124
yang didapat tidak tersalur dengan baik sebagaimana mestinya padahal panti sangat membutuhkan.
4.4.5. Sistem Pengembangan Karir.
Setiap staf yang berminat dan ingin mengembangkan karirnya diberi kesempatan untuk mengajukan permohonan untuk kenaikan pangkat dan yang ingin
melanjutkan pendidikan diberikan rekomendasi dan ijin. Kepala panti sangat mendukung stafnya dapat mengembangkan karirnya, karena dianggap akan
mendukung bagi kemajuan panti. Hal itu juga dikuatkan oleh pernyataan Kepala Panti saat penulis mewawancarai. Beliau menyatakaan kalau pelatihan dan
pendidikan sebagai cara untuk mengembangkan karir. Agar karir cepat naik maka disesuaikan dengan pendidikan personal staf. “kita sangat mendukung pegawai ada
kemauan dan kesiapan ikut mengikuti pendidikan dan pelatihan, karena itu sangat bermanfaat bagi panti ini. Di samping itu dengan pendidikan dan pelatihan akan
dapat mengembangkan karir mereka” katanya. Jika karir staf-staf di panti itu cepat naik maka kualitas pelayanan panti juga kemungkinan besar akan meningkat. Namun
akhir-akhir ini yang menjadi kendala dalam urusan pengembangan karir yang dialami oleh staf adalah kadangkala kurang cepatnya bagian administrasi dalam memproses
segala apa yang disiapkan oleh staf.
4.4.6. Strategi Penggalian, Pemeliharaan Sumber Organisasi dan Konsistensinya
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
125
Strategi Idealnya dapat dilakukan dengan penyiapan dan pembenahan sebagai berikut : Pemberdayaan, Kemitraan, Partisipasi, Advokasi dan Pelayanan Sosial.
Strategi yang digunakan selama ini di PSPP Insyaf adalah penyiapan pemakaian tenaga-tenaga professional berperan dalam penggalian sumber-sumber tersebut.
Untuk sumber daya manusia yang digali di panti misalnya staf, kelayan dan tenaga- tenaga honor lainnya. Untuk menggali sumber-sumber tersebut harus diklasifikasikan
dulu tiap unsur-unsur yang ada. Untuk staf dan tenaga honor misalnya seharusnya ada tenaga-tenaga yang khusus membimbing, mendidik dan merawat mereka selain dari
Kepala Panti. Ketika ditanya seorang staf mengenai perawatan secara khusus mengaku tidak ada sama sekali. “gak ada perawatan kesehatan khusus, hanya dari
askes itu aja. Kalau kita mau berobat kapan saja bisa-bisa aja, gratis kok” Misalnya untuk perawatan kesehatan staf secara khusus maka selain dokter untuk kelayan
seharusnya digunakan tenaga seorang Dokter untuk staf yang memberikan perawatan secara rutin. Atau misalnya tenaga Psikologi khusus untuk staf yang khusus
membimbing staf tersebut. Mengingat pekerjaan staf terutama mereka yang berprofesi sebagai pekerja sosial yang harus terjun berhadapan dengan kelayan
sangatlah memerlukan mental dan energi yang cukup. Berdasarkan temuan yang didapat untuk penggalian dan pemeliharaan staf ini masih sangat kurang. Strategi
untuk penggalian dan pemeliharaan kelayan yang dilakukan selama di PSPP Insyaf sudah cukup bagus. Hal itu terlihat dari hasil temuan dalam kehidupan sehari-hari.
Konsentrasi dalam penyusunan dan pelaksanaan strategi untuk kelayan sebagai
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
126
sumber yang ada di panti dapat dikatakan cukup.Untuk strategi penggalian dan pemeliharaan sarana dan prasarana dapat dijelaskan sistematisnya sebagai berikut :
Ü Perbaikan mesin pemotong rumput
Mesin potong rumput yang dimiliki PSPP “Insyaf” Medan saat ini berjumlah 2 unit, yang dipergunakan untuk memelihara taman, halaman dan kebun
dengan luas areal 8.960 M2. Dengan memperhatian lahan yang menjadi objek garapan cukup luas diperlukan kondisi peralatan harus selalu siap pakai. Oleh
karena itu guna menyediakan mesin pemotong rumput agar senantiasa dalam kondisi baik diperlukan perawatan secara berkala tanpa harus menunggu
sampai peralatan tersebut rusak berat. Dijadwalkan secara berkala perawatan mesin pemotong rumput ini
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan penggunaan dana yang tersedia sebesar Rp.1000.000,- dipergunakan untuk biaya pembelian spearpart maupun
jasa upah petugas yang melaksanakan perbaikan dan perawatan. Ü
Pemeliharaan Komputer dan AC Dana yang tersedia dalam DPA ta-2007 untuk pemeliharaan 7 unit computer
seluruhnya berjumlah Rp.4.550.000,- kegiatan pemeliharaan komputer diarahkan untuk pembelian spearpart penambahan aksesoris,
penggantianmeng-Upgrade Hard Disk dan lain-lain, dilaksanakan 3 bulan sekali. Sedangkan biaya untuk pemeliharaan AC, sebanyak 6 unit 4 AC Split
dan 2 AC Window sebesar Rp.750.000,-dilaksanakan sekali dalam setahun dan perawatan AC dijadwalkan Bulan Oktober 2007 dengan melakukan
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
127
pencucian dan mengisi obat pendingin oleh petugas yang melaksanakan perbaikanperawatan.
Ü Pemeliharaan Kenderaan Dinas
Kenderaan dinas yang dimiliki PSPP “Insyaf” sampai tahun 2007 terdiri : 1.
Kenderaan Roda 2= 7 unit Suzuki A-100 1993 1 unit, Tornado 1997 2 unit, Suzuki Bravo 1998 1 unit, Supra X 125 2005 2 unit dan Honda Mega
Pro 2005 1 unit. 2.
Kenderaan Roda 4 = 3 unit Kijang Kapsul 1997, Ambulan 2003, Strom Mutsibusi 2004
Untuk memperbaiki dan merawat sarana transportasi tersebut agar senantiasa berada dalam kondisi yang siap pakai diperlukan perawatan dan
pemeliharaan yang intensif karena dengan terbatasnya jumlah kenderaan dinas yang tersedia sangat berpengaruh terhadap tingginya frekuensi pemakaian,
ditambah dengan kondisi fisik mesinnya itu sendiri yang sudah cukup tua usianya terutama Roda 2 berjumlah 3 unit. Dengan alokasi dana sebesar
Rp.34.500.000,-selama 12 bulan, pemanfaatannya dipergunakan untuk : a.
Pembelian BBM b.
Pembelian Oli samping dan spear part sepeda motor c.
Biaya ganti Oli Mesin Speda motor, kenderaan Roda 4 dan roda 2 d.
Biaya ganti oli porseneling roda 4 e.
Biaya perpanjangan STNK Roda 2 dan roda 4 f.
Biaya service dan tune up mesin sepeda motor, kenderaan Roda 4
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
128
g. Biaya pembelian spear part kenderaan roda 4
h. Biaya pembelian ban sepeda motor dan kenderaan roda 4
Ü Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Tahun Anggaran 2007 Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf memperoleh alokasi dana pemeliharaan gedung sebesar Rp.38.670.000,-dibandingkan dengan luas
gedung yang ada seluas 2.578 M, maka jumlah dana tersebut sangat kecil. Untuk itu dalam pemeliharaan gedung kantor pada tahun 2007 diprioritaskan
untuk gedung asrama “MAWAR”,Asrama “ANGGREK” dan AULA. Dengan memperhatikan jumlah dana sebagaimana tersebut di atas, maka pelaksanaan
kegiatan renovasi gedung ini harus melibatkan pihak rekanan baik untuk kegiatan perencanaan, pengawasan maupun pekerjaan fisik untuk bidang jasa
dan konstruksi. Ü
Pemeliharaan Taman, Halaman Gedung Data temuan bahwa TA-2007 PSPP Insyaf memperoleh alokasi dana
pemeliharaan Taman halaman sebesar Rp.10.240.000,- untuk seluas 2.560 M, maka kegiatan pemeliharaan taman, halaman digunakan untuk pengecatan bak
bunga, pagar dan penghijauan. Kegiatan pemeliharaan taman, halaman ini dijadwalkan untuk dilaksanakan pada akhir triwulan IV melalui penunjukan
dan pembayaran langsung untuk pekerjaan pengecatan pagar batu dan besi pengecatan kanstin dan perbaikan pagar tembok serta kanstin. Sedangkan
untuk pemeliharaan taman berupa tanaman bunga-bungaan akan dilaksanakan dengan melalui pembelian langsung.
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
129
Dari hasil pengamatan bahwa pemeliharaan taman dan halaman gedung menunjukkan peningkatan yang cepat dan cukup baik. Hal itu tercermin dari
terealisasinya kegiatan pengecatan pagar, penambahan bunga-bunga baru dan perbaikan segala kerusakan taman dan halaman. Dari pengamatan bahwa
konsentrasi untuk pemeliharaan taman dan halaman gedung oleh Kepala Panti sangatlah tinggi ditambah lagi dengan dukungan dari Bapak Drs.Panjaitan
Staf seksi Rehabilitasi Sosial yang selalu terjun menangani hal pemeliharaan ini. Saat ditanya seorang staf mengaku kalau satu tahun terakhir ini memang
konsentrasi untuk perbaikan taman dan halaman gedung itu sangatlah tinggi, “Ya…setelah Pak Siahaan ini memang konsentrasi untuk pemeliharaan taman
ini tinggi, soalnya juga Bapak itu suka yang indah-indah katanya” ungkap seorang staf Pekerja Sosial, dari pengamatan dukungan dari para staf yang
lain dan para kelayan panti juga sangat besar terhadap perbaikan dan pemeliharaan taman dan halaman gedung itu.
Ü Renovasi dan Pembangunan Gedung Khusus
Pada TA-2007 PSPP Insyaf memperoleh alokasi dana renovasi dan pembangunan gedung khusus sebesar Rp.2.007.880.000,-biaya tersebut untuk
pembangunan gedung khusus Asrama Melati seluas 480 M². Untuk maksud tersebut Kepala Panti akan menerbitkan SK tentang
penunjukan Panitia Pemilihan Langsung Pekerjaan Renovasi Gedung Kantor panti. Saat Kepala Panti ditanya mengenai pemeliharaan gedung ini, Beliau
mengaku sudah lama menyusun perencanaan sampai ke sana. “Ya itu sudah
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
130
lama kita rencanakan. Kita merencanakan panti ini menjadi pusat rehabilitasi nantinya. Maka dari itulah kita membenahi dan menata semua terutama
arahnya kepada perbaikan Gedung khusus ini”kata beliau. Direncanakan pada akhir bulan Juni 2007 pekerjaan untuk perencanaan sudah dapat
dilaksanakan, sehingga diharapkan pada minggu ke III Juli 2007 dokumen pelelangan berupa gambar dan RKSS sudah dapat diselesaikan dan
diserahterimakan oleh Konsultan Perencanaan kepada kepala Panti, dengan demikian pada awal Juli 2007 proses pemilihan langsung Pekerjaan renovasi
Gedung sudah dapat dimulai. Dengan Mengacu kepada Kepres RI.No.8 Tahun 2003 bahwa proses pemilihan langsung harus menempuh prosedur dan
jangka waktu minimal 56 hari, maka paling cepat baru awal September 2007 SPK pekerjaan renovasi gedung baru dapat diterbitkan yang menandai
dimulainya pekerjaan kontruksi renovasi gedung. Dengan demikian jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender, maka pada akhir Bulan
Oktober serah terima pekerjaan pertama dapat dilaksanakan antara pihak rekanan dan Kepala Panti, yang selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk
pemebayaran pekerjaan sebesar 85 dari borongan, sedangkan pembayaran berikutnya sebesar 15 baru dapat dilaksanakan setelah berakhirnya masa
pemeliharaan selama 30 hari kalender yaitu bulan November. Dari hasil temuan bahwa konsistensi penggalian yang dilakukan tidak semua
berhasil hal itu terbukti dari hasil pengamatan penulis terhadap keterampilan dari staf terutama pekerja sosial dipanti belumlah memadai. Hal itu juga tampaknya diakui
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
131
oleh Kepala Panti pada saat diwawancarai. “memang keterampilan dari staf terutama pekerja sosial belumlah memadai, namun kita tetap mencoba bagaimana membenahi
hal itu. Di situlah peran kita untuk selalu mengarahkan dan perlu waktu untuk meningkatkan keterampilan mereka”.
Untuk Sarana dan prasarana misalnya dari hasil temuan untuk pembenahan perpustakaan belumlah terlaksana. Sementara dari hasil wawancara dengan salah
seorang staf bahwa penambahan buku sekitar 100 buah untuk perpustakaan nanti akan segera dilaksanakan.”direncanakan tahun ini akan ditambah buku sekitar
seratus buah. Hasil wawancara dengan Bapak Mukramin Kepala Sub Bag Tata Usaha saat ditanya mengenai sarana dan prasarana yang kurang di Panti mengatakan
bahwa pengusulan dan permohonan untuk mendapatkan bus angkutan khusus yang selama ini dilakukan belumlah berhasil. “bus tiga perempat itu penting lhoo… ya
ngantar-ngantar pegawai dan anak-anak misalnya kepingin keluar, apalagi misalnya saat wisata…….Kita tetap mencoba untuk mengusulkan bus itu namun memang
sampai sekarang belum berhasil”
Sumber Lain yang Digali dan Bagaimana Konsistensinya
Data-data yang ditemukan ditambah dengan data tersurat selama penelitian diuraikan sebagai berikut :
1. Bangunan dan Fasilitas Lingkungan a.
Luas Panti : 8.960 M² dan Luas Bangunan : 5.219,5 M²
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
132
b. Ventilasi; Setiap ruangankamar dalam asrama dan kantor terdapat kaca
sebagai lubang udara. Ventilasi tertata dengan baik c.
Tata Lampu; Setiap kamar, ruang tengah panti mempunyai lampu dan tertata cukup bagus. Kecuali ruangan Panti yang tidak digunakan, sebagian
lampunya rusak dan sebagian tidak mempunyai lampu. d.
Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Di dalam panti ada terdapat poliklinik yang dilengkapi dengan fasilitas-
fasilitas kesehatan seperti: alat pengukur tinggi badan, alat pengukur berat badan, Thermometer alat pengukur suhu badan, P3K dan obat –obat ringan
lainnya, dll. 2. Peralatan
a. Tempat tidur; Setiap kamar dalam panti terdapat 2 buah tempat tidur
bertingkat. Setiap kelayan dan sebagian Pekerja Sosial mendapat tempat tidur. Jumlah tempat tidur memang berlebih.
b. Meja; Setiap kamar mendapat minimal 1 meja ditambah lagi meja diruang
piket sekitar 3 meja. Diruang piket tersebut adalah meja dari struktur department dari kelayan. Adapun struktur departemennya adalah Chief, COD,
HOD dan Expediator. Sebetulnya jumlah meja juga berlebih sehingga banyak yang tidak digunakan.
c. Kursi; Setiap kamar minimal 1 buah kursi ditambah lagi kursi di ruang piket
ada 4, lain lagi kursi diruang tamu yang disesuaikan dengan jumlah kelayan.
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
133
Kursi dikeluarkan ketika ada kegiatan-kegiatan seperti Morning Meeting, Discussion, Breafing, Static Group dll. Kualitas kursi cukup bagus.
3. Pelayanan Operasional
a. Makanan, Kalori, Mutu dan jenis menu, kuantitasnya cukup dapat diukur dari menu yang telah ada
b. Pakaian; Jumlah fasilitas Cucian: Setiap kelayan dalam panti mendapat
tempat untuk mencuci kamar mandi yang cukup luas. Namun tempat ini sering tidak digunakan karena airnya kurang bagus. Sehingga kelayan
disediakan tempat mencuci di asrama lain. Pencuci pakaian Mesin tidak ada. Tetapi kelayan disediakan sabun, So-klinRinso, Brush, Ember untuk 1
asrama, Gayung untuk 1 asrama, dll. Frekuensi Pergantian Pakaian: Kelayan disediakan 1 kaus+pakaian celana + baju untuk praktek. Kelayan
juga selalu disarankan untuk menyediakan baju 3 stel. c.
Kesehatan dan Kebersihan Setiap kelayan mendapatkan pemeriksaan oleh Dokter dan perawat kesehatan
1 kali seminggu yaitu setiap hari Kamis pagi. Disamping itu pihak panti juga melakukan rujukan ke Rumah Sakit pemeriksaan urine. Selain itu juga panti
menyediakan obat-obatan, sabun mandi, sabun cuci, odol, sikat gigi, karbol dll, untuk kelayan itu rutin diberikan. Bagi yang sakit diberikan perawatan
khusus dan kadang dibawa berobat ke luar jika perawatan di dalam tidak mampu. Gotong-royong adalah kegiatan yang menjadi kebiasaan dan hal yang
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
134
sering dilakukan di dalam panti. Namun ada waktu jadwal rutin untuk melaksanakan gotong-royong yaitu setiap hari Jumat. Kebersihan asrama
cukup terasa dan terlaksana karena setiap kelayan pada masing-masing asrama punya giliran untuk kebersihan.
d. Rekreasi dan kegiatan pengisian waktu luang
Widya wisata rekreasi merupakan kegiatan penunjang di Panti Insyaf. Adanya kegiatan rekreasi ini adalah sebagai bentuk konsistensi pimpinan
untuk menggali energi dan semangat para staf. Kegiatan seperti ini juga dirasakan dapat menghilangkan rasa kejenuhan para staf dan kelayan yang
telah lama melaksanakan kegiatannya. 4. Pelayanan Profesional
a. Asuhankelayan; Jumlah : 82 orang kelas Konvensional dan 16 orang Kelas rehabilitasi terpadu Detox. Tugas-tugas pengasuh berperan dalam
melakukan pendampingan, disamping membina, mengarahkan dan mengajar mendidik. Pengasuh juga kadang bertugas melaukan pengawasan terhadap
setiap kelayan. Namun ada beberapa pekerja sosial yang kurang serius dengan tugas tersebut.
b. Pekerja Sosial dan pelayanan professional lain yang terkait
Jumlah tenaga petugas dan tugas masing-masing 1.
Pekerja sosial : 16 orang Aktif, melakukan pendampingan, pengajaran, pembinaan dan pengawasan.
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
135
2. Psikolog :1 orang kurang aktif, melakukan penyembuhan mental,
pelatihan dan pengajaran ilmu kejiwaan serta melakukan uji mental terhadap kelayan
3. Psikiater: 1 orang tidak ada
4. Perawat: 1 orang Aktif, memberikan perawatan kepada kelayan dan
pekerja sosial 5.
Dokter: 1 orang Aktif, melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan.
6. Penyuluh: 1 orang kurang aktif, memberikan penyuluhan hukum
7. Instruktur Keterampilan vokasional Roda 2, Roda 4 dan Elektronik 7
orang memberikan teori praktek keterampilan 8.
Satpam: 5 orang, memberikan pelayanan keamanan panti c.
Pelayanan pendidikan Kelayan kelas Konvensional diberikan pendidikan keterampilan. Kelayan
konvensional dibagi ke dalam 3 jurusan: 1. Jurusan Mesin roda 4
2. Jurusan mesin roda 2 3. Jurusan Elektro
Pelatihan Komputer direncanakan ada namun belum dapat terlaksana. d.
Latihan Kerja Melalui jurusan yang dibagi kelayan dilatih praktek di ruangan antara lain:
praktek memperbaiki kreta, mobil dan alat-alat elektronik. Disamping itu ada
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
136
dua bulan waktu untuk magang PKL untuk kelayan misalnya di bengkel- bengkel dll.
e. Pelayanan Bimbingan Lanjut
Pada tahap kegiatan ini dilasanakan kegiatan evaluasi dan monitoring samapai sejauh mana tingkat keberhasilan bimbingan fisi, mental, sosial dan
keterampilan vokasional yang dilaksanakan oleh Panti Insyaf selama periode tertentu.
Pada kegiatan ini difokuskan untuk memantau kelayan yang sudah dibina apakah sudah bekerja, belum bekerja, melanjutkan pendidikan atau masih
belum pulih dari ketergantungannya terhadap penyalahgunaan narkoba. 5. Tenaga Petugas
a. Kualifikasi Petugas
Jabatan Petugas Pekerja sosial didapat dengan membuat surat permohonan kepada pimpinan. Selanjutnya dipilih oleh pimpinan dengan pertimbangan
mengacu kepada kriteria minimal pendidikan SMPS Sekolah Menengah Pekerja Sosial.
b. Seleksi dan Peremajaan
Penyeleksian diorientasikan ke pengalaman calon Pekerja Sosial dalam bekerja di lapangan di panti, latar belakang minimal SMPS. Selanjutnya
diberikan waktu penyesuaian sebagai wujud peremajaan. c.
Kondisi kerja
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
137
Kondisi kerja cukup baik namun ada sebagian pekerja sosial yang masih kaku, sebagian lagi kurang serius kurang aktif. Barangkali karena kurangnya
pengalaman dilapangan. karena penulis dengar baru dua tahun terakhir ini Pekerja sosial dan pegawai lain betul-betul aktif melaksanakan tugas
pelayanannya. d.
Perawatan Kesehatan; Karena berstatus PNS maka petugas pekerja sosial diberikan jaminan perawatan kesehatan melalui Askes.
e. Jaminan lain-lain.
Adanya jaminan pensiun. Pada tahun 2005 terdapat 1 orang PNS habis masa bakti, pensiun diusia 56 tahun yang waktunya jatuh pada 1 September 2005,
urusannya telah selesai sampai yang bersangkutan menerima gaji pensiun setiap bulannya.
6. Administrasi
a. Supervisi
Jadwal supervisi dipublikasikan di papan pengumuman. Setiap Pekerja sosial melakukan supervisi berdasarkan waktu yang telah ditentukan oleh Kepala
Tata Usaha atas koordinasi dengan Kasie. Reh Sosial b.
Latihan dan Pengembangan tugas Latihan dan pengembangan tugas selalu ada setiap tahun. Beberapa pegawai
sudah pernah mengikuti latihan dan pengembangan tugas di dalam dan di luar kota Medan kota Medan.
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
138
c. Pencatatan tugas-tugas professional maupun pelayanan rutin Lengkap dan
aktif. Pencatatan lengkap dan disimpan sebagai Arsip .
d. Ketatausahaan Aktif
Pegawai Tata Usaha menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan peran dan fungsinya. Adapun Tata usaha dibagi kedalam tiga bagian antara lain:
bagian surat menyurat, bagian keuangan dan bagian peralatan perlengkapan. Ketatausahaan juga dibagi kedalam 3 ruangan sesuai dengan fungsi masing-
masing. Ruangan tatausaha dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang antara lain adalah : Komputer, Laptop, Printer Pada tahun anggaran 2007 ini
Sub Bagian tata Usaha memperoleh alokasi yang meliputi : 1. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, kearsipan serta penatausahaan
kepegawaian bagi 37 pegawai dan 17 orang tenaga honorer yang kegiatannya meliputi sbb.:
a. membuat buku agenda surat masuk dan surat keluar.
b. membuat dan melaporkan daftar hadir PNS dan tenaga honorer selama
12 bulan. c.
menyusun dan membuat daftar nominative pegawai tahun 2007. d.
menyampaikan usulan kenaikan pangkat untuk periode 1-4-2007 sebanyak 4 orang dan periode 1-10-2007 sebanyak 1 orang.
e. menyampaikan usulan pensiunan pegawai .
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
139
f. menyusun dan menyampaikan DUK dan data keadaan pegawai
g. membuat dan menyampaikan DP3 Pegawai tahun 2006
2. Melaksanakan Penata Usahaan dan pengelola keuangan meliputi :
a. melaksanakan pengelolaan Administrasi keuangan dengan membuat buku
Kas Umum dan buku-buku pembantu lainnya. b.
melaksanakan pembayaran gaji PNS dan tenaga Honorer. c.
melaksanakan pembuatan SPP pengguna anggaran selama 12 bln. d.
menyusun dan membuat bukti-bukti pertanggungjawaban pengguna anggaran selama 12 bulan.
e. menyusun dan menyimpan bukti-bukti pertangunggung jawaban
penggunaan anggaran selama 2 bulan f.
menyusun dan membuat laporan realisasi keuangan LKKR LKKA dan laporan Penerimaan Pajak selama 12 bulan.
3. Melaksanakan Pengelolaan Administrasi IKMN dan Urusan Rumah tangga: a.
melaksanakan pembuatan DIR dan KIB Tahun 2006 b.
menyusun dan membuat LMBT setiap triwulan c.
membuat Buku Pembantu Pengadaan barang Inventaris tahun 2006 d.
melaksanakan pembuatan buku Inventaris Barang tahun 2006 e.
menyusun dan membuat laporan inventaris kantor dan alat rumah tangga kantor selama 12 bulan
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
140
f. pembayaran honorarium SATPAM, pesuruh kantor, Juru masak .
g. melaksanakan pengadaan barang bahan cetakan.
h. melaksanakan pemeliharaan barang peralatan inventaris
i. melaksanakan kegiatan pemeliharaan gedung dan halaman taman
j. melaksanakan pekerjaan renovasi gedung kantor
4. Keuangan Pengelolaan administrasi keuangan
Sebagai landasan hukum dalam pengelolaan anggaran PSPP “INSYAF” Tahun 2006, telah diterbitkan SK Mensos RI.No:01SJKEUI2005, tentang
penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara dan penguji SPM. Selanjutnya dalam rangka operasional pelaksanaan kegiatan Panti Insyaf
Medan yang mengakibatkan pengguna anggaran diterbitkan SK Kepala PSPP “INSYAF” Medan sebagai Produk Hukum yang menetapkan berbagai
kegiatan sebagai berikut : a.
SK Kepala PSPP “INSYAF” No.03RT.SKI-2005, tanggal 3 januari 2005 Tentang Penunjukan Tenaga SATPAM dan petugas kebersihan.
b. SK Kepala PSPP “INSYAF” …..tanggal …..2006 tentang; Penunjukan Staf
Kesekretariatan Pengguna Anggaran dan petugas Implementasi SAP. c.
Kepala PSPP “INSYAF” No ……tanggal ..…2006 tentang; Penunjukan Dalam rangka pengelolaan Administrasi keuangan agar terwujud adanya tertib
administrasi penggunaan anggaran, maka Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran dan bendaharawan Pengeluaran mencatat seluruh penerimaan dan
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
141
pengeluaran keuangan dalam buku pembantu pengawasan kredit, Buku Kas Tunai dan buku-buku pembantu keuangan lainnya.
5. Peraturan Intern Berdasarkan temuan yang didapat bahwa segala peraturan-peraturan yang
dibuat oleh Kepala Tata Usaha selalu melalui persetujuan dari Kepala Panti. Peraturan-peraturan yang dibuat selau dipajangkan di papan pengumuman dan
pada setiap dinding ruang panti. Pelaksanaan peraturan-peraturan intern masih dalam tahap penyempurnaan. Di mana ada beberapa pegawai yang belum
menerapkan disiplin waktu dan disiplin kerja. Contoh Peraturan terbaru yang berlaku di PSPP “Insyaf” Medan :
Menindaklanjuti Surat Bapak Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial R.I. No.25 PRS-1.bV2006 tanggal 5 Mei 2006, tentang Disiplin Kerja,
pelaksanaan kegiatan Kedinasan lainnya dilingkungan Dirjen Rehabilitasi Sosial. Peraturan-peraturan tersebut antara lain adalah:
1. Mentaati jam kerja efektif, yaitu pukul 08.00 sd 16.00
2. Mengenakan pakaian kerja dengan rapi
3. Mengikuti setiap Upacara bendera, senam kesegaran Jasmani setiap hari
Jumat dengan memakai pakaian olahraga yang ditentukan.
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
142
4. Mengikuti kegiatan-kegiatan kedinasan yang bersifat kebersamaan seperti
peringatan hari-hari besar keagamaan sesuai dengan agama yang dianut, serta acara-acara lainnya.
5. Pemberian ijin untuk tidak mengikuti ketentuan pada angka 1,2,3 dan 4
dan alasan lainnya diberikan secara tertulis dari atasan langsung ybs. 6.
Kepada setiap atasan berkewajiban melaporkan rekapitulasi kehadiran pegawai setiap bulan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial. 6. Hubungan dengan masyarakat
Pemakaian tenaga-tenaga satpam dan tenaga-tenaga pembantu dari masyarakat sekitar merupakan salah satu wujud nyata bahwa hubungan
dengan masyarakat sekitar cukup baik. Ditambah lagi jalinan komunikasi dengan tokoh agama, masyarakat di daerah itu. “kita juga memakai tenaga
pengajar agama Islam dari luar, itukan sebagai wujud kalau hubungan kita dengan masyarakat kita cukup baik” kata seorang staf. Disamping itu panti
juga sering bekerjasama dengan pihak-pihak swasta seperti pengusaha- pengusaha bengkel disekitar kota Medan. Karena bengkel merupakan sasaran
untuk dijadikan sebgai tempat magang bagi kelayan. Selain itu panti juga tetap menjalin hubungan yang baik dengan tokoh masyarakat, Ormas dan
OKP karena jika turun kedaerah-daerah untuk melakukan pendekatan awal tentu juga akan membantu dalam hal pencarian calon kelayan
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
143
4.4.7. Sistem Pengawasan dan Pengendalian Sumber Organisasi