Hubungan Persepsi Pasien tentang Hubungan Persepsi Pasien tentang

Ika Puspita : Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 5. Hubungan Persepsi Pasien tentang Serviscape dengan Citra Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden menyatakan serviscape kurang baik dengan kategori kurang setuju pada citra dan hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang serviscape dengan citra. Pembahasan

1. Hubungan Persepsi Pasien tentang

Kualitas Pelayanan Rumah Sakit dengan Citra Rumah sakit sebagai institusi yang memberikan pelayanan jasa harus memperhatikan kualitas pelayanan pada semua sistem yang terkait. Tenaga medis, paramedis dan non medis akan mampu bekerja dengan baik melayani pasien, jika didukung dengan fasilitas gedung, peralatan diagnostik dan non diagnostik, fasilitas penunjang medis yang memadai dan suasana kerja yang nyaman. Citra rumah sakit bisa dijadikan suatu faktor untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada pasien. Interaksi yang terjadi antara pasien dengan petugas serta fasilitas yang tersedia dan juga kondisi lingkungan rumah sakit secara umum terbukti berpengaruh terhadap citra rumah sakit. Kesan dan pengalaman yang dirasakan pasien baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain selama menjalani proses pelayanan kesehatan akan mempengaruhi persepsi pasien. Baik tidaknya citra rumah sakit tergantung dari segala usaha rumah sakit memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien, apabila pelayanan yang di terima sesuai dengan apa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan akan dipersepsikan baik oleh pasien. Target yang sangat diharapkan adalah setiap pasien yang telah memanfaatkan pelayanan rumah sakit akan terpuaskan dan percaya terhadap kualitas pelayanan yang telah diterima, serta menjadikan rumah sakit tersebut sebagai tempat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Namun demikian, hal yang utama adalah pasien tersebut mampu menjadi alat promosi yang baik bagi rumah sakit yaitu dengan menceritakan dan merekomendasikan kepada orang lain melalui penyebaran informasi mulut ke mulut, tentunya ini akan sangat positif bagi pemasaran dan citra rumah sakit dimasyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian dari responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang adalah pasien yang sudah pernah berobat di rumah sakit lain dan sebelum berobat mereka telah mendengar ataupun membaca mengenai kondisi pelayanan di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Sehingga pasien dapat membandingkan antara harapan mereka dengan apa yang di rasakan selama memperoleh pelayanan dan mereka juga dapat menilai atau mempersepsikan bagaimana kualitas pelayanan kesehatan yang telah diterimanya, dan pada akhirnya mereka juga akan bisa menentukan citra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini sesuai dengan pendapat Lestari 2004 yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan merupakan tolak ukur kualitas rumah sakit. Bila suatu rumah sakit telah berhasil memberikan pelayanan kesehatan dengan baik sehingga dapat memberikan kepuasan kepada kliennya, itu berarti rumah sakit tersebut telah memiliki kualitas yang baik. Dengan demikian, lambat laun pada rumah sakit tersebut akan tercipta suatu citra yang positif dari masyarakatnya.

2. Hubungan Persepsi Pasien tentang

Professionalism dengan Citra Professionalism dalam pelayanan kesehatan berkaitan dengan pengetahuan, keahlian teknis dan pengalaman dalam memberikan pelayanan kesehatan Hanjon et all, 2000. Setiap profesi menuntut adanya profesionalitas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pelayanan di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh para profesional yang ada di dalamnya. Rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik tenaga medis maupun non medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Ika Puspita : Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2009 Hasil analisis dengan Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi pasien tentang kualitas pelayanan pada dimensi professionalism dengan citra rumah sakit, dengan p = 0.000 喉 0.05. Dengan demikian professionalism sumber daya manusia dalam hal ini dokter, perawat dan petugas non medis memegang peranan penting dalam membentuk citra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Gronroos 2000 yang menyatakan professionalism merupakan salah satu kriteria penilaian kualitas jasa yang berpengaruh terhadap citra, dimana pelanggan menganggap bahwa pengetahuan dan keterampilan para karyawan pada suatu penyedia jasa sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara profesional. Berdasarkan hasil analisis univariat, sebagian besar responden berpersepsi masih kurang baik tentang professionalism dokter, perawat dan tenaga non medis. Berdasarkan hasil wawancara, beberapa responden beralasan bahwa petugas rumah sakit belum memberikan pelayanan kesehatan yang meyakinkan sehingga timbul keragu-raguan pada pasien dan keluarga akan kualitas pelayanan yang diterimanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Pohan 2003, jika tidak dipenuhinya kompetensi teknik yang menyangkut dengan keterampilan, kemampuan dan penampilan atau kinerja pemberi pelayanan kesehatan dapat mengakibatkan berbagai hal, mulai dari penyimpangan kecil terhadap standar pelayanan kesehatan, sampai kepada kesalahan fatal sehingga menurunkan kualitas pelayanan kesehatan dan membahayakan jiwa pasien.

3. Hubungan Persepsi Pasien tentang