45
2.2. Prosedur Kerja Organisasi
Prosedur kerja organisasi mengacu pada bagan organisasi berupa kesatuan dari keseluruhan segmen organisasi yang menunjukkan harus melapor kepada siapa
dan bagaimana pembagian dan pengintegrasikan tugas-tugas organisasi yang dilaksanakan.Menurut Lubis dan Huseini 1989:120-123 menyatakan terdapat empat
komponen dasar yang merupakan kerangka dalam memberikan defenisi prosedur organisasi yaitu :
1. Prosedur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas serta
tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian pada suatu organisasi.
2. Prosedur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan
yang ditetapkan secara resmi dalam suatu organisasi. Tercakup dalam hubungan laporan yang resmi ini banyaknya tingkatan hirarki serta besarnya
rentang kendali dari semua pimpinan diseluruh tingkatan organisasi. 3.
Prosedur organisasi menetapkan pengelompokan individu menjadi bagian dari organisasi dan pengelompokan bagian-bagian tersebut menjadi bagian dalam
suatu oraganisasi yang utuh. 4.
Prosedur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian
segenap kegiatan suatu organisasi, baik kearah vertikal maupun horizontal.
Syafnita Hanura Silalahi: Implementasi Teknologi Pelayanan Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
46
Untuk mencapai prosedur kerja organisasi yang ideal, Amstrong 1994:37-39 mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : a logis, b koheren, c
kohesif dan d fleksibel. Logis menggambarkan bahwa prosedur kerja tersebut
mampu menguraikan gambaran hubungan bagian organisasi dan orang yang terlibat
didalamnya, mengarah pada tujuan organisasi secara tepat dan terkoordinir. Koheren
digambarkan bahwa prosedur kerja mendefenisikan setiap peranan secara jelas. Kendatipun akan ada fleksibiltas, namun lebih baik memberikan kejelasan struktur
kepada staff. Prosedur yang kohesif adalah struktur yang memberikan kadar
perhatian yang sama pada setiap proses aktivitas, walaupun telah ada diferensiasi
pada peranan dan tanggung jawab individual. Prosedur yang fleksibel adalah struktur
yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadapa situasi yang baru dan memberikan sarana bagi tim dan staff untuk menjawab.
2.3. Kompetensi Staf