Pengertian Panti Sosial Defenisi Konsep

75 f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 688MENKESPERVII1997 Tgl 14 juli 1997 Tentang Peredaran Psitropika. Euginia Liliawati, 2000.

2.11. Pengertian Panti Sosial

Panti sebagai lembaga sosial merupakan tempat di mana terdapat kebutuhan yang beraneka ragam dari para penghuninya. Kebutuhan ini mempunyai konsekwensi adanya tanggungjawab panti untuk memenuhi kebutuhan itu. Salah satu sistem pelayanan sosial adalah melalui panti. Panti artinya tempat, sarana atau rumah…” Sedangkan pelayanan adalah usaha pemberian bantuan atau pertolongan kepada orang lain baik materi maupun non materi. Jadi pelayanan panti berarti bentuk pelayanan dengan mempergunakan panti sebagai sarana dalam usaha memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada kliennya sehingga mereka dapat mengatasi masalahnya. Dengan demikian mereka dapat berperanan sosial sepenuhnya. Sehubungan dengan itu, panti berfungsi untuk pemulihan fungsi sosial yang terganggu, pengadaan sumber-sumber dan pencegahan terhadap disfungsi sosial. Sesuai dengan hakekat pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka hakekat pelayan panti menyangkut aspek kehidupan dan penghidupan penghuninya dan pada hakekatnya pelayanan itu bersifat “kuratif”, rehabilitatif dan developmental”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa panti merupakan suatu tempat yang berfungsi untuk memberikan santunan rehabilitasi sosial kepada penyandang Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 76 masalah kesejahteraan sosial agar dapat memerankan fungsi sosial mereka secara wajar dan memadai sesuai dengan harkat dan martabat manusia di dalam tata kehidupan normal. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Defenisi Konsep

Konsep merupakan suatu gagasan atau ide umum dalam penelitian . Konsep adalah suatu definisi, suatu abtraksi mengenai suatu gejala atau realita, atau suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala Amirin, 2000:63. Dalam hal ini defenisi konsep bertujuan untuk merumuskan istilah yang digunakan secara mendasar dan penyamaan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi defenisi konsep penelitian ini adalah : 1. Implementasi adalah “tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 77 diartikan pada terciptanya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan” 2. Teknologi pelayanan sosial dapat didefenisikan sebagai serangkaian prosedur yang melembaga yang bertujuan untuk merubah fisik, psikologi, sosial atau simbol-simbol berdaya dari orang untuk mengubah mereka dari suatu keadaan tertentu kepada keadaan baru yang ditentukan. 3. Sosial diartikan sebagai suatu indikasi daripada kehidupan bersama makhluk manusia, umpamanya dalam kebersamaan rasa, berfikir, bertindak, dan dalam hubungan antar manusia. 4. Pelayanan sosial adalah aktivitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu para anggota masyarakat untuk saling menyesuaikan diri dengan sesamanya dan dengan lingkungan sosialnya 5. Defenisi sederhana dari kata “korban” adalah pelaku penderita atau orang yang menerima suatu akibat yang disebabkan oleh sesuatu halpekerjaan yang dilakukan oleh dirinya atau orang lain Kamus Kesejahteraan Sosial; 2003. 6. Penyalahgunaan Narkoba adalah suatu kondisi yang dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu gangguan jiwa, sehingga “penderita” tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam masyarakat dan menunjukkan perilaku maladaptif. 7. Panti merupakan suatu tempat yang berfungsi untuk memberikan santunan rehabilitasi sosial kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial agar dapat memerankan fungsi sosial mereka secara wajar dan memedai sesuai dengan harkat dan martabat manusia di dalam tata kehidupan normal. Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 78

3.2. Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Prevalensi Manifestasi Oral Pengguna Narkoba di Panti Sosial Parmadi Putra (PSPP) Insyaf Sumatera Utara

7 89 71

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

8 116 152

PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROSES REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) YOGYAKARTA.

0 2 154

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 16

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 2 2

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 9

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 1 37

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih Chapter III VI

0 2 78

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 1 2

Model Penanganan Sosial bagi Penyalahguna Relapse Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara dan Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba Medan Plus Lau Cih

0 0 8