Data Indentitas Responden Proses Pelaksanaan Kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas

83

5.2.1 Data Indentitas Responden

TABEL 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Frekuensi Persentase 1 21 – 30 2 7 2 31 – 40 11 38 3 41 – 50 10 34 4 50 6 21 Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Pada tabel 5.1 di atas mayoritas usia responden adalah antara 31-40 tahun yaitu sebanyak 11 jiwa 36. Kemudian diikuti dengan usia responden antara 41-50 tahun sebanyak 10 jiwa responden 34, selanjutnya usia antara 50 tahun sebanyak 6 jiwa 21 dan yang minoritas menjadi responden ialah usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 2 jiwa 7. Kenyataan ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada usia produktif dengan tingkat yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan pada usia yang dianggap sebagai pemuda tersebut, petani berada pada posisi tingkat kemampuan fisik dan kesehatan yang lebih baik. TABEL 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama No Agama Frekuensi Persentase 1 Islam 12 41 2 Kristen Protestan 17 59 Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Maret 2013 84 Berdasarkan tabel 5.2 hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas responden beragama Kristen Protestan yaitu berjumlah 17 jiwa 59. Adapun jumlah responden yang beragama Islam tidak memiliki selisih yang sangat tinggi dibandingkan jumlah responden yang beragama Kristen Protestan, yaitu berjumlah 12 jiwa 41. Sementara itu, tidak terdapat responden yang beragama Kristen Katolik, Hindu, Budha, maupun Konghucu. TABEL 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku Bangsa No Suku Frekuensi Persentase 1 Jawa 2 7 2 Batak 27 93 Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Berdasarkan Tabel 5.3 hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki suku Batak yaitu berjumlah 27 jiwa 93, sebagaimana suku mayoritas penduduk Desa Huta Padang. Kemudian diikuti dengan responden yang memiliki suku Jawa berjumlah 2 jiwa 7. Sementara itu, tidak terdapat responden yang bersuku Aceh, Melayu, Padang dan yang lainnya. TABEL 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SD Sederajat 23 79 2 SMP Sederajat 4 14 3 SMA Sederajat 2 7 Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Dari data tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang tidak bersekolah. Sementara itu, mayoritas responden berpendidikan terakhir pada 85 jenjang SDsederajat sebanyak 23 jiwa 79, dimana sebagian responden menyatakan masih bernama Sekolah Rakyat. Kemudian diikuti dengan responden yang memiliki jenjang pendidikan SMPSederajat sebanyak 4 jiwa 14, dan kemudian jenjang pendidikan SMASederajat sebanyak 2 jiwa 7. Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis pada saat observasi di lokasi penelitian juga didapat keterangan bahwa mayoritas anggota Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas hanyalah berpendidikan formal Sekolah Dasar Sederajat. Maka dari mayoritas anggota SPI Basis Simpang Kopas yang memiliki jenjang pendidikan formal ditingkat Sekolah DasarSederajat, dapat ditarik kesimpulan bahwa masih rendahnya tingkat pendidikan formal yang dimiliki oleh anggota SPI Basis Simpang Kopas. TABEL 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Anggota SPI No Status Anggota SPI Frekuensi Persentase 1 Anggota Pemula 4 14 2 Anggota Kader C, D, E 24 83 3 Anggota Kader Inti A, B 1 3 4 Anggota Kehormatan - - 5 Simpatisan - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Berdasarkan tabel 5.5 yang ada diatas, dapat dilihat bahwa yang menjadi responden hanya berstatus sebagai Anggota Pemula, Anggota Kader, dan Anggota Kader Inti. Berdasarkan tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa mayoritas responden berstatus sebagai Anggota Kader yaitu sebanyak 24 jiwa 83 dari seluruh responden. Sementara responden yang berstatus sebagai anggota pemula atau yang belum pernah mengikuti pendidikan kader secara organisatoris 86 sebanyak 4 jiwa 14, kemudian responden yang berstatus sebagai Anggota Kader Inti hanya berjumlah 1 jiwa 3. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pernah mengikuti pendidikan kader secara organisatoris sehingga berstatus sebagai Anggota kader. TABEL 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Waktu Anggota SPI No Jenjang Waktu Frekuensi Persentase 1 2 Tahun - - 2 2-4 Tahun 1 3 3 4-6 Tahun 2 7 4 6-8 Tahun 2 7 5 8 Tahun 24 83 Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Berdasarkan tabel 5.6, dapat dilihat bahwa mayoritas yang menjadi responden ialah anggota SPI yang telah menjadi anggota dengan jenjang waktu lebih dari 8 delapan tahun, yaitu sebesar 83 dari seluruh responden. Hal tersebut dikarenakan mayoritas yang menjadi responden adalah anggota yang telah bergabung sejak awal terbentuknya SPI Basis Simpang Kopas dari tahun 2006 dimana pada saat itu bernama OTL Saurmatua Inatani Perdembanan, dan hingga saat ini telah terbentuk selama 9 tahun. Berdasarkan data tersebut, bahwa mayoritas responden ialah anggota yang sudah memiliki pengalaman yang panjang di SPI, mengingat umur SPI sampai saat ini telah sampai 17 tahun. Adapun diantaranya yang menjadi responden ialah anggota yang bergabung setelah terbentuknya dan berjalannya SPI Basis Simpang Kopas atau OTL Saurmatua Inatani Perdembanan pada waktu itu, seperti 6-8 tahun sebanyak 2 jiwa 7, 4-6 tahun juga sebanyak 2 jiwa 7, dan 2-4 tahun 87 sebanyak 1 jiwa 3. Namun tidak terdapat responden yang telah bergabung dibawah 2 tahun.

5.2.2. Kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

3 104 158

Pengaruh Penetapan Ibukota Kecamatan Terhadap Perkembangan Desa Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan Tahun 1964-1968

2 28 92

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

3 62 209

KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA DI KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE.

1 10 51

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 1 14

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 2

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 21

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

1 7 50

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 5

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 6