Uji Prasyarat Analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 110 4 data; frekuensi kelas interval 95,00 – 104,00 sebanyak 5 data; frekuensi kelas interval 105,00 – 114,00 sebanyak 13 data; frekuensi kelas interval 115,00 – 124,00 sebanyak 12 data; dan frekuensi kelas interval 125,00 – 134,00 sebanyak 3 data. Berdasarkan gambar histogram tersbut disimpulkan bahwa pola distribusi frekuensi data skor keingintahuan siswa kelas Eksperimen II Metode Eksperimen berkecenderungan membentuk pola distribusi normal.

B. Uji Prasyarat Analisis

Untuk melakukan uji analisis data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasayarat analisis. Uji prasayarat analisis yang dimaksud adalah uji normalitas data dan uji homogenitas data.

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data nilai tes kognitif dan angket afektif dari prestasi belajar siswa. Grafik hasil uji normalitas untuk data nilai tes kognitif prestasi belajar siswa dalam gambar 4.11 dan angket afektif prestasi belajar siswa disajikan dalam dan gambar 4.12. commit to user 111 90 80 70 60 50 40 30 20 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Kognit if P e rc e n t Mean 57.76 StDev 10.70 N 74 RJ 0.997 P-Value 0,100 Probability Plot of Kognitif Normal Gambar 4.11 Grafik Uji Normalitas Data Nilai Tes Kognitif Prestasi Belajar Siswa Gambar 4.11 adalah grafik QQ-plot output Minitab dari uji normalitas data nilai tes kognitif Prestasi Belajar. Sumbu horisontal adalah nilai kognitif dan sumbu vertikal adalah persentase. Berdasarkan gambar 4.11 dapat diketahui bahwa data berada pada sumbu x kognitif di rentang nilai 35 s.d. 80. Data juga tersebar di sekitar garis lurus dengan kemiringan tertentu. Sehingga berdasarkan pola tersebut dapat dikatakan data menyebar secara normal. Kesimpulan berdasarkan pola persebaran data tersebut dikuatkan dengan pengujian statistic atas hipotesis normalitas, menggunakan pengujian Ryan-Joiner RJ pada signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa harga p-value = 0,100 atau p-value 0,05. Berddasarkan nilai p-value tersebut dapat diambil kesimpulan yang diperoleh adalah H o ditolak hal ini berarti data prestasi belajar siswa ranah kognitif dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Rangkuman hasil keputusan uji normalitas data nilai tes prestasi belajar siswa ranah kognitif dan ranah afektif disajikan dalam tabel 4.16. commit to user 112 Tabel 4.16 Rangkuman Keputusan Uji Normalitas Masing-Masing Kriteria Normalitas Data Kognitif Kelompok p-value Keputusan Kesimpulan A1B1C1 0,100 H o di tolak Normal A1B1C2 0,100 H o di tolak Normal A1B2C1 0,100 H o di tolak Normal A1B2C2 0,100 H o di tolak Normal A2B1C1 0,100 H o di tolak Normal A2B1C2 0,100 H o di tolak Normal A2B2C1 0,100 H o di tolak Normal A2B2C2 0,100 H o di tolak Normal A1B1C 0,100 H o di tolak Normal A2B1C 0,100 H o di tolak Normal A1BC1 0,100 H o di tolak Normal A2BC2 0,100 H o di tolak Normal A1 0,100 H o di tolak Normal A2 0,100 H o di tolak Normal Berdasarkan tabel 4.16 dketahui bahwa untuk kelompok metode demonstrasi dengan: 1 keingintahuan kategori tinggi dan perhatian tinggi A1B1C1 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. Untuk kelompok metode eksperimen dengan keingintahuan kategori rendah dan perhatian rendah A2B2C2 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. untuk kelompok metode demonstrasi dengan keingintahuan kategori tinggi dan perhatian tinggi dan rendah A1B1C memperoleh p value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data normal. Untuk kelompok metode eksperimen dengan keingintahuan kategori tinggi dan rendah dan perhatian rendah A2BC2 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. Untuk kelompok metode eksperimen A2 dan demonstrasi A1 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. Berikut ini output grafik hasil uji normalitas untuk data angket afektif prestasi belajar siswa disajikan dalam dan gambar 4.12. Sumber: data primer diolah commit to user 113 150 140 130 120 110 100 90 80 70 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Afekt if P e rc e n t Mean 108 StDev 10.85 N 74 RJ 0.998 P-Value 0,100 Probability Plot of Afektif Normal Gambar 4.12 Grafik Uji Normalitas Data Skor Angket Afektif Prestasi Belajar Siswa Gambar 4.12 adalah grafik QQ-plot output Minitab dari uji normalitas data skor angket afektif Prestasi Belajar Siswa. Sumbu horisontal adalah nilai kognitif dan sumbu vertikal adalah persentase. Berdasarkan gambar 4.12 dapat diketahui bahwa data berada pada sumbu x kognitif di rentang nilai 35 s.d. 80. Data juga tersebar di sekitar garis lurus dengan kemiringan tertentu. Sehingga berdasarkan pola tersebut dapat dikatakan data menyebar secara normal. Kesimpulan berdasarkan pola persebaran data tersebut dikuatkan dengan pengujian statistic atas hipotesis normalitas, menggunakan pengujian Ryan-Joiner RJ pada signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa harga p-value = 0,100 atau p-value 0,05. Kesimpulan yang diperoleh adalah H o ditolak hal ini berarti data prestasi belajar siswa dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Rangkuman hasil keputusan uji normalitas data nilai tes prestasi belajar siswa ranah kognitif disajikan dalam tabel 4.17. commit to user 114 Tabel 4.17 Rangkuman Keputusan Uji Normalitas Masing-Masing Kriteria Normalitas Data Afektif Kelompok p-value Keputusan Kesimpulan A1B1C1 0,100 H o di tolak Normal A1B1C2 0,100 H o di tolak Normal A1B2C1 0,100 H o di tolak Normal A1B2C2 0,100 H o di tolak Normal A2B1C1 0,100 H o di tolak Normal A2B1C2 0,100 H o di tolak Normal A2B2C1 0,100 H o di tolak Normal A2B2C2 0,100 H o di tolak Normal A1B1C 0,100 H o di tolak Normal A2B1C 0,100 H o di tolak Normal A1BC1 0,100 H o di tolak Normal A2BC2 0,100 H o di tolak Normal A1 0,100 H o di tolak Normal A2 0,100 H o di tolak Normal Sumber: data primer diolah Berdasarkan tabel 4.17 dketahui bahwa untuk kelompok metode demonstrasi dengan: 1 keingintahuan kategori tinggi dan perhatian tinggi A1B1C1 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. Untuk kelompok metode eksperimen dengan keingintahuan kategori rendah dan perhatian rendah A2B2C2 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. untuk kelompok metode demonstrasi dengan keingintahuan kategori tinggi dan perhatian tinggi dan rendah A1B1C memperoleh p value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data normal. Untuk kelompok metode eksperimen dengan keingintahuan kategori tinggi dan rendah dan perhatian rendah A2BC2 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. Untuk kelompok metode eksperimen A2 dan demonstrasi A1 memperoleh p-value 0,100 sehingga diperoleh kesimpulan uji data adalah normal. commit to user 115 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 M e to d e 9 5 Bonfer r oni Confidence I nter vals for StDevs 2 1 80 70 60 50 40 30 M e to d e Kognitif Test Statistic 0.85 P-Value 0.636 Test Statistic 0.20 P-Value 0.657 F-Test Lev enes Test Test for Equal Variances for Kognitif

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan pada data data prestasi belajar ranah kognitif versus keiingintahuan siswa, prestasi belajar ranah kognitif versus perhatian siswa, dan prestasi belajar ranah kognitif versus metode. Demikian juga untuk data prestasi belajar ranah afektif versus keingintahuan siswa, prestasi belajar ranah afektif versus perhatian siswa, dan prestasi belajar ranah afektif versus metode Uji homogenitas menggunakan uji Tes-F dan Tes-Levene, dengan alat bantu statistik program Minitab 15.

a. Uji homogenitas nilai tes kognitif prestasi belajar ditinjau dari metode

Berikut ini output grafik hasil perhitungan uji homogenitas, disajikan dalam gambar 4.13. Gambar 4.13 Grafik Output Hasil Uji Homogenitas Nilai Tes Kognitif Prestasi Belajar Ditinjau dari Metode Pembelajaran Gambar 4.13 adalah grafik boxplot output Minitab untuk uji kesamaan varians yang berguna dalam penentuan homogenitas nilai tes kognitif prestasi belajar siswa. Pada bagian atas adalah boxplot dengan sumbu horisontal interval commit to user 116 keterpercayaan untuk standar deviasi data pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α = 0,05; dan sumbu vertikal menunjukkan dua kategori metode yaitu metode demonstrasi 1 dan metode eksperimen 2. Sedangkan bagian bawah adalah boxplot dengan sumbu horizontal nilai tes kognitif dan sumbu vertikal menunjuk dua kategori metode demonstrasi 1 dan metode eksperimen 2. Berdasarkan pola boxplot tersebut data tidak simetris yang ditunjukkan dengan garis skewness yang tidak sama panjang, dengan median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kanan. Letak median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri sedangkan median kelas metode eksperimen cenderung ke kanan. Boxplot tidak menunjukkan data outlier yang hal ini berarti data adalah homogen. Kesimpulan berdasar pola grafik boxplot tersebut diperkuat dengan uji statistik uji homogenitas untuk tingkat signifikansi α = 0,05 menghasilkan harga p-value = 0,814 pada F-test sedangkan pada Leven’s Test menunjukkan harga p- value = 0,746, dengan demikian p-value 0,005. Kesimpulan uji homogenitas prestasi belajar ranah kognitif ditinjau dari media pembelajaran menyatakan bahwa H o ditolak yang berarti bahwa data sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen.

b. Uji homogenitas nilai tes kognitif prestasi belajar siswa ditinjau dari

keingintahuan Berikut ini output dalam bentuk grafik hasil perhitungan uji homogenitas, disajikan dalam gambar 4.14. commit to user 117 1 15 14 13 12 11 10 9 8 K e n g in ta h u a n 9 5 Bonfer roni Confidence I nter vals for StD evs 1 130 120 110 100 90 80 K e n g in ta h u a n Kognitif Test Statistic 1.00 P-Value 0.997 Test Statistic 0.04 P-Value 0.843 F-Test Lev enes Test Test for Equal Variances for Kognitif Gambar 4.14 Grafik Output Hasil Uji Homogenitas Nilai Tes Kognitif Prestasi Belajar Ditinjau dari Keingintahuan Siswa Berdasarkan gambar 4.14 diketahui pola boxplot tersebut data tidak simetris yang ditunjukkan dengan garis skewness yang tidak sama panjang, dengan median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kanan. Letak median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kiri. Boxplot tidak menunjukkan data outlier yang hal ini berarti data adalah homogen. Kesimpulan berdasar pola grafik boxplot tersebut diperkuat dengan uji statistik uji homogenitas untuk tingkat signifikansi α = 0,05 menghasilkan harga p-value = 0,997 pada F-test sedangkan pada Leven’s Test menunjukkan harga p- value = 0,843, dengan demikian p-value 0,005 dan kesimpulan uji homogenitas prestasi belajar ranah kognitif ditinjau dari keingintahuan siswa menyatakan bahwa H o ditolak, yang berarti bahwa data sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen. commit to user 118 1 14 13 12 11 10 9 8 P e r h a ti a n S is w a 9 5 Bonfer r oni Confidence I nter vals for StDevs 1 80 70 60 50 40 30 P e r h a ti a n S is w a Kognitif Test Statistic 0.92 P-Value 0.814 Test Statistic 0.11 P-Value 0.746 F-Test Lev enes Test Test for Equal Variances for Kognitif

c. Uji homogenitas nilai tes kognitif prestasi belajar siswa ditinjau dari

perhatian siswa Berikut ini output dalam bentuk grafik hasil perhitungan uji homogenitas prestasi belajar ranah kognitif ditinjaui dari perhatian siswa, disajikan dalam gambar 4.15. Gambar 4.15 Grafik Output Hasil Uji Homogenitas Nilai Tes Kognitif Prestasi Belajar Ditinjau dari Perhatian Siswa Berdasarkan gambar 4.15 diketahui pola boxplot tersebut data tidak simetris yang ditunjukkan dengan garis skewness yang tidak sama panjang, dengan median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kanan. Letak median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kiri. Boxplot tidak menunjukkan data outlier yang hal ini berarti data adalah homogen. Kesimpulan berdasar pola grafik boxplot tersebut diperkuat dengan uji statistik uji homogenitas untuk tingkat signifikansi α = 0,05 menghasilkan harga p-value = 0,814 pada F-test sedangkan pada Leven’s Test menunjukkan harga p- commit to user 119 2 1 15 14 13 12 11 10 9 8 M e to d e 9 5 Bonferr oni Confidence I nter vals for StDevs 2 1 130 120 110 100 90 80 M e to d e Afek tif Test Statistic 0.93 P-Value 0.830 Test Statistic 0.15 P-Value 0.701 F-Test Lev enes Test Test for Equal Variances for Afektif value = 0,746, dengan demikian p-value 0,005 dan kesimpulan uji homogenitas prestasi belajar ranah kognitif ditinjau dari keingintahuan siswa menyatakan bahwa H o ditolak, yang berarti bahwa data sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen.

d. Uji homogenitas skor angket afektif prestasi belajar ditinjau dari metode

Berikut ini output dalam bentuk grafik hasil perhitungan uji homogenitas prestasi belajar ranah afektif ditinjaui dari metode siswa, disajikan dalam gambar 4.16. Gambar 4.16 Grafik Output Hasil Uji Homogenitas Skor Angket Afektif Prestasi Belajar Ditinjau dari Metode Pengajaran Berdasarkan gambar 4.15 diketahui pola boxplot tersebut data tidak simetris yang ditunjukkan dengan garis skewness yang tidak sama panjang, dengan median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kiri. Letak median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kanan. commit to user 120 1 15 14 13 12 11 10 9 8 K e n g in ta h u a n 9 5 Bonfer r oni Confidence I nter vals for StDevs 1 130 120 110 100 90 80 K e n g in ta h u a n Afek tif Test Statistic 1.00 P-Value 0.997 Test Statistic 0.04 P-Value 0.843 F-Test Lev enes Test Test for Equal Variances for Afektif Boxplot untuk kelas metode demonstrasi tedapat data satu outlier, sedangkan boxplot kelas metode eksperimen tidak terdaat data outlier; dengan kondisi ini dapat disimpulkan data adalah homogen. Kesimpulan berdasar pola grafik boxplot tersebut diperkuat dengan uji statistik uji homogenitas untuk tingkat signifikansi α = 0,05 pada pengujian prestasi belajar ranah afektif menghasilkan harga p-value = 0,830 pada F-test sedangkan pada Leven’s Test menunjukkan harga p-value = 0,701, dengan demikian p-value 0,005 dan kesimpulan uji homogenitas prestasi belajar ranah afektif ditinjau dari metode pengajaran menyatakan bahwa H o ditolak, yang berarti bahwa data sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen.

e. Uji homogenitas skor angket afektif prestasi belajar ditinjau dari

keingintahuan siswa Berikut ini output dalam bentuk grafik hasil perhitungan uji homogenitas prestasi belajar ranah afektif ditinjaui dari keingintahuan siswa, disajikan dalam gambar 4.17. Gambar 4.17 Grafik Output Hasil Uji Homogenitas Skor Angket Afektif Prestasi Belajar Ditinjau dari Keingintahuan Siswa commit to user 121 Berdasarkan gambar 4.15 diketahui pola boxplot tersebut data tidak simetris yang ditunjukkan dengan garis skewness yang tidak sama panjang, dengan median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kanan. Letak median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kanan. Boxplot tidak menunjukkan adanya data outlier; dengan kondisi ini dapat disimpulkan data adalah homogen. Kesimpulan berdasar pola grafik boxplot tersebut diperkuat dengan uji statistik uji homogenitas untuk tingkat signifikansi α = 0,05 pada pengujian prestasi belajar ranah afektif menghasilkan harga p-value = 0,997 pada F-test sedangkan pada Leven’s Test menunjukkan harga p-value = 0,843, dengan demikian p-value 0,005 dan kesimpulan uji homogenitas prestasi belajar ranah afektif ditinjau dari keingintahuan siswa menyatakan bahwa H o ditolak, yang berarti bahwa data sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen.

f. Uji homogenitas skor angket afektif prestasi belajar ditinjau dari

perhatian siswa Berikut ini output dalam bentuk grafik hasil perhitungan uji homogenitas prestasi belajar ranah afektif ditinjaui dari perhatian siswa, disajikan dalam gambar 4.18. commit to user 122 1 15 14 13 12 11 10 9 8 P e r h a ti a n S is w a 9 5 Bonfer r oni Confidence I nter vals for StDevs 1 130 120 110 100 90 80 P e r h a ti a n S is w a Afek tif Test Statistic 0.90 P-Value 0.744 Test Statistic 0.14 P-Value 0.712 F-Test Lev enes Test Test for Equal Variances for Afektif Gambar 4.18 Grafik Output Hasil Uji Homogenitas Skor Angket Afektif Prestasi Belajar Ditinjau dari Perhatian Siswa Berdasarkan gambar 4.15 diketahui pola boxplot tersebut data tidak simetris yang ditunjukkan dengan garis skewness yang tidak sama panjang, dengan median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kiri. Letak median kelas metode demonstrasi cenderung ke kiri dan median kelas metode eksperimen cenderung ke kiri. Boxplot tidak menunjukkan adanya data outlier; dengan kondisi ini dapat disimpulkan data adalah homogen. Kesimpulan berdasar pola grafik boxplot tersebut diperkuat dengan uji statistik uji homogenitas untuk tingkat signifikansi α = 0,05 menghasilkan harga p-value = 0,744 pada F-test sedangkan pada Leven’s Test menunjukkan harga p- value = 0,712, dengan demikian p-value 0,005 dan kesimpulan uji homogenitas prestasi belajar ranah afektif ditinjau dari keingintahuan siswa menyatakan bahwa H o ditolak, yang berarti bahwa data sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen. commit to user 123

C. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

0 9 56

PEMBELAJARAN METODE EKSPERIMEN DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT UKUR

2 12 111

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA.

0 1 19

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17

PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITASBELAJAR SISWA | Puspita | Inkuiri 9238 19645 1 SM

0 0 9

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA | Mujazin | Inkuiri 9674 20552 1 SM

0 0 14