuk menambah pengetahuan tentang perkembangbiakan tumbuhan paku, marilah kita perhatikan skema pergiliran keturunan paku homospor kiri dan paku heterospor kanan berikut ini. Spora Protalium Gametofit Anteridium Arkegonium Sperma Ovum Zigot Tumbuhan Paku Sporangium Spora Mikrospora Makrospora Mikroprotalium Makroprotalium Anteridium Arkegonium Spermatozoid Ovum Zigot Tumbuhan Paku Mikrosporofil Makrosporofil Mikrosporangium Makrosporangium Spora Protalium Anteridium Arkegonium Sperma Ovum Zigot Tumbuhan Paku Sporofil Sporangium Fase Gametofit n Fase Sporofit 2n Biologi Kelas X 160 b. Klasifikasi Tumbuhan Paku Selain paku homospor dan heterospor, juga terdapat paku peralihan seperti paku ekor kuda Equisetum debile. Spora yang dihasilkan mempunyai ukuran yang sama dan dapat dibedakan antara spora jantan dan spora betina. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sifat sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tumbuhan paku yang bersifat homospor, heterospor, dan peralihan. Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu Psilophytinae paku purba, Lycopodinae paku rambut, Equisetinae paku ekor kuda, dan Filicinae paku sejati. 1 1 1 1 1 Psilophytinae Psilophytinae Psilophytinae Psilophytinae Psilophytinae Paku Purba Paku Purba Paku Purba Paku Purba Paku Purba Sebagian jenis paku purba telah banyak yang punah. Sekarang ini hanya tinggal sedikit jenis paku purba yang masih ada. Anggota paku purba merupakan paku telanjang tidak daun atau memiliki daun kecil- kecil mikrofil yang belum terdeferensiasi. Ada sebagian yang belum memiliki akar, bercabang menggarpu dengan sporangium pada ujung batang dan bersifat homospor. Contoh paku purba, antara lain, Rhynia major, Taeniocrada deeheniana, Zosterophyllum australianum, Asteroxylon mackei, Asteroxylon elberfeldense, Psilotum nudum, Psilotum triquetrum, dan Tmesipteris tannensis. Dari contoh di atas, hanya bangsa Psilotum yang masih dapat ditemukan sampai sekarang, misalnya, Psilotum nudum masih terdapat di Pulau Jawa, Psilotum triquetrum hanya terdapat di daerah tropika, dan Tmesipteris tannensis di Australia. 2 2 2 2 2 Lycopodinae Lycopodinae Lycopodinae Lycopodinae Lycopodinae Paku Rambut Paku Rambut Paku Rambut Paku Rambut Paku Rambut Jenis tumbuhan paku ini daunnya kecil-kecil, tidak bertangkai, dan bertulang satu. Daun ada yang berbentuk seperti jarum dan tersusun rapat menurut garis spiral serta tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Makanan diperoleh dari jamur yang bersimbiosis dengannya. Tumbuhan ini biasa hidup dengan menempel pada batang pohon. Sporofil merupakan daun penghasil sporangium. Contohnya adalah Lycopodium clavatum bahan obat-obatan, Lycopodium cernuum buket bunga, Selaginella selaginoides, Selaganella caudata, dan Isoetes lacustris. Ada juga Lycopodiinae yang telah menjadi fosil, seperti Drepanophycus spinaeformis yang merupakan tumbuhan paku tertua dan Protolepidodendron scharynum. 3 3 3 3 3 Equisetinae Equisetinae Equisetinae Equisetinae Equisetinae Paku Ekor Kuda Paku Ekor Kuda Paku Ekor Kuda Paku Ekor Kuda Paku Ekor Kuda Paku ekor kuda sampai sekarang masih dapat ditemukan, khususnya di tempat-tempat yang lembap. Batangnya bercabang, berkarang, beruas-ruas, dan mengandung zat kersik yang dapat dijadikan bahan penggosok, contohnya, Equisetum. 4 4 4 4 4 Filicinae Filicinae Filicinae Filicinae Filicinae Paku Sejati Paku Sejati Paku Sejati Paku Sejati Paku Sejati Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan tumbuhan paku benar. Tumbuhan paku ini merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering kita jumpai karena sering dijadikan tanaman hias, seperti suplir Adiantum cuneatum, simbar menjangan Platycerium coronatium, dan paku sarang burung Asplenium nidus.Tumbuhan ini biasa hidup di tempat Gambar 8.7 Psilotum triquetrum Sumber: http:alpha.fmarion.edu Gambar 8.8 Lycopodium cernuum dan Selaginella caudata Sumber: http:alpha.fmarion.edu Gambar 8.9 Equisetum debile dan Asplenium nidus Sumber: Taksonomi Tumbuhan 161 Dunia Tumbuhan yang lembap dan sedikit berair. Daun lebar dan tulang daunnya terlihat jelas. Selain itu, tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil dan daun streril. 5 5 5 5 5 Hydropteridales Paku Air Hydropteridales Paku Air Hydropteridales Paku Air Hydropteridales Paku Air Hydropteridales Paku Air Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air, misalnya, Salvinia natans dan Marsilea crenata semanggi. Latihan 1. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh 2. Sebutkan perbedaan tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku

2. Tumbuhan Biji Spermatophyta

Selain tumbuhan lumut dan paku-pakuan, juga terdapat tumbuhan lain, seperti melinjo, padi, kelapa, mangga, pepaya, dan durian. Semua tumbuhan ini termasuk dalam kelompok tumbuhan biji spermatophyta. Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tiap- tiap alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji. Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Akar berasal dari titik tumbuh akar yang terdapat pada jaringan embrional. Akar merupakan bagian bawah suatu tanaman yang umumnya tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Ada dua sistem perakaran pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Pada tumbuhan berkeping dua dikotil, sistem perakarannya merupakan akar tunggang. Akar ini terdiri atas satu akar pokok yang dapat tumbuh membesar dan memanjang. Di sekitar akar ini akan tumbuh rambut-rambut akar yang lebih halus. Pada tumbuhan dikotil, batas antara akar dan batang tidak jelas. Dapat diperhatikan bahwa bagian tanaman yang tumbuh ke atas permukaan tanah dapat disebut batang dan yang tumbuh ke dalam tanah disebut dengan akar. Contoh tanaman yang memiliki akar tunggang adalah mangga, jambu, dan cabai. Pada tumbuhan berkeping satu monokotil sistem perakarannya merupakan akar serabut. Akar serabut ini tidak mempunyai akar pokok, tetapi pangkal tumbuhnya berasal dari batang tumbuhan sehingga terlihat sebagai serabut-serabut halus yang menyebar yang berpangkal dari bagian pangkal batang. Contoh tanaman yang memiliki akar serabut adalah jagung, pisang, dan rumput-rumputan. Batang merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menopang dedaunan yang menghasilkan pangan dan menghubungkannya dengan akar yang menyerap air dan unsur hara. Selain itu, batang juga berfungsi sebagai alat penyimpan makanan. Batang berasal dari titik tumbuh batang yang terdapat pada jaringan embrional. Berkas-berkas pembuluh pada batang merupakan perpanjangan berkas pembuluh pada akar, tetapi penyusunannya agak berbeda. Selain itu, susunan berkas-berkas pada batang monokotil secara nyata berlainan dengan susunan berkas pada batang dikotil. Gambar 8.11 Contoh tumbuhan monokotil Sumber: Majalah Trubus, edisi 331, Juni 1997 Gambar 8.10 Contoh tumbuhan dikotil Sumber: Majalah Trubus, edisi 284, Juli 1997 Biologi Kelas X 162 Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi. Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat atau energi oleh klorofil, karbon dioksida dari udara, dan air dari dalam tanah diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari. Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tanaman dalam bentuk uap melalui stomata. Transpirasi pada hakikatnya sama dengan penguapan. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula, stomata, ataupun lentisel. Sebagian besar transpirasi terjadi pada stomata di dalam daun karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman sebagian besar melalui daun. Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan tumbuhan. Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ untuk perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu memiliki bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga. Mahkota bunga biasanya berbentuk seperti lembaran dengan warna yang mencolok. Warna yang mencolok ini dapat menarik serangga yang dapat membantu penyerbukan. Mahkota bunga terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota bunga ini juga berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau yang terletak di lingkaran luar mengelilingi mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena pada saat bunga masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian bunga di dalamnya. Alat reproduksi alat kelamin bunga terdiri atas alat kelamin betina berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari. Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan. Dari penyerbukan ini akan berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan terus berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi pada bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga dan benang sari akan gugur, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji akan berkembang menjadi biji. Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka Gymnospermae dan tumbuhan berbiji tertutup Angiospermae. Perhatikan skema tumbuhan biji berikut ini. Gambar 8.12 Bagian-bagian bunga Sumber: Koleksi pribadi, 2006 Putik Kepala sari Tangkai sari Mahkota bunga Kelopak bunga Dasar bunga Kepala putik Tangkai putik Bakal buah Bakal biji