80
pelayanan sosial kepada para korban penyalahgunaan narkoba, yang pada saat penelitian berlangsung berjumlah 37 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Arikunto,1998:27. Menurut Arikunto, jika jumlah populasi kurang dari 100
sebaiknya sampel diambil semuanya, jika populasi lebih dari 100 maka diambil 10 dari banyaknya populasi untuk diteliti. Di Panti “Insyaf” terdapat 37 orang pegawai
yang terlibat dalam memberikan pelayanan sosial kepada korban penyalahgunaan narkoba, maka yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 orang.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan peneliti adalah sampel Purposive yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
penulis disini adalah karena keterbatasan waktu yang dimiliki dalam melakukan penelitian ini.
3.4. Teknik Pengumpulan data
Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dept interview, serta observasi partisipasi Moleong, 2007. Disesuaikan dengan jenis data yang mudah
dikumpulkan yaitu menjaring data atau informasi yang berhubungan dengan implementasi teknologi pelayanan sosial yang bersifat pelayanan jasa sosial,
sedangkan untuk menjaring data yang berhubungan dengan sarana dan prasarana
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
81
fasilisator digunakan studi dokumenter dan obsevasi, maka dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, majalah atau surat kabar dan bentuk
tulisan lainnya yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. 2.
Observasi, yaitu mengumpulkan data tentang gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar dan mencatat kejadian yang menjadi sasaran
penelitian. Jadi dalam hal ini yang menjadi objek observasi adalah PSPP “Insyaf” sebagai lembaga, kegiatan-kegiatan pelayanan bagi korban penyalahgunaan
narkoba. 3.
Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan: a. Menggunakan alat bantu kuesioner yang ditujukan kepada responden yang
dalam hal ini adalah pegawai staf. b.
Menggunakan guide interview yang ditujukan kepada para informan kunci key informan yaitu pegawai staf yang ada dipanti.
3.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Pamardi Putra ”Insyaf” Medan, di Jln. Williem Iskandar No.377 Kel. Sidorejo Hilir, Kec. Medan tembung Kota Medan
Sumatera Utara. Alasan penulis memilih lokasi ini adalah Karena Panti Sosial
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
82
Pamardi Putra “Insyaf”merupakan salah satu lembaga sosial bagi Anak Nakal dan Korban Narkoba yang ada di Sumatera Utara. Sebagai Lembaga Sosial yang langsung
di bawah naungan Departemen Sosial R.I., dan merupakan salah satu panti percontohan, yang memiliki pola pelayanan sosial yang standar bagi korban
penyalahgunaan narkoba untuk membantu para korban dalam mencapai taraf hidup yang lebih baik sehingga pada akhirnya mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya
dalam keluarga dan masyarakat.
3.6. Analisa Data