Landasan Teori Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

Ika Puspita : Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 Menurut Kotler 2003 citra adalah seperangkat kepercayaan, daya ingat dan kesan- kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Citra perusahaan merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra korporasi dan atau lokal corporate andor local sangat penting dalam sebagian besar jasa. Faktor ini bisa mempengaruhi persepsi terhadap kualitas secara signifikan melalui berbagai cara. Jika penyedia jasa memiliki citra positif dibenak pelanggan, kesalahan minor yang terjadi sangat mungkin dimaafkan. Apabila kesalahan kerapkali terjadi, citra positif tersebut bakal rusak. Sebaliknya jika citra organisasi negatif, maka dampak dari setiap kesalahan kerapkali jauh lebih besar ketimbang bila citranya positif. Dalam kaitannya dengan persepsi terhadap kualitas, citra dapat dipandang sebagai filter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas keseluruhan Gronroos, 2000.

5. Landasan Teori

Citra merupakan sebuah peran yang terpusat pada persepsi pelanggan akan kualitas jasa atau kualitas pelayanan. Citra merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan dan oganisasi lainnya. Oleh karena itu penting sekali untuk mengelola citra dengan suatu cara yang tepat Gronroos, 2000. Menurut Gronroons 2000 pengalaman dalam menggunakan jasa merupakan sebuah fungsi dari dua dimensi kualitas yaitu technical quality adalah apa yang diperoleh pelanggan sebagai hasil dari transaksi antara penyedia dan pengguna jasa dan functional quality adalah bagaimana pelanggan memperoleh jasa tersebut. Dua model dimensi kualitas jasa tersebut menentukan citra perusahaan, hal ini karena adanya pengaruh persepsi pelanggan akan kualitas jasa tersebut. Persepsi pelanggan tersebut merupakan hasipenilaian pelanggan terhadap perbandingan antar jasa yang dirasakan dan diharapkan. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari persepsi tentang dimensi kualitas teknis dengan indikator professionalism dan persepsi tentang dimensi kualitas fungsional dengan indikator reliability, attitudes, accessibility, service recovery, serviscape. Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah citra. Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, dengan tipe explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel- variabel penelitian melalui pengujian hipotesis Singarimbun, 1986. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. Pelaksanaan penelitian berlangsung selama tiga bulan, yakni bulan Maret, April, dan Mei 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang sedang menjalani perawatan, dengan kriteria semua pasien umum. Berdasarkan rekapitulasi data jumlah pasien rawat inap selama tiga bulan terakhir adalah 976 orang, maka diperoleh sampel sebanyak 98 orang 0 dari Populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Pasien yang dirawat lebih dari 2 x 24 jam, karena dianggap telah mengetahui situasi rumah sakit. 2. Pasien dalam keadaan sadar dan mampu berwawancaramenjawab pertanyaan. 3. Pasien anak-anak diwakili orang tuanya atau keluarga terdekat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara langsung terhadap responden yang berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan dan data sekunder diperoleh dari catatan rekam medik rumah sakit dan manajemen rumah sakit. Metode analisis data digunakan Chi-Square Metode Pengukuran Pengukuran terhadap variabel persepsi pasien tentang kualitas pelayanan yang terdiri dari persepsi tentang dimensi kualitas teknis dengan indikator professionalism dan persepsi tentang dimensi fungsional dengan indikator reliability, attitudes, accessibility, service Ika Puspita : Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 recovery dan serviscape menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban sangat baik nilai 5, baik nilai 4, kurang baik nilai 3, tidak baik nilai 2 dan sangat tidak baik nilai 1. Untuk pengukuran variabel dependen yaitu citradengan alternatif jawaban sangat setuju nilai 5, setuju nilai 4, kurang setuju nilai 3, tidak setuju nilai 2 dan sangat tidak setuju nilai 1. Metode Analisis Data Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini mencakup umur dengan kategori 25 tahun,25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun dan 54 tahun. Pendidikan dengan kategori SD, SLTP, SLTA, Akademi dan Perguruan Tinggi. Pendapatan dengan kategori Rp. 500.000, Rp. 500.000- Rp. 1.000.000, Rp. 1.000.000- Rp. 1.500.000, Rp. 1.500.000- Rp. 2.000.000 dan Rp. 2.000.000. Jenis pekerjaan dengan kategori tidak bekerja, ibu Rumah Tangga, petani, yayasan, POLRI dan wiraswasta. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan derajat kepercayaan 95 nilai probabilitas 0,05. Bila nilai p 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Aceh Tamiang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang adalah rumah sakit tipe C milik Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang berpenduduk ± 125.000 jiwa beralamat di Jl. Kesehatan Kecamatan Karang Baru. Lokasinya sekitar 1,5 Km dari pusat kota Kuala Simpang dan berada sekitar 0,5 Km dari jalur jalan negara yang menghubungkan Banda Aceh-Medan. Memiliki luas area 6 hektar dimana perbandingan lahan terbangun 30 berupa gedung dan fasilitas rumah sakit. Masih tersedia lahan kosong untuk pengembangan rumah sakit selanjutnya. Pada awalnya RSUD Kabupaten Aceh Tamiang ini merupakan Rumah Sakit Umum Kuala Simpang peninggalan Pemerintah Belanda yang berfungsi sebagai rumah sakit perkebunan, yang dibangun pada tahun 1915 dan pada tahun 1974 diubah statusnya menjadi Puskesmas Karang Baru. Pada tanggal 2 Februari 2003 Puskesmas Karang Baru mengalami peningkatan status pelayanan menjadi pelayanan rumah sakit. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 930MENKESSKVI2003 status pelayanan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang menjadi rumah sakit dengan klasifikasi Kelas C terhitung sejak tanggal 24 Juni 2003 dan pada tanggal 2 Agustus 2003 dikukuhkan dengan penandatanganan prasasti oleh Bapak Ahmad Sujudi selaku Menteri Kesehatan RI Profil RSUD Tamiang, 2006. Sarana dan prasarana yang tersedia di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari poliklinik rawat jalan yang terdiri dari: klinik dokter umum, klinik penyakit dalam, klinik kebidanan, klinik anak, klinik bedah, klinik gigi, klinik mata, klinik THT, klinik paru, klinik syaraf , IGD dan rawat inap dengan 133 tempat tidur yang terdiri dari ruang VIP, kelas I, kelas II dewasa, kelas II anak, kelas III, ruang bersalin dan ruang neonatus. Tersedia juga pelayanan penunjang medik terdiri dari: 2 unit kamar operasi, apotikfarmasi, laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik, ICU dan pelayanan penunjang non medik terdiri dari: instalasi gizi, pemulasaran jenazah, IPSRS, loundry, gedung generator set serta pelayanan administrasi rekam medik dan administrasi umum. Pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang didukung oleh berbagai jenis ketenagaan yang berjumlah 358 orang, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap, Honorer maupun Bakti. Dengan kualifikasi 13 orang dokter Umum, 4 orang dokter spesialis dan 1 orang dokter gigi. Sedangkan untuk spesialis THT, Ika Puspita : Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 Mata, Paru dan Syaraf, pihak rumah sakit menjalin kerjasama dengan para dokter spesialis dari RSU Langsa dan masih bersifat dokter kunjungan. Karakteristik Responden Keseluruhan responden penelitian berjumlah 98 orang. Responden terbanyak adalah yang berumur 35-44 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan SLTA. Kebanyakan responden berpendapatan antara Rp. 500.000 sampai Rp. 1.000.000 dan pekerjaan responden terbanyak adalah wiraswasta dan ibu rumah tangga. Deskripsi Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan dan Citra Hasil analisis univariat persepsi Pasien tentang kualitas pelayanan yang terdiri dari persepsi pasien tentang dimensi kualitas teknis dengan indikator professionalism dan persepsi pasien tentang dimensi fungsional dengan indikator reliability, attitudes, accessibility, service recovery dan serviscape, kebanyakan responden menjawab kurang baik dari kelima pilihan jawaban mulai dari sangat tidak baik, tidak baik, kurang baik, baik dan sangat baik. Pendapat responden secara umum mengenai pernyataan citra, kebanyakan responden menyatakan kurang setuju dari dari kelima pilihan jawaban mulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju dan sangat setuju. Hasil Analisis Chi-Square Penelitian ini menggunakan analisis Chi- Square dengan hasil sebagai berikut: Hubungan Persepsi Pasien tentang Dimensi Kualitas Teknis dengan Citra 1. Hubungan Persepsi Pasien tentang Professionalism dengan Citra Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan professionalism kurang baik dengan kategori kurang setuju pada citra. Hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang professionalism dengan citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. Hubungan Persepsi Pasien tentang Dimensi Kualitas Fungsional dengan Citra 1. Hubungan Persepsi Pasien tentang Reliability dengan Citra Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden menyatakan reliability kurang baik dengan kategori kurang setuju pada citra dan hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang reliability dengan citra.

2. Hubungan Persepsi Pasien tentang

Attitudes dengan Citra Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden menyatakan attitudes kurang baik dengan kategori kurang setuju pada citra dan hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang attitudes engan citra. 3. Hubungan Persepsi Pasien tentang Accessibility dengan Citra Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan accessibility kurang baik dengan kategori kurang setuju pada citra. Hasil uji Chi- Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang accessibility dengan citra. 4. Hubungan Persepsi Pasien tentang Service Recovery dengan Citra Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden menyatakan service recovery kurang baik dengan kategori kurang setuju pada citra dan hasil uji Chi- Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang service recovery dengan citra. Ika Puspita : Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 5. Hubungan Persepsi Pasien tentang Serviscape