82
Pamardi Putra “Insyaf”merupakan salah satu lembaga sosial bagi Anak Nakal dan Korban Narkoba yang ada di Sumatera Utara. Sebagai Lembaga Sosial yang langsung
di bawah naungan Departemen Sosial R.I., dan merupakan salah satu panti percontohan, yang memiliki pola pelayanan sosial yang standar bagi korban
penyalahgunaan narkoba untuk membantu para korban dalam mencapai taraf hidup yang lebih baik sehingga pada akhirnya mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya
dalam keluarga dan masyarakat.
3.6. Analisa Data
Penelitian ini dianalisa secara kualitatif. Proses analisa data secara kualitatif berlangsung secara simultan. Untuk data-data atau informasi yang diperoleh dari
wawancara dan pengamatan yang dilakukan, dikumpulkan dan dianalisis saat peneliti berada di lapangan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang secepatnya
tentang permasalahan yang diteliti dan untuk menghindari terlupakannya data. Melakukan analisa data kualitatif dengan membuat catatan lapangan, memberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, mengumpulkan dan memilah-milah data, mengklasifikasikan, kemudian membuat kategori data yang ada mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dari data tersebut. Seiddel, dalam Moleong , 2007.
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
83
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Berdirinya
Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf terletak di Jl. Willem Iskandar JL. Pancing No. 377 Medan Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung Kota
Medan. Luas areal Panti sosial 8.960 m
2
dengan luas bangunan 5.219,5 m
2
yang terdiri dari 19 unit bangunan. Sejarah berdirinya panti diawali dari berbagai rapat
koordinasi antar instansi yang diprakarsai oleh Pemda TK. I Sumatera Utara pada pertengahan tahun 1970. Dari rapat-rapat koordinasi tersebut terungkap masalah yang
perlu segera mendapat perhatian adalah adanya desakan untuk mendirikan rumah
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
84
tahanan bagi anak-anak nakal dan hal ini terungkap pertama kalinya dari pihak kepolisian. Selanjutnya pihak Kepolisian Sumatera Utara menyediakan sebidang
tananh dengan luas 8.960 m
2
yang dananya berasal dari Proyek Penyantunan Anak Korban Narkotika dan Obat Terlarang Kantor Wilayah Propinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 19761977. Pembangunan fasilitas gedung beserta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya
membutuhkan waktu hampir dua tahun, sehingga Panti Sosial baru melakukan aktivitasnya pada tahun 1979 dan warga binaan pertama yang dibina merupakan hasil
penjaringan dan penangkapan pihak kepolisian terhadap anak-anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang. Dalam perkembangan
selanjutnya, bahkan hanya berkisar setahun setelah beroperasinya kegiatan panti, warga binaan tidak hanya terbatas dari titipan pihak kepolisisan saja, tetapi
permintaan dari masyarakat luas terus berdatangan. Hal ini menunjukkan bahwa gejala penyalahgunaan Narkotika dan Obat terlarang di Propinsi Sumatera Utara pada
masa itu telah merebak begitu luas.
Tugas Pokok
Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi penyalahgunaan korban Narkoba yang
meliputi : a. Bimbingan mental, Bimbingan sosial, Bimbingan fisik
b. Pelatihan keterampilan praktis agar mereka mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
85
c. Rujukan regional
d. Pengkajian dan penyiapan standart pelayanan
e. Pemberian informasi, serta f. Koordinasi kerjasama dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi
1. Pelaksanaan penyusunan rencana program, evaluasi dan laporan.
2. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial dan perawatan.
3. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi yang meliputi bimbingan mental,
sosial, fisik dan keterampilan. 4.
Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut. 5.
Pelaksanaan pemberian informasi dan advokasi. 6.
Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standart pelayanan dan rehabilitasi sosial.
7. Pelaksanaan urusan Tata Usaha
Tujuan dari Panti
Memulihkan kembali kondisi fisik, psikis, mental dan sosial serta pemberian keterampilan praktis kepada bekas penyalahgunaan narkoba, sehingga mereka mau
dan berkemampuan melaksanakan fungsi sosial secara wajar dan baik di masyarakat.
Kapasitas Panti
1. Kapasitas isi
: 150 orang 2.
Kapasitas tampung : 100 orang
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
86
Status Panti
Panti rujukan Regional dengan jangkauan Pelayanan Daerah Kab Kota pada wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat.
Fasilitas Panti 1. Luas tanah 8.960 M² 128x70 M, luas bangunan 5.219,5 M² , terdiri dari :
a. Kantor
: 310
M² b.
Aula :
271 M²
c. Ruang Pendidikan
: 216 M² d.
Asrama : 1.135 M²
e. Rg. Assesment
: 1.800 M² f.
Show room : 120 M²
g. Pos jaga
: 6,25 M² h.
Rumah Dinas 3 Unit : 166 M² i.
Pagar :
396 M
j. Jalan dan Komplek
2. Instalasi air ; Tower : 1 Unit dan PDAM : 8 Saluran 3. Instalasi Listrik ; PLN : 39.600 KVA
4. Telepon No.061.6613305: 1 saluran 5. Kenderaan Dinas; Roda 4 : 2 Unit dan Roda 2 : 5 Unit.
6. Komputer : 33 Unit 7. Laptop
: 2 Unit
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008