commit to user 40
Jasmani dan rohani tidakkurang sehat; 3 Sugesti yang negatif; dan 4 Rangsangan lain yang mengganggu.
Jika siswa menghadapi suatu keadaan yang menarik rasa keingintahuannya maka ia akan menampilkan respon yang mencerminkan perhatian yang lebih
terhadap hal tersebut. Contohnya adalah dalam pembelajaran di kelas, dimana ketika guru menerangkan materi fisika dengan menunjukkan fenomena langsung
yang menarik, maka siswa akan memberikan respon perhatian, memperhatikan guru, mencatat hal yang penting, bertanya terhadap hal yang kurang jelas,
memberikan usul dan pendapat terhadap permasalahan yang ia anggap jelas. Dalam penelitian ini, tingkat perhatian siswa terhadap materi pelajaran
dikategorikan menjadi dua, yaitu kategori tinggi dan rendah. Untuk mengetahui tingkat perhatian siswa terhadap materi pelajaran digunakan alat ukur angket tipe
tertutup dengan empat pilihan jawaban. Berdasarkan teori logika umum jika tingkat perhatian siswa terhadap materi pelajaran siswa tersebut tinggi, maka
diharapkan siswa memiliki prestasi belajar yang tinggi pula. Sehingga terdapat hubungan yang linier positif antara perhatian siswa terhadap materi pelajaran
siswa dengan prestasi belajar siswa.
6. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne 1985 menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi
lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Winkel 1996 prestasi belajar merupakan bukti
commit to user 41
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Menurut Syah 1995 mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah alat ukur yang banyak digunakan
untuk menentukan taraf keberhasilan proses belajar mengajar. Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil
maksimum yang dicapai berupa tingkat kecakapankeberhasilan yang diperoleh siswa setelah setelah melaksanakan usaha-usaha belajar dan pengalaman belajar
yang diikutinya dalam kegiatan proses pembelajaran. Menurut Bloom dalam Arikunto 1990 bahwa hasil belajar dibedakan
menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada penelitian ini aspek yang diukur dalam prestasi belajar adalah aspek kognitif dan afektif. Untuk
aspek psikomotorik tidak diukur karena metode yang digunakan adalah metode demonstrasi dan eksperimen. Pengukuran aspek psikomotorik dari hasil
pembelajaran dari metode demonstrasi tidak dapat diperbandingkan dengan hasil dari pembelajaran menggunakan metode eksperimen.
Pengukuran prestasi belajar pada ranah afektif meliputi aspek: 1 Kesadaran Diri; 2 Kecakapan berfikir rasional; 3 Kecakapan sosial; dan 4 Kecakapan
akademik. Pengukuran prestasi belajar pada ranah kognitif meliputi aspek: 1 pengetahuan hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal itu
meliputi fakta, kaidah dan prinsip, 2 pemahaman, kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari, 3 penerapan, kemampuan untuk
menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru, 4 analisis, kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian,
sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik, 5
commit to user 42
sintesis, kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru, 6 evaluasi, kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu bersama dengan
pertanggungjawaban pendapatnya berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini instrumen yang dikembangkan untuk pengukuran
prestasi belajar pada ranah kognitif adalah hanya sampai aspek kognitif analisis C4. Pertimbangan yang digunakan adalah menyesuaikan dengan tingkat
perkembangan berpikir dari siswa SMP belum bisa secara kompleks mencapai kemampuan kognitif tingkat tinggi, yaitu sintesis C5 dan evaluasi C6.
Sedangkan untuk ranah afektif, empat aspek tersebut di atas mengacu pada pengembangan penilaian IPA sesuai kurikulum yang berlaku di tingkat SMP.
Selanjutnya, dalam pengembangan instrumen penelitian, keempat aspek ranah kognitif dan afektif tersebut dijabarkan dalam indikator penilaian yang nantinya
digunakan dalam membuat soal prestasi belajar. Pada penelitian ini prestasi belajar pada ranah kognitif diukur menggunakan teknik tes dengan bentuk soal
pilihan ganda. Sedangkan untuk prestasi belajar pada ranah afektif diukur menggunakan teknik non tes dengan bentuk soal angket kuisoner.
7. Materi Pelajaran Fisika Listrik Dinamis