Kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas

87 sebanyak 1 jiwa 3. Namun tidak terdapat responden yang telah bergabung dibawah 2 tahun.

5.2.2. Kaderisasi Serikat Petani Indonesia SPI Basis Simpang Kopas

variabel X TABEL 5.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tujuan Menjadi Anggota SPI No Tujuan Responden Frekuensi Persentase 1 Sebagai wadah perjuangan petani 8 27,5 2 Memperoleh kekuatan sosial dalam keadilan dan hak azasi petani. 19 65,5 3 Belajar beroganisasi 2 7 4 Memperoleh pendidikan informal mengenai pertanian. - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Dari data yang diperoleh pada tabel 5.7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tujuan menjadi anggota SPI ialah memperoleh kekuatan sosial ekonomi dalam keadilan dan hak azasi petani, sebanyak 19 responden 65,5. Kemudian diikuti dengan responden yang bertujuan sebagai wadah perjuangan petani, sebanyak 8 responden, sebanyak 16 responden 27,5. Sedangkan responden yang bertujuan memperoleh pendidikan informal mengenai pertanian hanya berjumlah 2 responden 7. Berdasarkan hasil observasi dan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa alasan yang paling kuat atas tujuan bergabungnya para petani Desa Huta Padang bersama Serikat Petani Indonesia SPI ialah untuk memperoleh kekuatan sosial ekonomi dalam keadilan dan hak azasi petani. Adapun responden yang 88 bergabung bersama SPI yang memiliki tujuan sebagai wadah perjuangan petani menganggap bahwa suatu perjuangan perlu dijalankan atas dasar kebersamaan melalui sebuah organisasi untuk memperjuangkan hak-hak petani. TABEL 5.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kegiatan Kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas yang Paling Bermanfaat No Kegiatan Kaderisasi SPI Frekuensi Persentase 1 Pendidikan dasarperkenalan organisasi bagi anggota 2 7 2 Aktivitas penyuluhan, pengorganisasian dan pemberdayaan demonstrasi, rapat, diskusi, seminar, praktek- praktek perjuangan, dan lainnya. 26 90 3 Pendidikan kader pendidikan berjenjang 1 3 4 Pendidikan keahlianpelatihan - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Dari data yang diperoleh pada tabel 5.8 dapat diketahui bahwa mayoritas menurut responden kegiatan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas yang paling bermanfaat adalah aktivitas penyuluhan, pengorganisasian dan pemberdayaan demonstrasi, rapat, diskusi, seminar, praktek-praktek perjuangan, dan lainnya biasanya juga disebut dengan pendidikan massa, yaitu sebanyak 26 responden 90. Kemudian diikuti dengan responden yang memilih kegiatan pendidikan dasarperkenalan organisasi bagi anggota, sebanyak 2 responden 7. Selain itu, ada juga 1 responden 3 yang memilih kegiatan pendidikan kader pendidikan berjenjang sebagai kegiatan yang paling bermanfaat. 89 Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa responden yang mayoritas memilih kegiatan kaderisasi SPI yang paling bermanfaat ialah kegiatan aktivitas penyuluhan, pengorganisasian dan pemberdayaan demonstrasi, rapat, diskusi, seminar, praktek-praktek perjuangan, dan lainnya, dikarenakan kegiatan tersebut sangat menambah pengetahuan dan membuka cakrawala berpikir para petani tentang masalah pertanian ataupun konflik tanah yang mereka hadapi, dan menemukan solusi untuk dapat mengatasi permasalah tersebut. Aksi reclaiming pada lahan sengketa untuk dapat menjalankan proses pertanian di lahan tersebut merupakan salah satu bentuk praktek perjuangan yang sangat bermanfaat yang dilakukan secara bersama-sama oleh anggota SPI Basis Simpang Kopas untuk mencapai keadilan atas hak-hak mereka. TABEL 5.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Partisipasi Dalam Kegiatan Kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas No Tingkat Partisipasi Frekuensi Persentase 1 Sangat Berpartisipasi 12 41,5 2 Cukup Berpartisipasi 16 55,5 3 Kurang Berpartisipasi 1 3 4 Tidak Berpartisipasi - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Dari data yang diperoleh pada tabel 5.9 dapat diketahui bahwa mayoritas responden cukup berpartisipasi pada kegiatan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas, yaitu sebanyak 16 orang 55,5 dari keseluruhan responsen. Kemudian diikuti oleh responden yang sangat berpartisipasi pada kegiatan kaderisasi, sebanyak 12 orang 41,5. Akan tetapi juga terdapat 1 responden 3 yang 90 kurang berpartisipasi pada kegiatan kaderisasi, namun tidak terdapat responden yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas. Maka berdasarkan uraian tersbut, dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi yang tinggi dimiliki oleh anggota pada kegiatan-kegiatan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas yang berjalan di Desa Huta Padang. Dengan tingginya tingkat partisipasi anggota pada kegiatan kaderisasi SPI, mestinya membawa perubahan yang besar pada setiap strukutur sosial dan pengembangan metode-metode penyelesaian masalah yang dimiliki anggota SPI Basis Simpang Kopas. TABEL 5.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas No Tingkat Partisipasi Frekuensi Persentase 1 Sangat Besar 8 28 2 Cukup Besar 20 69 3 Cukup Kecil 1 3 4 Sangat Kecil - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Dari data yang diperoleh pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki jawaban atas tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas ialah cukup besar, yaitu sebanyak 20 responden 61,7. Kemudian diikuti oleh responden yang menjawab bahwa tingkat partisipasi anggota sangat besar dalam kegiatan kaderisasi sebanyak 8 responden 28. Akan tetapi, ada juga 1 responden 3 yang menjawab bahwa tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan kaderisasi SPI cukup kecil, namun 91 tidak terdapat responden yang menjawab tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas sangat kecil. Maka berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi yang besar dimiliki oleh anggota SPI Basis Simpang Kopas dalam kegiatan kaderisasi yang dilakukan di Desa Huta Padang. Maka dari hal tersebut juga menjelaskan bahwa kegiatan kaderisasi SPI Basis Simpang Kopas telah berjalan dengan baik dengan adanya tingkat partisipasi yang besar yang dimiliki oleh anggota SPI Basis Simpang Kopas. TABEL 5.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keberlangsungan Pelaksanaan Pendidikan Massa Demonstrasi, Rapat, Diskusi, Seminar, Praktek Perjuangan, dll SPI Basis Simpang Kopas No Tingkat Keberlangsungan Frekuensi Persentase 1 Sangat Baik 7 24 2 Cukup Baik 17 59 3 Kurang Baik 5 17 4 Tidak Baik - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Dari data yang diperoleh pada tabel 5.11 dapat diketahui bahwa mayoritas reponden menyatakan keberlangsungan pelaksanaan pendidikan massa SPI Basis Simpang Kopas berjalan cukup baik, yaitu sebanyak 17 responden 59. Kemudian diikuti oleh responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan massa berjalan dengan sangat baik sebanyak 7 responden 24. Akan tetapi juga terdapat responden yang menyatakan berjalan dengan kurang baik yaitu sebanyak 5 responden 17, namun tidak terdapat responden yang 92 menyatakan bahwa keberlangsungan pelaksanaan pendidikan massa SPI Basis Simpang Kopas berjalan dengan tidak baik. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa keberlangsungan pelaksanaan pendidikan massa SPI Basis Simpang Kopas berjalan dengan baik. Maka sudah seharusnya mereka lebih memahami isu-isu sosial yang sedang berkembang, pengetahuan tentang pertanian, dan permasalahan pertanian yang mereka hadapi. TABEL 5.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Rutinitas Pelaksanaan Pendidikan Dasar SPI Basis Simpang Kopas No Tingkat Keberlangsungan Frekuensi Persentase 1 Sangat Rutin 3 10 2 Cukup Rutin 22 76 3 Kurang Rutin 4 14 4 Tidak Rutin - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Maret 2013 Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjelaskan rutinitas pelaksanaan pendidikan dasar SPI Basis Simpang Kopas dilaksanakan dengan cukup rutin, yaitu sebanyak 22 responden 76. Kemudian diikuti oleh responden yang menyatakan pelaksanaan pendidikan dasar dilaksanakan dengan sangat rutin sebanyak 3 responden 10. Akan tetapi juga terdapat 4 responden 14 yang menyatakan dilaksanakan dengan kurang rutin, namun tidak terdapat responden yang menyatakan bahwa keberlangsungan pelaksanaan pendidikan dasar SPI Basis Simpang Kopas dilaksanakan dengan tidak rutin. 93 Maka berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa rutinitas pelaksanaan pendidikan dasar SPI Basis Simpang Kopas berjalan dengan rutin. Maka seiring dengan rutinnya dilakukan pendidikan dasar di SPI Basis Simpang Kopas maka sudah seharusnya setiap anggota memiliki pemahaman organisatoris yang baik dan pengetahuan tentang pertanian, serta hak dan kewajibannya sebagai petani dan warga negara Indonesia. TABEL 5.13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyelenggaraan Pendidikan KaderPendidikan Berjenjang SPI Basis Simpang Kopas No Tingkat Keberlangsungan Frekuensi Persentase 1 Sangat Baik 2 7 2 Cukup Baik 15 52 3 Kurang Baik 12 41 4 Tidak Baik - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 5.13 dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan kaderpendidikan berjenjang SPI Basis Simpang Kopas dilaksanakan dengan cukup baik, yaitu sebanyak 15 responden 52. Kemudian diikuti oleh responden yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan kaderpendidikan berjenjang dilaksanakan dengan kurang baik sebanyak 12 responden 41. Akan tetapi juga terdapat 2 responden 7 yang menyatakan terselenggara dengan sangat baik, dan tidak terdapat responden yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan kaderpendidikan berjenjang SPI Basis Simpang Kopas terselenggara dengan tidak baik. 94 Maka berdasarkan uraian tersebut dan hasil observasi dapat diketahui bahwa penyelenggaraan pendidikan kaderpendidikan berjenjang SPI Basis Simpang Kopas belum berjalan begitu baik. Sehingga menyebabkan adanya anggota yang belum mengikuti pendidikan kaderpendidikan berjenjang menyandang status anggota pemula. Namun sebagian anggota SPI Basis Simpang Kopas mengikuti pendidikan kader di tempat atau di basis lain, sehingga tidak begitu banyak anggota yang belum pernah mengikuti pendidikan kader anggota pemula. TABEL 5.14 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keberlangsungan Pelaksanaan Pendidikan KeahlianPelatihan SPI Basis Simpang Kopas No Tingkat Keberlangsungan Frekuensi Persentase 1 Sangat Baik 3 10,5 2 Cukup Baik 23 79 3 Kurang Baik 3 10,5 4 Tidak Baik - - Total 29 100 Sumber : Data Kuesioner Agustus 2015 Dari data yang diperoleh pada tabel 5.14 dapat diketahui bahwa mayoritas reponden menyatakan keberlangsungan pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan SPI Basis Simpang Kopas berjalan cukup baik, yaitu sebanyak 23 responden 79. Kemudian diikuti oleh responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan berjalan dengan sangat baik sebanyak 3 responden 10,5, dan yang menyatakan berjalan dengan kurang baik juga sebanyak 3 responden 10,5, namun tidak terdapat responden yang menyatakan 95 bahwa keberlangsungan pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan SPI Basis Simpang Kopas berjalan dengan tidak baik. Maka berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa keberlangsungan pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan SPI Basis Simpang Kopas berjalan dengan baik. Maka seiring dengan rutinbaiknya pelaksanaan pendidikan keahlianpelatihan di SPI Basis Simpang Kopas maka sudah seharusnya setiap anggota memiliki keahlian skill khusus mengenai pertanian seperti pembuatan benih, pupuk kompos, dan lain sebagainya.

5.2.3. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tani variabel Y

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Perempuan” (Studi Deskriptif Pada Komunitas Serikat Perempuan Independen (SPI) di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

3 104 158

Pengaruh Penetapan Ibukota Kecamatan Terhadap Perkembangan Desa Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan Tahun 1964-1968

2 28 92

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

3 62 209

KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA DI KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE.

1 10 51

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 1 14

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 2

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 21

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

1 7 50

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 5

Pengaruh Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Serikat Petani Indonesia (SPI) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

0 0 6