Sistem Pengawasan dan Pengendalian Sumber Organisasi

143

4.4.7. Sistem Pengawasan dan Pengendalian Sumber Organisasi

Sistem pengawasan dan pengendalian di Panti Insyaf dilakukan dengan monitoring, pencatatan, pengevaluasian dan pertanggungjawaban pelayanan harian. Monitoring dilakukan untuk memantau perkembangan atau kemajuan pelayanan yang telah dilakukan, tingkat kepuasan yang dicapai oleh kelayan, mengidentifikasi klaim yang dilakukan oleh kelayan, mengidentifikasi hambatan, kendala, tantangan dan keunggulan pelayanan dan sebagainya. Alat monitoring adalah lembar kerja monitoring yang telah disusun dan dirancang secara khusus secara simultan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Pencatatan dilakukan untuk mencatat setiap kegiatan dan kasus dalam proses pelayanan. Evaluasi dilakukan untuk mengukur dan menilai proses dan hasil pelayanan. Bahan evaluasi berasal dari hasil monitoring yang telah dicatat melalui proses pencatatan recording. Evaluasi sekurang-kurangnya dilakukan tiga kali setahun yaitu pada awal pelayanan, tengah pelayanan dan akhir pelayanan. Pelaporan dilakukan untuk mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan. Pelaporan dilakukan setelah monitoring dan evaluasi berlangsung.Ketika ditanya Kepala Panti mengaku bahwa pengawasan dan pengendalian sumber-sumber Panti, terutama para staf salah satu unsur dari sumber daya manusia diawasi dan dikendalikan dengat ketat dan optimal, “Controlling harus selalu berjenjang dari atas ke bawah dan sebaliknya dari bawah ke atas. Para staf bisa mengkritik saya. Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 144 Sebagai pimpinan di panti ini saya harus siap menerima kritikan itu….kontrol yang kita berikan ketat namun harus mengandung pembinaan. Hal itu tujuannya agar ada perubahan baik disiplin, tanggungjawab dan etos kerja mereka sebagai pegawai. Disamping itu kita juga sambil memberikan motivasi sebagai salah satu cara agar mereka merespon positif pengawasan yang kita berikan” kata beliau dengan tegas. Saat kembali ditanya mengenai kesiapan Beliau untuk dievaluasi oleh staf, dengan tegas Beliau menyatakan siap, ”Siap, saya tidak sakit hati dievaluasi oleh staf saya, selalu kita berikan kesempatan, baik saat rapat staf, rapat pimpinan dan juga pada saat rapat teknis. Bahkan secara lansung di ruangan saya ini selalu saya minta saran, evaluasi dan kritik merka, karena itu saya anggap sesuatu hal yang positif” katanya menambahi. Dari hasil temuan juga membuktikan bahwa memang system pengendalian dan pengawasan yang telah dilakukan oleh pihak panti cukup baik. Terutama Kepala panti yang harus terjun kelapangan melihat situasi dan kondisi yang terjadi di panti. Untuk pengawasan terhadap proses aktivitas setiap staf juga kerap dilakukan. Hal itu juga diperkuat oleh pengakuan seorang staf, bahwa mereka tertuntut untuk serius bekerja melihat pengawasan dari kepala Panti yang cukup ketat.”Bapak itu memang ketat pengawasannya, Ibu kan bisa lihat juga, kadang Dia jalan…..keliling-keliling memperhatikan taman itu, ruangan-ruangan itu dan termasuk juga kita saat kerja” katanya. Sebenarnya pengawasan staf-staf yang paling bawah dalam bekerja itu adalah tugas dan tanggungjawab dari setiap KepalaKoordinator seksi SubBag.. Memang tugas pengawasan dan pengendalian sumber-sumber organisasi terutama sarana dan prasarana merupakan tanggungjawab Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 145 dari kepala sub.bag TataUsaha yaitu Bapak Mukraimin beserta stafnya dan pertanggungjawaban dari Sub.Bagian terhadap tugasnya cukup baik. 4.4.8. Pengaruh Sumber dari Lingkungan Terhadap Kelancaran Kinerja Organisasi dalam Memberikan Pelayanan. Selain pengaruh yang negatif sumber dari lingkungan juga membawa pengaruh yang positif terhadap kelancaran kinerja Panti Insyaf. Misalnya Mesjid, jalan besar, pasar, Kantor dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta dukungan moril dari masyarakat merupakan sumber-sumber yang dianggap punya pengaruh terhadap kelancaran kinerja organisasi Panti dalam memberikan pelayanan. Mesjid sebagai sarana yang tidak terdapat di dalam panti sangatlah bermanfaat bagi pihak panti terutama kelayan yang beragama Islam. Mesjid merupakan kebutuhan yang sangat dirasakan gunanya bagi seluruh warga panti karena mesjid ini dapat digunakan untuk Sholat Jum’at atau kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Jalan Besar yang terdapat di depan panti juga dirasakan cukup membantu, karena untuk mencari keperluan di luar panti maka tidak mengalami kesulitan, apalagi karena Bus angkutan yang selalu lewat. Selain itu jalan yang dekat panti membuat masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan untuk lebih cepat dan mudah menjangkau dan mencari Panti tersebut. Pasar yang tidak begitu jauh sangat dirasakan pengaruhnya karena jika membeli keperluan dan kebutuhan misalnya Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 146 makanan tidak begitu lama dan tidak begitu banyak mengeluarkan energi. Dukungan moril masyarakat dirasakan sangat berpengaruh positif terhadap proses pelayanan. Karena menurut Satpam Panti sebelum lokasi panti ditembok dengan pagar yang berduri, antara kelayan dengan pemuda setempat sering melakukan transaksi narkoba, kelayan sering melompat dan lari, Pemuda setempat sering melakukan pemerasan dll sehingga meresahkan masyarakat tetapi saat ini hal-hal seperti itu sudah sangat jarang terjadi. Apalagi dengan kerjasama pihak panti dengan tokoh-tokoh masyarakat disana yang cukup baik. 4.5. PENGHARGAAN SECARA EKONOMI KOMPENSASI STAF 4.5.1. Sistem Kompensasi yang Diberikan Kepada Staf

Dokumen yang terkait

Prevalensi Manifestasi Oral Pengguna Narkoba di Panti Sosial Parmadi Putra (PSPP) Insyaf Sumatera Utara

7 89 71

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

8 116 152

PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROSES REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTA.

0 2 154

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 16

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 2 2

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 9

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 1 37

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih Chapter III VI

0 2 78

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 1 2

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 8