46
Untuk mencapai prosedur kerja organisasi yang ideal, Amstrong 1994:37-39 mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : a logis, b koheren, c
kohesif dan d fleksibel. Logis menggambarkan bahwa prosedur kerja tersebut
mampu menguraikan gambaran hubungan bagian organisasi dan orang yang terlibat
didalamnya, mengarah pada tujuan organisasi secara tepat dan terkoordinir. Koheren
digambarkan bahwa prosedur kerja mendefenisikan setiap peranan secara jelas. Kendatipun akan ada fleksibiltas, namun lebih baik memberikan kejelasan struktur
kepada staff. Prosedur yang kohesif adalah struktur yang memberikan kadar
perhatian yang sama pada setiap proses aktivitas, walaupun telah ada diferensiasi
pada peranan dan tanggung jawab individual. Prosedur yang fleksibel adalah struktur
yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadapa situasi yang baru dan memberikan sarana bagi tim dan staff untuk menjawab.
2.3. Kompetensi Staf
Faktor staf adalah orang-orang yang terlibat di dalam organisasi, mereka merupakan motor utama dalam organisasi. Dipundak merekalah aktivitas organisasi
sangat ditentukan keberlangsungannya. Dalam setiap organisasi kerja, seluruh aktivitas organisasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengembangan tidak akan dapat terlaksana tanpa melibatkan staf yang berkompeten sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Atau dengan kata lain,
kualitas dan kuantitas staf harus memiliki ratio yang seimbang. Oleh karena itu,
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
47
setiap organisasi memerlukan adanya perencanaan sumber daya manusia yang akan direkrutnya sebagai staf dalam organisasi. Secara sempit, perencanaan sumber daya
manusia berarti mengestimasi secara sistematik permitaan dan suplai tenaga kerja untuk organisasi di waktu yang akan datang. Dengan ini memungkinkan bagian
personalia dapat menyediakan tenaga kerja secara lebih tepat, sesuai dengan kebutuhan organisasi. Menurut T. Hani Handoko 1997:54, manfaat perencaan
sumber daya manusia dalam manusia dalam setiap organisasi adalah : a
Memperbaiki penggunaan sumber daya manusia. b
Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan-tujuan organisasi di waktu yang akan datang secara efisien.
c Melakukan pengadaan karyawan-karyawan baru secara ekonomis.
d Mengembangkan informasi dasar manajemen personalia untuk membantu
kegiatan-kegiatan personalia dan unit-unit organisasi lainnya. e
Membantu program penarikan dari pasar tenaga kerja secara sukses. f
Mengkoordinir program-program manajemen personalia yang berbeda-beda seperti penarikan dan seleksi.
Kemudian dikatakan bahwa untuk melaksanakan perencanaan sumber daya manusia dapat ditempuh melalui empat kegiatan yang saling berhubungan dan
terpadu sebagai berikut : a
Inventarisasi persediaan sumber daya manusia. Kegiatan ini diarahkan untuk menilai sumber daya yang ada sekarang keterampilan,
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
48
kemampuankecakapan dan potensi pengembangannya serta menganalisa penggunaan personalia yang ada.
b Forecast sumber daya manusia yang diarahkan guna memprediksi permintaan
dan penawaran staf pada waktu yang akan datang kuantitas maupun kualitasnya
c Penyusunan rencana-rencana sumber daya manusia. Untuk memadukan
permintaan dan penawaran personalia dalam perolehan tenaga kerja yang qualified melalui penarikan, seleksi, latihan, penempatan, transfer, promosi
dan pengembangan. d
Pengawasan dan evaluasi. Inti kegiatan ini diarahkan untuk memberikan umpan balik kepada sistem dan memonitor derajat pencapaian tujuan-tujuan
dan sasaran-sasaran perencanaan sumber daya manusia. Jadi, inti dari pembahasan ini adalah tersedianya staf organisasi yang memiliki
kualitas dan kuantitas tertentu sesuai dengan kualifikasi bidang tugas dan tanggung jawab dalam uraian tugas organisasi.
2.4. Sumber Organsasi.